Part 1 | Handphone

7.7K 144 7
                                    

Note : ini adalah cerita pertamaku beberapa tahun silam dan kini aku sedang merevisinya :) Happy reading guys ^•^

....

Tok tok tok  (Suara pintu diketuk, bersamaan dengan suara Muezza Salsabilla Attarsyah. Dia adalah adik dari Maryam Asy-syu'ara' Attarsyah).

"Ka Ara ayo turun ke bawah Bunda dan Ayah sudah menunggu untuk sarapan" Ujar Muezza di balik pintu kamar Maryam. Ara adalah panggilan keluarga dan sahabatnya Maryam Asy-syu'ara' Attarsyah..

"Iya tunggu sebentar kakak lagi pakai kerudung" Balas Maryam tanpa mempersilahkan Muezza masuk.

"Okey kami tunggu di ruang makan iya" Muezza pun turun ke bawah yang dibarengi keluarnya Maryam dari kamarnya..

Sesampainya di ruang makan maryam langsung menyapa sang Bunda. "Pagi Bunda, loh Ayah mana Bun?"

"Pagi, sayang. Ayah sudah berangkat karena ada meeting mendadak." jawab Bunda sembari menuangkan segelas susu untuk Maryam dan Muezza.

"Hmmm... Kak Ara sih lama, jadinya kita gak bisa sarapan dan berangkat bareng sama Ayah" Ujar Muezza agak sebal seraya memajukan bibirnya ke depan (cemberut).

Maryam terkekeh mendengar ocehan dari sang Adik. "Hoho... Kurcaci kak Ara masih pagi sudah cemberut aja nih" Goda Maryam seraya mengelus pucuk kepala sang Adik.

"Sudah-sudah, waktu terus berjalan. dimakan sarapannya" Ujar sang Bunda.

Setelah selesai sarapan Maryam dan Muezza berangkat sekolah.

"Okey Bunda kami berangkat sekolah dulu iya" Maryam dan Muezza langsung mencium punggung tangan bundanya. Mereka diantar oleh pak Ucup seorang supir yang telah bekerja di keluarga Attarsyah sejak Maryam dalam kandungan. Maryam dan Muezza sudah menganggap beliau seperti keluarga.

Pagi ini jalan raya begitu macet karena ada perbaikan jalan. Suara klakson dari berbagai penjuru saling bersautan. Pak Ucup pun sudah berkali-kali menekan klakson karena tahu bahwa nona-nona manis yang duduk di belakangnya sudah risau.

"Duh udah jam 06.30 lagi" Guman Maryam saat melihat jam yang melingkar ditangannya.

"Iya non tak biasanya macet seperti ini" Pak Ucup berceloteh.

"Keburu engga ya pak? hari ini aku ada ulangan math jadi harus datang lebih awal  jangan sampai terlambat" Maryam kembali angkat bicara sambil melihat keluar kaca..

"Kayanya engga deh kak. Soalnya macet banget. Belum anterin Eza ke sekolah dulu" Muezza menjawab pertanyaan kakaknya itu. Padahal yang ditanya pak Ucup.

"Ehmm, iya udah deh aku naik ojek dan turun di sini aja deh dari pada aku terlambat." Tanpa diberi aba-aba Maryam langsung membuka pintu dan berlari ke depan untuk mencari ojek.

Maryam dan Muezza bersekolah di tempat yang  berbeda. Karena maryam duduk di bangku SMA kelas 11 sedangkan Muezza masih SD kelas 4. Begitulah kalau beda sekolah dan jaraknya berjauhan harus ada yang dikorbankan.

Sesampainya di sekolah Maryam langsung menuju ruang kelasnya karena 5 menit lagi bel akan berbunyi. Saat ini Maryam menduduki bangku kelas 11 SMA jurusan bahasa. Saking terburu-burunya, Maryam tidak melihat di depannya ada seseorang sehingga ia menabrak seseorang itu. tanpa berbasa-basi Maryam langsung meminta maaf dan langsung bergegas ke kelasnya tanpa melihat yang ditabrak Maryam itu perempuan atau laki-laki. Seseorang yang ditabrak maryam tadi langsung mengerutkan dahinya dan menggeleng-geleng kepala.

Ku Tunggu Khitbahmu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang