Pelik banget kayaknya masalah hidup ini. Mungkin ini yang dinamakan pergolakan mahasiswa! Gue juga menamakan itu pergolakan karena terinspirasi dari berita Mesir di media massa saat itu. Bagaimana ini bukan gue bilang pergolakan mahasiswa? Sibuk dan ribet banget ngurus PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa), salah satu pekan lomba yang diadakan universitas untuk dibawa ke PIMNAS (Pekan Ilmiah Nasional). Awalnya gue hanya iseng buat proposal tentang wirausaha itu, ditambah dengan dosen pembimbing yang ternyata dosen favorit gue, Pak Suryono. Tambah semangat aja deh, gak taunya ini dibawa ke perlombaan? Jegeerrrrr dan kami, Gue, Yolanda dan satu anggota baru setelah bongkar pasang personil, Ardo melaju untuk menggapai PIMNAS.
Ini dia yang bikin masalah, Ardo. Awalnya Ardo masuk kelompok kami dari kopi daratnya Yolanda pada siang itu setelah presentasi proposal kewirausahaan. “Eh kalo mereka gak serius mau ikut, mereka mundur juga gak apa-apa kok, temen aku dari FISIP dia bersedia ikutan.” Ujar Yolanda.
“Ardo yang lo bilang tadi?” tanyaku
“Iya Ardo, dia seangkatan kok sama kita, waktu itu tuh aku kenalannya pas ospek universitas, ka nada grup facebook gitu, yaudah temenan terus tukeran nomer hp.” Jawabnya dengan gaya santai seperti biasa.
“Jadi lo belum pernah ketemuan sama si Ardo itu?”
“Belom, makanya ketemuan sekarang, ini aku lagi nyuruh dia ke keperawatan.”
Waktu itu presentasi proposal memang diadakan di Fakultas Keperawatan yang ada di kampusku, makanya supaya tak berpindah tempat, Yolanda memutuskan untuk menyuruh Ardo yang ke sini. Tak lama setelah berbincang tentang Ardo, sesosok lelaki berjaket biru pun menghampiri kami berdua dengan motor bebeknya. Ini Ardo kali ya?
“Ardo yah? Eh sini sini.” Tanya Yolanda semangat.
Oh ini yang namanya Ardo, boleh juga ya kalau bisa dijadiin soulmate, dalam hati gue berkata demikian. Ya begitulah singkatnya pertemuan kami dengan Ardo, lalu Ardo tergabung dalam tim kami. Pada awalnya memang gue hanya bergumam menjadikan Ardo sebagai soulmate tetapi melihat perhatian Ardo yang begitu dalam dan nyata pada Yolanda, mengapa gue jadi cemburu ya? Padahal di luar sana gue juga udah suka sama cowok lain dari setahun yang lalu hingga detik ini, dia bernama Addin. Tapi heran kali ini Addin luntur seketika karena Ardo. Ini dia yang jadi masalah!
Yolanda udah punya tunangan, hanya saja mereka LDR, Yolanda memang sifatnya periang dan membaur sama siapa aja. Kayaknya Ardo terpikat, tapi sifat Ardo juga agak kebaca deh ini. Di satu sisi dia memang perhatian banget sama Yolanda tapi di sisi lain dia juga mau ngalah demi gue. Jadi waktu itu,
“Kalian ini bisa serius gak sih, kalo gak bisa ya gak usah ngajakan revisi proposal. Bikin marah aja, serius dikit dong.” Aku selaku ketua pelaksana memarahi mereka yang terlalu santai dan bercanda untuk merevisi proposal yang harus dikumpulkan hari esok ini. “Iya-iya Adisa, tu Ardo dengerin bu ketua jadi marah kan.” Sahut Yolanda.
“Aduh kalo kipas anginnya dimatiin gimana ya?” tanya Ardo sambil melihat kipas angin yang hidup dengan kekuatan yang paling super. “Ya kalo dimatiin gue kepanasan lah.” Jawabku dengan judes, mungkin ini pengaruh tamu bulanan kali ya. “Oh yaudah mangga gak apa-apa.” Jawab Ardo dengan ramah. “Emangnya kenapa Do? Kok lo pengen dimatiin? Gak kepanasan apa nanti?” tanyaku juga dengan ramah. “Ya sakit perut aja sih, masuk angin paling. Sakit perut biasa ini mah.”
Di sana gue mulai merasa tak enak dengan keadaan Ardo yang seperti itu. Tapi gue orang yang paling tidak kuat dengan udara panas, apalagi ini sedang mengerjakan tugas, udah deh gak bisa banget kepanasan. “Sorry deh, iya ni aku matiin yah biarin deh panas.” Dengan berat hati gue berbicara demikian. “Jangan gak usah, saya cuma mau lihat orang lain nyaman.” Ini gue yang lebay apa gimana ya? Denger dia ngomong gitu aja hati aku luluh banget. Maka semakin Ardo memperhatikan dan membuat gue senang, semakin sakit juga hati ini, karena gue tahu hati Ardo bukan buat gue melainkan buat sahabat gue sendiri, yang dia pun udah punya tunangan. Seharusnya Ardo buat gue kan? Aduh ngomong apa sih gue?