Chapter 39

12.8K 490 5
                                    

3 hari berlalu sejak Queen mengatakan semuanya pada Pranda. Dia menjadi pendiam. Berhari-hari mengurung diri dikamar. Tanpa kejelasan pula, Pandu maupun Pranda juga tak kunjung menghubunginya.

Queen melangkah santai keluar dari kamarny dan berjalan turun. Berniat ingin mengambil makan lalu membawanya dengan nampan kekamarnya.

Bahkan selama 3 hari itupula, Queen tidak lagi aktif di media sosial. Biasanya hampir setiap hal yang dia lakukan akan dia unggah melalui storygram di akun instagramnya.

Hari ini, Dengan keadaan yang lebih baik dari sebelumnya. Queenie membuka galeri di ponselnya dan menscroll fotonya bersama Pandu saat beberapa minggu yang lalu melakukan photoshoot disalah satu studio ternama di Jakarta.

Queen memilih satu foto yang menampilkan fotonya dan Pandu sedang berselfie. Dia mengunggahnya ke instagram dan diberi caption -faded-.

Queen meletakkan ponselnya kembali keatas nakas. Lalu Queen berjalan kearah dvd yang ada dikamarnya, memutar lagu faded dengan begitu kerasnya. Airmatanya mengalir dengan derasnya dari kedua pelupuk mata Queen. Lagu tersebut seolah memaksa Queen untuk menangis sejadi-jadinya, meratapi kisah pertunangan yang terjadi antara dirinya dan Pandu.

Satu jam berlalu, hanyalah lagu FADED milik Alan Walker yang setia berulang kali berbunyi dari dvd kamar Queen.

"Queen, dicari Pranda dan Beberapa temanmu dibawah nak." Ucap Aurora dari depan pintu kamar Queen.

Queen mematikan dvdnya, mengambil tisu lalu menghapus semua bekas air mata serta ingus yang ada diwajahnya. "Iya Onty. Sebentar lagi Queen turun." teriaknya dari dalam kamar.

"Siang ka Pranda." Ucap Queen seraya memeluk tubuh ramping milik Pranda. Beberapa teman Queen lega melihat keadaan Queen baik-baik saja.

"Kakak kesini bawa bukti kalau gadis licik itu memang sengaja merusak hubungan kalian." Ucap Pranda to the point.

Pranda dengan gerak gesitnya, mengeluarkan ipad dari dalam tasnya lalu menyodorkannya kepada Queen. Pranda membuka berkas berisi rekaman cctv, di hari dan jam dimana nama Leonita terdaftar di buku pengunjung Hotel.

"Lihatlah, gadis itu memang sengaja menfitnah adik kakak. Kakak sudah yakin dari awal."

Dalam rekaman cctv tersebut, tampak Leonita sedang berusaha melepaskan baju Pandu, tapi tak kunjung berhasil. Dengan gerak cepat, Leonita mengambil ponselnya lalu menelfon seseorang. beberapa menit kemudian, seorang lelaki datang masuk kekamar tersebut, sementara Leonita masuk kedalam kamar mandi.

Disana tampak laki-laku tersebut melepaskan satu per satu semua benang yang menempel di tubuh atletis Pandu. Setelahnya Leonita keluar dari dalam kamar mandi hanya menggunakan bikini. Tanpa rasa canggung sedikit pun, Leonita dan lelaki tersebut berciuman setelahnya.

Beberapa menit setelahnya, lelaki tersebut keluar kamar. Sementara Leonita, naik keatas ranjang, masuk kedalam selimut yang sama yang digunakan lelaki tadi untuk menyelimuti tubuh Pandu.

Dan Lelaki tersebut adalah Bennedict.

Xean, Davon serta Sam mengumpat beberapa kali menyaksikan rekaman cctv tersebut. Dalam hati mereka bertiga berjanji membalaskan dendam mereka pda Ben.

Queen speechless, Queen sudah tidak mampu berkata apapun. Dia dihantui rasa bersalah, dia benar-benar merasa bersalah menghukum Pandu untuk menjauhinya.

Queen menitikkan air matanya sekali lagi, menangis sesenggukan didalam dekapan Kyla.

"Kakak rasa, kamu harus belajar tegar Queen. Jangan lagi lemah seperti ini.  Oiya kamu atau teman-temanmu perlu mengatur waktu supaya kamu dan Pandu bisa memperbaiki hubungan kalian." Ujar Pranda selalu menengahi masalah yang terjadi pada Queen dan Pandu.

❤️💛💚

2 part Lagi SELESAI

VOTE MEN ya

VOLUM II: HyggeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang