Me :
Aku mengirimkan foto Ali yang baru saja aku ambil diam-diam saat mengobrol di teras rumahnya bersama dengan Ibu Ali.
Setelah makan siang tadi aku memang tak langsung pulang dan mengobrol sebentar bersama Ibu Ali dan Ali.
Gita : Mas ali? seriuosly? 😱
Alma : hot, lo nggak ngada2kan Prill?
Me : Please itu milik gue, kalian jangan pada naksir.
Alma : Yaelah jadi itu beneran mas Ali? 😍
Me : Ya masa gue boong.
Gita : Anjir, kok bisa ada yang bening gitu disana?
Alma : Kita bakal kesana akhir pekan, fix!
Gita : setuju!
Me : eh? mendadak banget?
Gita : Gue kan kangen sama lo.
Alma : Iya kan Prill kita kangen sama lo, lo nggak kangen apa?
Me : What ever.
Aku hanya tersenyum saat melihat mereka begitu antusias untuk merencanakan akhir pekannya dengan mengunjungiku, aku berani bertaruh bahwa Gita dan Alma hanya berbasa-basi saat mengatakan merindukanku, aku yakin dia hanya penasaran dengan Ali yang memang sangat mempesona.
"Kamu kenapa bisa deket sama si Mas?" Kata Ibu Ali.
Aku kembali tersadar dan tersenyum pada Ibu Ali yang sudah kembali dari dapur.
"Iya bu, awalnya dia nolongin Prilly waktu Prilly jatuh"
"Oh, pahlawan ternyata"
Aku tertawa mendengar Ibu Ali menyebut Ali dengan pahlawan, memang Ibu Ali sangat friendly sedari tadi hingga membuatku nyaman.
"Ibu jangan ngaco" Ali juga baru kembali setelah tadi dia pamit ke kamar mandi.
"Kok ngaco? kamu dari kecil kan memang punya jiwa pahlawan Mas" Ucap Ibu Ali membuat Ali memutar mata malas kemudian duduk disebelah ibunya, "dulu yah Prill" Ibu menoleh padaku, namun tangannya mengamit tangan Ali dan menepuk-nepuk punggung tangannya dengan sayang, "dia waktu kecil pernah nolongin siapapun yang dia temuin lagi kesusahan, dari nenek-nenek sampe hewan"
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS ALI
FanfictionDia bukan orang yang suka mengikutiku dan kemudian berjalan disampingku, lalu mengatakan hal yang membuatku tertawa. Dia bukan orang yang nakal dan mengincarku sejak pertama kali melihat, lalu membuatku cinta. Dia, pria sederhana, yang hanya dengan...