Chapter 5

2.6K 212 3
                                    

"Aku... Aldrick William."
.
.
.
.
.
.
.
Tatapan mata nya senantiasa selalu memperhatikan gerak gerik Hana,hingga membuat sang empu tak merasa nyaman.

"Mmm...bisakah kau tidak melihat ku seperti itu?"Tanya Hana dengan nada getir.
"Tidak,"jawab Aldrick.
"Eh...kenapa?"
"Karena kau jelek,"jawab Aldrick asal dengan nada datar sambil memperhatikan luka yang ada di kaki Hana.
"A...APA!"Ujar Hana dengan nada tersinggung.

Aldrick tidak menggubris gerutuan Hana,dia hanya fokus memperhatikan luka di kaki Hana,hingga dia menyentuh luka itu dan berpendar lah cahaya bewarna biru yang dapat menyilaukan mata Hana sehingga otomatis dia menutup matanya.

"Hey,bukalah matamu,"ujar Aldrick.
"Waw...kakiku, kenapa bisa?"Gumam Hana yang heran melihat kakinya sudah sembuh seperti sedia kala.

"T...tunggu jangan bilang kau makhluk aneh yg bisa mengeluarkan sihir?"
Aldrick tidak menjawab dia terus menatap wajah Hana,hingga membuat wajah Hana merona seperti kepiting rebus.

"Ya ampun,kenapa dia malah menatap ku seperti itu,"batin Hana.


"A...aku tahu,aku jelek jadi jangan menatapku seperti itu,"ujar hana sambil menundukkan kepala.

Aldrick hanya mendengus sambil berdiri,dia pun langsung berjalan meninggalkan Hana.Otomatis Hana juga ikut berdiri dan berjalan mengikuti Aldrick.Rasa sakit dan kelelahan masih dirasakan Hana meskipun tidak separah tadi.Hana berjalan dengan lamban sambil sedikit meringis.

Kelakuan hana itu tidak lepas dari pengamatan Aldrick,Aldrick langsung berjongkok dan memposisikan tubuh nya di depan Hana.

"Ayo naik,"ujar Aldrick.
"Aku masih bisa jalan,"gumam Hana.
"Naik!!"Tegas Aldrick yg menatap tajam ke arah hana.
"B...baiklah."
.
.
.
.
.
.
.
"Jadi...perempuan itu sudah diusir oleh orang tuanya,tchh bagus lah kalau begitu,aku akan mudah untuk melenyapkannya,"ujar gadis yang bersurai coklat.
"Tentu princess,tetapi saya mendapat kabar jika perempuan itu sekarang bersama prince Aldrick."Ujar pria paruh baya.
"APA!!Kenapa Aldrick sangat mempedulikan perempuan itu!Ini tidak bisa dibiarkan,kita harus bergerak cepat.
"Yes my princess."
.
.
.
.
.
.
Mmm... Aldrick kita mau kemana?Tanya Hana.
"Ikut saja."
Hana hanya mengangguk paham dan tidak protes karena bagaimanapun Hana tidak tau harus pergi kemana lagi.
Sampai lah mereka berdua di sebuah portal yang bewarna hijau,lalu mereka berdua memasukinya.Hana merasa takut karena dia baru pertama kali melihat sebuah lingkaran yang bisa dimasuki bewarna hijau dan ditepi nya terdapat sebuah ukiran yang sangat aneh.

"Kota Cloud,"gumam Hana yang tidak merasa asing dengan tempat nya sekarang.
"Kamu sudah tau rupanya."Ujar Aldrick.
"Ya...karena aku pernah di bawa oleh-"
"Luke,"potong Aldrick cepat.
"Dari mana kamu tau?Apakah kamu mengenal Luke?Dimana dia sekarang?"Tanya Hana dengan bertubi-tubi.
"Berisik!"Jawab Aldrick dengan nada dingin dan terselip nada kecemburuan yang tidak diketahui Hana.
Hana langsung bukam setelah mendengar nada dingin Aldrick yang cukup membuat dia takut.

Seketika perjalanan mereka terasa hening hingga mereka sampai pada sebuah gerbang yang sangat besar.

Hana pov

"Ini dimana?"tanya ku.
"VMS, Victoria magic school,"jawab Aldrick.
"Magic?Jadi ini sekolah sihir?"Tanya ku kembali.
"Ya,"jawab Aldrick.
"Kenapa kau membawaku kemari?"Tanyaku.
"Ada seseorang yang ingin bertemu dengan mu Hana."Ujar Aldrick sambil meneruskan langkahnya.

Aku hanya diam dalam perjalanan memasuki sekolah itu.Hingga tanpa sadar aku dan Aldrick telah sampai di depan sebuah pintu bewarna coklat tua dengan ukiran naga yang indah.
Aldrick pun meraih gagang pintu dan membuka nya.Di dalam ruangan tersebut terdapat sebuah rak dengan buku-buku tebal yang sudah lama.Ditengah ruangan terdapat sebuah sofa yg bewarna hitam mengkilap.Yang diatas diduduki oleh seorang pria paruh baya yang masih terlihat tampan.

"Ada apa Aldrick?"Tanya pria paruh baya yang terlihat heran menglihat kami berdua.
"Aku telah membawa nya,"ujar Aldrick menatap tajam ke arah pria tersebut.
"Astaga,mungkinkah dia..."
"Ya,"potong Aldrick.

Pria paruh baya tersebut tersenyum ke arah ku,sehingga otomatis aku tersenyum balik ke arah nya.

"Perkenalkan nama ku Lois Morgan."
"Aku Hana Alexa,"jawabku sambil turun dari punggung Aldrick.

"Aku adalah pemilik sekolah ini,dan tentu kau pasti bingung kenapa harus dibawa kesini bukan?"Tanya Lois.
Aku mengangguk kan kepala karena setuju dengan pertanyaan nya itu.
Pria paruh baya itupun langsung tersenyum,dan menjawab.

"Karena kau adalah sang darah campuran,"ujar Lois.
"Darah campuran?"Tanya ku bingung.
"Iya,kamu adalah putri Max Derlene dan Aurora Derlene,mereka adalah orang tua kandung mu."

"A...apa?J...Adi benar aku bukan anak kandung mereka."Gumam ku lirih karena teringat dengan orang tua angkat ku itu.
Aldrick hanya menatap diam ke arah Hana,yang terlihat sedih.

"Jadi...kenapa orang tua kandung ku,membuang ku?"Ujar ku yang sudah dilanda kemarahan.
"Mereka bukan membuang mu Hana,tetapi mereka melindungi mu.Apakah kau mau mendengar kisah ku ini?"

"Iya,cerita kan lah..."Ujar ku.

"Jadi begini,15 tahun yang lalu,ujar Lois sambil menerawang ke masa lalu..."


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Masih adakah yang menunggu cerita ini?

VICTORIA Magic SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang