Part 16

735 28 5
                                    

Laura POV

Aku bangun terlalu pagi hari ini, mungkin karena tadi malam aku tidut terlalu cepat.

Mama mengatakan hari ini aku dilarang untuk datang ke kantor, mama mengetahui aku pingsan, dasar pria brengsek!! Daniel dengan sengaja memberitahu mama, supaya aku tidak bekerja hari ini.

Sekarang aku hanya duduk diam menikmati siaran gosip tv sambil memakan cheese cake yang di buat oleh si Mbak.

Mama, aku kagum padanya mama terlihat tegar hari ini, mama lebih banyak senyum. Aku tidak tahu bagaimana rasanya tidur sendiri di kamar, yang dulunya selalu ditemani oleh suami kita. Bahkan mama, pagi-pagi sudah bangun dan membantu si mbak membuat kue, dan sekarang mama sedang sibuk di taman, merapikan bunga-bunga hiasnya.

Aku paham sekali mama pasti sangat sedih, karena aku juga. Tapi perkataan mama saat sarapan membuat ku menjadi lebih berlapang dada. "papa sudah kembali ke asalnya. Jangan membuat papa semakin sedih dengan kita yang terpuruk disini. Buatlah papa bangga, dan jangan lupa terus berdoa. Kirimlah doa untuk papa, agar di tempatkan di tempat terbaik di sisi-Nya"

Ting ting

Siapa yang datang di pagi hari.

What?..

Kenapa kedua orang tua daniel, ada disini.

"Assalamualaikum Laura" salam Om Burhan, papa daniel.

Aku tersenyum "Walaikum salam om" aku mundur dan mempersilahkan mereka masuk

"Mama kamu mana sayang?" tanya mama daniel sambil mengusap kepala Laura

"Ada di taman belakang" jawab ku, kemudian mempersilahkan mereka duduk.

"Om turut berduka cita, maaf om baru datang sekarang. Om baru tiba kemarin sore, tapi om sudah ke makam papa kamu" jelas Om Burhan. "apa kamu sibuk malam ini?"

Aku menggeleng "Tidak om, Laura di rumah saja"

"Kalau begitu bersiap lah malam ini, kita akan makan bersama, kedua keluarga akan berkumpul membicarakan hal penting" Om burhan membuatku semakin bingung.

Aku hanya tersenyum.

Aku segera menghampiri mama, entah kenapa aku tidak suka dengan aura yang diberikan Om burhan, aku takut. Ada hal yang membuat ku cemas. Entah lah.

Cukup lama mama mengobrol dengan kedua orangtua Daniel. Aku hanya berdiam diri di kamr sibuk dengan film action yang aku sendiri kurang berminat.

Rasa penasaran ku tinggi dengan apa yang mereka bicarakan.

"Laura, bersiaplah pukul 7 malam kita akan makan malam di luar" Mama mengagetkan ku dari lamunanku.

Makan malam?? Dalam rangka apa?

Malam Hari

Sungguh perasaan ku tidak nyaman, aku takut tapi aku tidak tahu apa yang aku takutkan.

"Laura, cepatan. Daniel sudah menunggu" jerit Mama

Daniel? Ngapain dia? Buat apa dia menunggu? Kami kan ingin makan malam, buat apa dua bertamu, disaat tuan rumah ingin pergi.

Aku segera turun.

"Kamu lama sekali, kasian Daniel menunggu, ayuk nak Dan, kita berangkat sekarang" Mama segera keluar.

Berangkat? Jangan bilang Daniel ikut makan malam bersama kami?

Aku hanya diam selama perjalanan. Hanya mama dan adikku yang mengobrol dengan Daniel.
Awalnya mama menyuruhku duduk di depan bersebelahan dengan Daniel, namun aku menolak. Untung sekali adikku mau duduk disebelah Daniel, kalau tidak mama akan terus memaksaku.

I Love You, My BFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang