prolog

4 2 3
                                    

Jerman, 2014

Jam menunjukkan pukul 4 sore, dan ketiga wanita diruang tersebut tampak sangat gelisah. Keynira, Kiyara dan Alviana.
Bagaimana tidak, seharusnya Alice yg bertanggungjawab atas perawatan tubuh mereka terutama Kiyara sudah sampai di rumah tersebut sejak jam 2 siang tadi.
Besok, adalah hari pernikahan Kiyara dengan kakak Keynira, Keenan. Dan tidak mungkin mereka tidak melakukan perawatan tubuh untuk pesta besok.

Sebuah notif mengalihkan perhatian mereka, dan dengan malas Keynira membacanya.

"maaf, kakak nggak bisa datang, mertua kakak masuk RS, dan bawahan kakak nggak bisa kesana sendirian, jadi kalian perawatannya di klinik kakak aja yaa~ sampein maaf kakak terutama sama Kiyara"

"Aaaaaahhhhhhhh" teriak Alviana

"Apaan sihh lu, gitu banget~ pecah ni gendang hidung gua" balas Keynira juga berteriak

"Gendang mata gua nih yg pecah dengerin suara cempreng lu" Alviana berdecak kesal

"Udah lahh, jadi gimana nihh? Nggak mungkin dong kakak nggak perawatan?" cemas Kiyara

"No no no no! Kita tetap harus perawatan!" kekeuh Alviana

"Serah dahh pergi aja sono, gua mahh nggak perawatan nggak papa juga" acuh Keynira

"Lo bego?! Kakak gue itu lagi dipingit, mana boleh keluar! Yg ada kita diomelin, somplak!" potong Alviana dengan menghadiahkan sebuah jitakan di kepala Keynira

"Tinggal kabur aja apa susahnya sihh? Bego banget jadi orang. Ntar kalo ditanyain, gue deh yg jawab" cebik Keynira

Bak mendapat pencerahan, Alviana langsung berdiri sambil menyambar kunci mobilnya dan menyeret kakak kesayangannya, Kiyara. "Gua pergi yaaa, byeeeeee"

***

Keenan baru saja sampai dirumah Kiyara sambil mengendap ngendap dan langsung masuk ke kamar Kiyara. Tapi yg didapatinya hanya adik petakilan yg sedang bermalas malasan di atas tempat tidur.

"Woy!" teriak Keenan

"Shit! Ups, sorry bg" jawab Keynira dg cengiran lebarnya

"Gue tampol juga lu, nggak sopan sama gue. Btw, calon istri gue mana? Kangen nih gue"

"Yaelah bg, besok juga bakal ketemu. Alay banget lu"

"Serah gue dong, kan istri gue juga"

"Ralat noh, calon istri!"

"Ahh lu mah brisik! Mana?"

"Pergi perawatan, kak alice nggak bisa datang. Yaa jadi gue suruh aja ke klinik kak Alice"

"Sama siapa?" curiga Keenan

"Sama mantannya" jawab asal Keynira

"Apa lu bilang?!" teriak Keenan

"Aelah bg, masih aja percaya sama gue. Ya sama vian lahh" decak Keynira

"Lo yaaa!!" keenan langsung saja menghadiahi adiknya tersebut kelitikan tanpa ampun.
Hingga pintu dibanting hingga terbuka menampakkan wajah pias Irna Fengari, mama dari Kiyara dan Alviana.

"Keenan kamu disini?" kagetnya

"Eh anu ma-" kalimat Keenan terhenti saat melihat calon mertuanya tersebut meluruh dan menangis di lantai

"Kiyaraa nak, kiayaraa"

"Kiyara kenapa ma?" cemas keenan sambil membantu Irna berdiri.

"Kiyaraa keenan, kiyaraa kecelakaan dan tewas ditempat" histeris Irna sebelum tidak sadarkan diri.

Deg.

Hening.

"Bang? Bang Keen-"

Plak.

Sebuah tamparan diterima Keynira.

"Bang? Kenapa lu nampar gue?" lirih Keynira
Tanpa disangka, Keenan menjambak rambut Keynira.

"Ini semua gara gara lo! Kiyara meninggal gara gara lo! Lo pembunuh! Lo pembunuh!" teriak Keenan lalu melemparkan tubuh Keynira hingga menghantam tembok.

Dan semuanya gelap.
















.............................................................
Maafkan cerita gaje. ✌
Mohon untuk tidak meninggalkan komentar negatif 🙏

loseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang