Prolog

42 3 0
                                    

"mami Sepatu aku yang baru beli kemaren ditaro dimana?? " teriaknya dari atas
"aduhh kelly pagi pagi udah ribut sepatu aja. Coba cari dirak sepatu! Masa ngga ada" teriak karina, mama kelly dari ruang makan
"ngga ada mi!! " suara kelly tak kalah membahana dibandingkan suara mama nya yang berada dilantai bawah
"kamu ya kebiasaan banget kalo naro apa apa pasti lupa, kayak nenek nenek aja! " kesal karina kepada anak semata wayangnya yang sekarang sudah berada dihadapannya sambil berkacak pinggang. Memang anaknya ini seorang pelupa.
"dasar pikun!! " ejek karina kepada putrinya
"ih mami kok gitu sih sama kelly.  Kelly itu ga pikun mi hanya pelupa. Itupun lupa nya sedikit kok ngga banyak. Bener deh mi" bela kelly didepan mami nya yang sedang menatapnya malas.
"dari mana sedikitnya! Dari kemarin kemarin juga kamu gitu mulu, sayangku" gemas karina sambil mencubit pipi kelly dengan greget
"mami!! Kebiasaan deh. Ntar pipi kelly jadi gede gimana? Mami mau tanggung jawab? Engga kan! " kesal kelly sambil mengelus pipinya"untung sayang coba kalo ngga udah... " sambung kelly dengan suara pelan.
"udah apa kell?? Ohh jadi kamu gitu sama mami? Awas kamu ya ngga bakal mami bantuin lagi kalo nyari barang kamu yang ilang. Uang jajan mami potong!! " ancam karina.
"mami mah ngancem nya uang jajan. Jangan dong mi.. "rengek kelly yang sekarang sudah bergelayut manja dipundak maminya "kelly sayang kok sama mami, sayang buanget malahan. Serius deh mi! " lanjutnya sambil menunjukan jarinya membentuk huruf v
"alah itu mah tipuan kamu aja. Ngga percaya mami. Udah sekarang kamu mendingan berangkat sekolah aja sana ntar telat" karina mendorong kelly agar keluar.
"tapi mi.. Masa hari pertama kelly sekolah uang jajan udah dipotong aja. Ah ngga asik nih" rangeknya sambil berjalan keruang makan.
"terus nanti kelly berangkat pake sepatu apa dong?? " tanya kelly yang sudah duduk sambil melahap sepotong roti lengkap dengan susu kesukaannya
"pake aja dulu yang ada. Nanti mami cariin sepatu kamu" ucap karina
"yahh hari pertama disekolah baru masa pake sepatu lama. Ngga keren dong"
"ngerengek mulu kerjaan kamu. Udah cepetan abisin roti nya nanti mami anterin kamu kesekolah. "
"iya deh iya!"
                             #     #     #
"nanti mami ngga bisa jemput kamu, Ada kerjaan lain ditoko jadi kamu pulang naik angkot aja ya terus jangan lupa turun didepan gerbang komplek dan jangan lupa bayar oke?oh iya hati hati." nasihat karina yang sekarang berada didalam mobil depan gerbang sekolah kelly
"iya mi iya kelly ngerti kok. Kelly bukan anak kecil lagi jadi tenang aja deh. Serahin semuanya sama kelly"
"kamu kan pelupa"
"iya deh kelly mah ngalah aja sama orang tua takut kualat"
"nahh bagus. Anak pintar,yaudah sana masuk."
Sebelum keluar dari mobil karina, kelly selalu menyempatkan untuk mencium karina terlebih dulu.
"ehh kelly tunggu!!" ucap karina tiba tiba ketika kelly baru saja keluar dari mobil
"apa lagi mi"
"love you honey"
"love you too mi"
                                  #     #     #
Baru saja memasuki area sekolahan kelly merasakan bahwa dirinya sekarang menjadi pusat perhatian, selain ia memakai seragam berbeda ia juga mempunyai paras yang baby face sehingga banyak lelaki yang memerhatikannya sedari tadi ia masuk. Karna risih diperhatikan kelly memilih untuk menunduk. Tujuannya sekarang ialah ruang guru dan yang menjadi masalahnya sekarang kelly tidak tau dimana letaknya, ia lupa menanyakannya kepada karina. Mempunyai sifat pelupa memang selalu merugikan dirinya, entah sejak kapan ia menjadi pelupa seperti sekarang.
"ngga ada pilihan lain deh, selain nanya orang sekitar" gerutu nya dalam hati.
Kelly bingung harus bertanya kepada siapa, sementara sekarang ia berada dilorong sekolah yang ramai oleh sekumpulan wanita yang memerhatikannya dengan tatapan sinis. Karena merasa jika mereka tidak suka kepadanya jadi terlanjur ia harus memasuki area lapangan basket yang sedari tadi ada seorang lelaki sedang melemparkan bola basket ke ring basket yang tinggi. Dilapangan itu hanya ada mereka berdua.
"sorry kak ganggu. Aku mau nanya, ruang guru ada disebelah mana ya?" kelly memberanikan diri bertanya disamping lelaki itu yang tampak mengacuh kannya.
Sementara lelaki yang ditanya tidak merespon apa apa ia malah sibuk sendiri dengan bola basketnya sambil terus memasukan kearah ring basket.
"kakak denger aku kan?" kali ini kelly memberanikan berdiri didepan lelaki itu dan seketika kelly terkaget karena lelaki itu melempar bola basketnya kencang ke arah lapangan yang membuat bola itu memantul tinggi.
"stop panggil gue kakak, karna gue bukan kakak lo!" bentak lelaki itu yang ingin hendak meninggalkan kelly dilapangan sendirian.
"kalo lo mau tau dimana ruang guru, tanya aja sama yang lain. Gue males ngasih tau lo!" langkah lelaki itu makin menjauh dari hadapan kelly.
"cuman ngasih tau doang emang susah ya! Dasar cowo jelek, jutek lagi!! " bentak kelly tak kalah keras dan berjalan mencoba mendahului lelaki itu.
"apa lo bilang!" ucapnya dingin sambil mencekal pergelangan tangan kelly.
"emang kurang jelas ya gue ngomong!! Gue bilang elo cowo jelek dan jutek. Puas lo! Lepasin tangan gue" kelly menghempaskan lelaki itu kuat kuat dan kali ini benar benar meninggalkannya jauh.
"gue kira disekolah segede ini cuman ada cowo ganteng plus keren eh ternyata masih ada aja makhluk jutek kayak tuh curut" umpat kelly kesal sambil membenahi rambut panjangnya.

Te[k]a Te[k]iTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang