Matahari yang cerah! Aku tersenyum di depan pemandangan yang indah,jarang sekali aku bisa tersenyum seperti ini.
Entah apa yang menyambetku hingga aku bisa merasa senang di pagi ini,biasanya setelah bangun aku berusaha memejamkan mataku lagi,tidak peduli mau matahari menyilaukan kamar atau tidak.Ini hari minggu,dimana mungkin keluargaku akan melakukan beres-beres...dan aku tak akan mau ikut serta dalam kegiatan melelahkan itu
Kamarku ini,berantakan. Aku terkesan tak peduli mau seperti apa bentuk kamarku,mau itu kerucut pun juga gak masalah,selagi aku nyaman di dalamnya,kenapa enggak?
Beberapa orang dirumah ini enggan melihat suasana kamarku,entah mata mereka gakuat melihat kamarku,entah mereka ngeri dengan kamarku,atau bagaimana.. lihat saja nanti kalau aku mood buat membereskan nya!
Aku turun menuju ruang keluarga,kulihat mama papa sedang menonton tv dan kakakku,sama seperti biasanya..dia menatap layar komputer.
"morning,darling." Sapa mama dengan hangat.
"Ehm,iya ma. Morning too."
Papa tak menyapaku.
Aku duduk di karpet dan ikut nonton.
"Loh Raid sejak kapan disini? Morning Raid,anak papa yang malas."
"....daritadi aku disini pa,gak nyadar ya?... morning too papa yang suka lupa akan kesadarannya.." cetusku dengan santai.
Well,kami sekeluarga memang terbiasa seperti ini,jadi tak akan ada yang marah jika salah satu dari kami ada yang di ledek. Asal gak kelewatan aja sih..
Dari awal aku nonton sampai akhirnya aku bosan dan memilih untuk membuat breakfast, posisi kakak tak berubah. Ini anak semacam mannequin aja.
"Heh,serius amat? Jangan terlalu terpaku diem gitu,sengklek gabisa nengok kanan kiri aja,baru tau rasa lu" Cetusku sambil menepuk pundaknya.
"Berisik!"
'Ngahahaha,eh tapi beneran loh. Ayo kita sarapan dulu yuk! Ntar sengk--" Ajakku yang dengan cepatnya berubah 180 derajat sampai-sampai akhirnya kakakku memotong pembicaraanku. *Aku ini moody-an. *
"bacod kau,yok ah sarapan. Laper nih." Ketusnya sambil pergi tanpa menoleh kepadaku.
FYI,kakakku typical orang yang cueeeek drastis,galak,tapi kalau udah ngelakuin salah satu kesalahan..Hati dia lembut seketika.. Dia disukain banyak wanita lho~ kuy sama Reid aja xD
"Raid..pancake mu enak juga.." ucap mama
"Wuuu iya dong~ Raid kan anak dari pengusaha kue huehehe" jawabku dengan bangga. Kakakku hanya melihatku dengan tatapan..seperti biasa,menyeramkan. Tapi sebenarnya dalam hati nya tak berbicara apa-apa.
"Cincong lo" Ketus kakakku tiba-tiba
"Gasuka? Riboet gan" balasku dengan embel-embel masa kini(?)
"Hey udahlah Raid..kamu ini gak beda sama yang dulu." Ucap mama sambil melerai. Yang sebenarnya kami hanya bercanda,gamungkin kita ribut gara gara ginian doang xD
Aku senang berada di keluarga ini.
Seusai sarapan, Aku,mama papa dan Kak Reid mau jogging di pagi hari.
Seperti biasa,kami suka jogging disekitaran pasar kaget yang lumayan ramai. Dulu aku suka narik-narik tangan papa buat ngeliat kelinci yang dijual disekitaran sini.
Berkali-kali aku memelihara kelinci dan baru beberapa minggu udah mati aja.
"Weh kampret ngapain lo---" terdengar suara Kak Reid yang kelihatannya sedang kesal dan berusaha kabur dari sesuatu dan ternyata..
"HUAHAAHAHAHA KA REID LAGI PDKT SAMA MONYET YA? ITU..." Seketika aku tertawa lepas melihat Kak Reid yang lagi di gigit-gigit celana panjangnya sama topeng monyet.
