1

160 11 8
                                    

Hati yang sudah terpaut oleh sebuah nama,tak kan pernah mau berpaling.Meski harus puas hanya menjadi seorang pengagum rahasia.
=>
Suasana kelas pagi ini sangatlah ramai,tak ada guru pengajar.Tapi didepan sana ada Ayu yang sedang mencatat materi mengenai angka yang memusingkan.
Ya..Matematika,pelajaran yang sangat kubenci.Tapi dengan telaten aku menyalinnya.jika tidak,aku bisa kena amuk bu prida,guru yang terkenal killer se-SMA 1 ini.Disampingku terdapat seonggok manusia yang tengah mengoceh tidak jelas.

"Riani kau tau tidak.....

"Tidak"
Jawabku cepat memotong pembicaraannya

"Ish...kau ini,senang sekali memotong pembicaraanku"
Gerutunya kesal

Aku terkekeh geli,sudah menjadi kebiasaanku menggoda manusia satu ini.Dia Ikal salahsatu temanku.Sebenarnya kami bukan teman sebangku,tapi ia sering kali menempati bangku disebelahku jika ayu sedang melaksanakan tugasnya sebagai sekretaris kelas.

"Jika aku besar nanti,aku bla...bla...bla....."

Dimulailah sesi mendongeng ala Ikal.Dan aku harus berpura-pura menjadi pendengar setia-nya,
dengan tangan dan mata yang terus berkoordinasi menuntaskan catatan Matematika.Iseng-iseng aku lirik buku yang tergelatak di meja sampingku.KOSONG?
mataku melotot.

"IKAL........!

Pekikku tanpa sadar,semua mata kini menatapku keheranan.

"Kau kenapa Riani?"

Aku hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban atas pertanyaan Akmal.Kini wajahku pasti sudah semerah kepiting rebus,karena malu.Lamat-lamat terdengar kekehan dari arah samping,
Ikal.Aku menatapnya dengan tajam.

"Kenapa kau malah tertawa?cepat catat tulisan didepan sana!"

Ucapku sedatar mungkin.
Sementara sudut mataku menangkap sosok Akmal yang tengah bercengkrama dengan Ayu."sudah selesai?" batinku.Tiba-tiba saja ada perasaan sakit menyelinap dihati ini ketika melihat ke-2 nya tengah tertawa renyah.

"Riani! Kenapa kau menatapku seperti itu?"

Suara Akmal mengintrupsi,mata itu kini tengah menatapku teduh.
Sungguh ada sesuatu dari tatapan itu hingga mampu mengoyak perasaan ini.

"Riani!kenapa bengong,are you ok?"

Kali ini suara ayu yang mendengung memenuhi indra pendengaranku.Aku terlonjak kaget,ku gelengkan kepalaku.

"Yes i'm ok"

Balasku sedikit gugup.Entah sejak kapan diri ini memilih pemuda pemilik mata teduh itu.Yang pasti aku selalu terhanyut dalam pesona-Nya.
=>
Sikapmu selalu membuatku bertanya-tanya.Bulan kah yang kau pilih atau si Bintang kecil yang tak pernah terlihat meski berada didekatmu.
=>
Akmal,pemuda berkulit putih itu adalah kapten basket disekolahku.Dan tentu saja ia sangat populer dikalangan para Siswa/i,terutama para kaum hawa.Tak jarang dari mereka mengelu-elukan nama-nya.
Seperti sekarang ini,Akmal tengah beraksi dilapang sana dengan sikulit bundar dan para kaum hawa memenuhi pinggir lapangan untuk sekedar melihat pertandingan ataupun menjadi tim hore.Ini hanya pertandingan biasa,tapi mereka begitu antusias.
Aku pun terdampar disini karena paksaan Ayu,bahkan kini ia turut heboh menyoraki Akmal dan Ikal.

"Waw...ka Akmal tambah ganteng ya jika sedang bermain basket seperti itu"

"Ya...Awesome.Kamu pasti semakin menyukainya"

Pembicaraan kedua gadis yang duduk di depanku sedikit menyedot perhatian,ku lirik mereka."Mutiara" siswi kelas XI yang terkenal sebagai most wanted girl menyukai Akmal.
Catat baik-baik Mutiara menyukai Akmal.Perasaan takut tiba-tiba saja menyelimutiku.

Cinta Tak TerbalasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang