Entah harus bagaimana memulainya namun kenyataannya semuanya terasa nyata dan realistis .. bukan drama maupun acara talkshow.. tapi apa yang tadi ia katakan sungguh memang adanya .. perkataannya tidak main main layaknya mobil mobilan .. namun sungguh perkataannya mematikan bagi yang mendengarnya termasuk aku..
termangu sendiri mencoba mencerna kembali kata kata yang sempat ia lontarkan kepadaku.. andai aku dapat menguasai setiap tata bahasa aku mungkin saat ini sudah mengejarnya layaknya satpol pp.. andai dulu aku tidak mendapatkan telur asin pada nilai ulangan bahasa mungkin saat ini otakku tidak ada asap belerangnya ..
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Mi ra pov's"jeongmal gomawo kim mi ra"
aku tersenyum mendengar kalimat yang halus nan lembut yang terlihat keluar dari mulut temanku.Hari ini bukan saatnya bermain main, dihadapanku sudah bergeletak sepucuk kertas putih yang terdiri tulisan tulisan menjijikan. Matematika, suatu pelajaran yang menyebabkan kanker jantung stadium akhir, serta serangan bom hirosima dadakan.Ruangan ini layaknya lubang buaya dimana keheningan mulai merayap anehnya mereka seakan percaya diri bahwa ujian matematika akhir ini sangat mudah, padahal ketauhilah ujian matematika ini seperti sebuah sidang pidana mirna ,penuh teka teki dan berakhir depresi. Teman sebelahku terlihat sangat santai menulis dengan sangat yakin bahwa itu jawabannya ,tapi ya mau dikata apa lagi Park hyeorin memang pintar dalam memecahkan bom hirosima ini ingin rasanya aku melirik namun tatapan songsaenim di depanku itu layaknya tatapan anak anakan trump..
"ada apa? kau tidak bisa? cepat.. songsaenim jungwoo tidak melihat .. "
buru buru aku menarik kertas hyeorin sebelum guru menjengkelkan itu kembali menatap ku dengan bengis.Kecepatan tanganku layaknya pembalap moto gp menulis dengan kecepatan sekitar 300 km per jam ,ini benar benar sangat lucu ,hasilnya adalah tulisanku layaknya lalat buang air besar .. kecil kecil dan imut..
"terimakasih"
hyeorin yang mengetahui sifat pencontekku itu hanya tersenyum mendengar ucapan terimakasih ku yang sepertinya sudah sering terdengar. Biasalah tukang mencontek setiap hari akan mengatakan terimakasih ..
kau tau apa artinya kan?? tak perlu dibahas. ./////09.52/////
langkahku mulai terasa melambat seiring ulangan menyesatkan itu aku selesaikan dengan sekali gerak. Waktu istirahat mulai memanggil ku dan hyeorin untuk menyantap makan siang..
"kira kira kau akan masuk sepuluh besar tidak ya dalam ulangan matematika hari ini ?? eumm saingan pun cukup banyak dari sekitar 10 kelas .. aku merasa merinding membayangkannya"
cukup terkejut memang apa yang dilontarkan hyeorin, antara meledekku atau merasa kasihan padaku..
walaupun memang benar apa yang dikata hyeorin tentang ku .. Apakah aku memang bisa masuk sepuluh besar jika sainganku sekitar 10 kelas belum siswa yang ada di dalam satu kelas itu sekitar 30 siswa lalu belum lagi ada sekitar 5 kelas yang siswanya kebanyakan ahli dalam matematika tidak sepertiku yang bodoh dalam menghitung ala pejabat itu .Aku tidak menjawab apapun tentang perkataan hyeorin padaku .. biarkan dia berimajinasi dengan dirinya sendiri .."kim mi ra.. hyeorin....."
sepertinya aku mengenal suara yang meneriaki namaku dan hyeorin .. dan hasilnya memang benar .. kim taehyung makhluk alien versi mars murid paling aneh itu menghampiriku dan hyeorin dengan nafas tersenggal senggalnya .. aku pikir dia sedang lari marathon..
" ada apa kau memanggilku dan Mi Ra ..??"
"nilai ulangan matematika sudah keluar .. ada di papan mading aula..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Run
Fanfictionbayangkan jika kau memalukan dirimu sendiri di depan 'dia'.. tunggu ? dia? sepertinya kau belum mengenal nya .. tapi kenapa rasanya malu setingkat sedewa .. sampai sampai kau menangis uring uringan di toilet dengan hampir 20 ribu tissue kau keluarka...