"Elu....bantuin kek malah ngetawain!" ucap ka reid kesal sambil berancang-ancang melemparkan sepatu nya kepadaku.
Sepatunya pun melayang di wajahku.
"Dasar Reid..." aku pun berusaha mengusir monyet nya. Aku ingin mencoba melempar sepatu kak reid ke monyet itu tapi aku tak tega.
Ini monyetnya dibiarin lepas,yang punya kemana coba,doh :((Meanwhile..
WOY AUTHOR MONYET LU NEH JANGAN DIBIARIN LEPAS-- //digebuk authorAkhirnya,yang punya onyet dateng dan ngambil monyetnya sambil minta maaf sama kak Reid. Ini onyed bukan punya author ya.
"Eh dek..maaf maaf..ini tadi monyet saya kabur...duh,jadi nggak enak."
"Udah gak apa,nih." Ucap ka Reid sambil memberikan uang 20ribu kepada tukang topeng monyet itu.
"Eh? Loh ga usah dek. Saya udah buat kamu malu gitu kok..."
"Udah gak apa bang,terima aja." Ucap kak Reid sambil memancarkan senyumnya
a...asdfghjklzxcvbnm... kakakku tampan juga ya kalau senyum..? Seorang kakak yang notabene nya galak,cuek dan ngeselin ini ternyata dermawan juga...........hueeh andai aku bukan adiknya,mungkin aku akan..menyukainya!(?)
"Terimakasih banyak lho dek!"
"Terimakasih kembali."
Seketika Kak Reid kembali menatap ku yang lebih pendek dari nya dan berkata
"Heh,ngapain lu liat-liat?"
"Kagak.itu tadi jemuran melayang bang."
"Gausah nge-les Siniin sepatu gue!"
Aku pun berlari,dan dia mengejarku.
Muka masam nya semakin terlihat. Sampai akhirnya saat aku mulai kelelahan berlari dan dia tak mampu mengerem larinya dan--- bugh!Dia menabrak ku. Tanpa kusadari,dia diatasku.
Aku berteriak sambil melempar sepatu nya dan berdiri seperti semula.
First awkward moment in sunday.
"Kampret lo! Untung sepi,jadi gak diliat orang banyak." Cetus kakakku.
"....heheh,gomenasai~ onii chan"
"Onii chan ndasmu longsor, Awas lo ya.."
"Dendaman!"
Hingga akhirnya kami kejar-kejaran lagi.
Karena lelah kejar-kejaran, kami pun memutuskan pulang.Tanpa kita sadari,kita sudah di depan rumah lagi,mama papa mungkin tak akan mengkhawatirkan kita. Karena mereka pakai semboyan "Kalau Ada Reid,pasti ada Raid."
Kami berdua selalu bersama memang,aku daridulu memang takut jika kehilangan jangkauan kakakku,meskipun pasti dia tidak peduli mau aku hilang apa gimana--kakak yang menyebalkan. Eh tapi dermawan huehehehe~"Kak Reid takut monyet?" Tanyaku yang masih tertawa geli dengan kejadian tadi.
"Gak. Gue trauma aja pernah digigit tanpa sebab waktu camping."
"Lol traumaan." Cetusku
"Hrrr.."
"Ampun,senpai!" Ucapku sambil tertawa dan berlari ke dalam rumah~
Menyenangkan.
Hai hai haiii~ kembali lagi dengan Author yang amatiran ini. Ku harap kalian suka dengan cerita Author yang satu ini.. xD maaf yah kalau ceritanya agak gajelas,gak beraturan atau gimana xD
Jangan lupa tinggalin jejak vote nya yaa xD alabyu~♡
-ProactiveStalker
KAMU SEDANG MEMBACA
Raid's Daily Life~
Random"Heh,serius amat? Jangan terlalu terpaku diem gitu,sengklek gabisa nengok kanan kiri aja,baru tau rasa lu" Cetusku sambil menepuk pundaknya. "Berisik!" 'Ngahahaha,eh tapi beneran loh. Ayo kita sarapan dulu yuk! Ntar sengk--" Ajakku yang dengan cepa...