DESEMBER DI AKHIR TAHUN

33 0 0
                                    

Berbulan-bulan yang lalu aku tidak merasa kehilanganmu.
Saat aku tau kau kembali denganya mungkin telingaku hanya biasa saja mendengarnya, begitu juga perasaanku. “selamat, tuan” batinku.

Harimu tak menjadi kelabu lagi, notif ponselmu akan selalu dipenuhi pesan-pesan darinya. Kau senang? Ya, aku juga senang. Entah aku tidak merasakan apapun, aku juga tidak dendam denganya- tidak juga denganmu. Berhari-hari bahkan bulan selanjutnya dan selanjutnya pun masih sama, aku tidak menggubris apa yang diucapkan oleh mereka tentangmu dan dia. Aku merasa itu tidak penting! Namun diakhir tahun ini kemunafikanku secara tiba terlihat.

Aku benci, diriku dan perasaanku.

Ternyata keegoisanku salah. Memang tak lama, tak ada kenangan yang patut kukenang di antara kita. Aku merindukanmu, secara tiba! tanpa berjanji dan detik-detik terlebih dahulu. Konsekuensinya kini jelas. Bagaimanapun rindu itu datang sebesar-besarnya. aku tetap sendiri. Karna hatimu kini bukan untuk kumiliki, tapi dimilikinya. Biar aku saja yang menutupi rindu ini, mengunci semuanya dengan rapat-rapat agar tak satupun orang tau bahwa aku merindukanmu lebih. Lalu? kau sudah bersamanya. Tak mungkin aku terus terang dengan semuanya. Lanjutkan saja bersamanya, aku tak apa. Tenang saja rindu ini tak akan lama, ia hanya sekedar menyapa dan tak berniat untuk menetap. Kelak rinduku kepadamu akan hilang. Berbahagialah, tuan.

-tentangmu, desember di hari ke15

Dari Aku; TentangmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang