👆Sorry typo harusnya Keyla bukan Kayla👆
GENG Ghia menghampiri Donna dikelasnya--juga bersama Key. Kay yang melihatnya hanya bisa diam dan memperhatikan bagaimana sifat dan sikap mereka. Bisa dilihat secara langsung, gaya geng Ghia itu benar-benar seperti anak jaman.
Memakai chooker, jedai, berbagai gelang, rambut masing-masing anggota yang semuanya badai, apalagi ketuanya. Dan mereka semua adalah primadona sekolah.
Ghia Lotalia, kelas XI-C, si primadona nomor satu disekolah itu juga ketua cheerleaders. Dengan kulit putih mulus berkat rutin perawatan, sering sekali mengombre rambut dengan warna-warna yang mainstream, bibir tebalnya yang mirip Kylie Jenner, sayangnya semua kecantikan itu kalah tanding dengan sifatnya yang buruk.
Entah bagaimana Ghia bisa diterima oleh Alan menjadi pacarnya.
Rere Pramestie yang juga sekelas dengan Ghia dan Key. Cewek ini sebenarnya sangat baik dan ramah, tapi kadang karena ia bergaul dengan Geng Ghia sifat Ghia yang buruk itu menular kepada Rere.
Rere adalah cewek pendek yang manis dengan tahi lalat dipipi kanannya dan tak terlalu banyak tingkah.
Alessia Robinson, kelas XI-E, berkulit eksotis, berambut ikal dan diombre warna black to pink yang benar-benar badai. Ia sangat membenci Tamara, karena menurutnya Tamara telah merebut Akmal darinya.
Donna Grey, cewek ini berdarah Palestina. Sejak Vigo menjadi populer ia benar-benar jatuh hati dengan Vigo walau cintanya selalu tak dibalas oleh Vigo. Yang satu ini memang yang paling genit sama cowok, terutama Vigo. Setiap Vigo kesini, tiba-tiba ada Donna.
Setiap Vigo kesana, tiba-tiba ia muncul. Vigo bisa saja memainkan Donna karena Donna sudah dibutakan oleh cintanya kepada Vigo. Sikapnya juga angkuh dan terkesan sok. Ia sama dengan Ghia, selalu mengganti-ganti warna rambutnya dari bulan ke bulan.
Dari arahan Tamara yang menjelaskan yang mana Ghia dan Alessia, Kay sudah bisa melihat bahwa aura kelompok itu tidak bagus. Hatinya semakin tak enak melihat Key yang selalu bersama Geng Ghia itu.
"Donn, gimana persiapan buat cheers dipertandingan basket cowok gue?" Tanya Ghia. Donna disini bertugas sebagai penyebar info seputar ekskul itu kepada semua teman ekskulnya.
"Udah gue bilang ke semuanya." Jawab Donna yang duduk dibangkunya.
"Lo udah hafal, kan?" Tanya Alessia kepada Key.
"Udah kok. Gue kan dirumah latihan terus."
"Ombre rambut yuk hari Sabtu!" Seru Ghia sambil melepas jedainya yang sedari tadi menempel dirambutnya.
"Pas banget tuh, red hair gue udah luntur gara-gara gue lagi males pake vitamin ombrenya." Jawab Donna.
Sebenarnya warna rambut asli Donna sudah bagus, yaitu cokelat terang dengan sedikit blondenya. Ya tapi memang Donnanya saja selalu ingin ganti-ganti warna rambut.
Key memandangi teman-temannya. "Ehm...gimana ya? Gue kayaknya kalau ngombre nggak boleh sama mama gue." Ucap Key pelan.
Alessia menepuk pundak Key. "Yah masa nggak boleh, sih?! Nggak asik banget."
"Coba aja dulu, siapa tahu suka. Kalau suka kan bisa ngombre rutin kayak kita." Kata Ghia sambil memandang keluar pintu kelas XI-B karena selalu ada cowoknya.
"Doi terus." Sindir Donna.
"Nanti gue tanya deh sama mama gue boleh apa nggak."
KAMU SEDANG MEMBACA
AntiSocial
Novela JuvenilAku suka kamu, kamu suka dia, dia pacarmu, aku hanya tetanggamu. Kisah gadis yang baru saja pindah dari Bandung ke Jakarta dan memiliki tetangga yang akhirnya gadis itu sukai. Kayla tak pernah berani menyapa lelaki itu sejak ia menyadari bahwa ia me...