Park Jimin dan Park Yoongi, mereka berdua kakak dan adik. Jimin, dua tahun lagi muda dari Yoongi. Dia masih bersekolah. Ibu mereka sudah meninggal dunia saat Jimin berusia tujuh tahun, sekarang mereka tinggal bersama ayah mereka. Tapi ada satu rahasia besar yang disimpan pasangan kakak an adik ini, Yoongi bekerja sebagai song producer, di rumah mereka terdapat satu studio yang membantu Yoongi bekerja, studio itu juga saksi bisu perbuatan nista mereka.
"Eunghh Jiminhh, bentar hyung masih punya kerjaan"
"Tapi nanti hyung bakalan lupa meladeni Jimin lagi"
"Janji, hyung nggak bakalan lupa kok"
"Janji?"
"Ne janji"Flashback (one year ago)
Jimin menjadi anak nakal. Dia tidak mengikut perintah ayahnya supaya jangan menyentuh alkohol sebelum usianya legal. Dia ikut temannya ke bar dan taruhan. Siapa yang paling banyak minum tanpa mabuk menang. Alhasil si Jimin yang baru menyentuh hal begituan kalah. Teman-temannya menghantar Jimin yang mabuk pulang, kebetulan sang ayah lagi ke Daegu, jadi Jimin aman.Ting tong
Yoongi buru-buru membuka pintu."Jimin!! Ke mana saja?!"
"Hyung~"Jimin memeluk dan menghempas sang hyung ke dinding menguncinya dengan kedua lengan kekar miliknya. Yoongi tentu saja kaget apalagi bau alkohol yang menyengat menguar dari tubuh sang adik.
"Jimin! Apa yang appa bilang?! Jangan menyentuh alkohol sebelum legal kan?!"
"Sst jangan ngomel hyung"Jimin mendekatkan wajahnya dan sang kakak. Meraup bibir plum kakaknya yang selama ini dia panasaran soal rasanya. Yoongi kaget. Jimin menciumnya.
"Eunghh Jimhh"
'Anjing kenapa aku mendesah?!'
"Suaramu selain enak didengar saat raping, enak juga didengar saat mendesah, moan for me more hyung"
Jimin menelusupkan kepalanya ke ceruk leher Yoongi. Menjilati dan menggigit gemas leher sang kakak.
"Ashh Jiminhh"
"Yeah hyung seperti itu"Jimin menyeret sang kakak ke kamar dengan langkah gontai ala orang mabuknya. Pas sudah di kamar, Jimin berniat menghempas Yoongi malah dia yang terhempas dan tertidur. Yoongi bersyukur setidaknya dia dan Jimin tidak melakukan hal yang lebih. Tapi itu bukan setakat itu kenakalan Jimin, dia sudah mulai berantem sama temannya, mengkonsumsi alkohol, bermain bersama para jalang yang rela melempar diri mereka ke pelukan si tampan Bangtan High School. Ayah mereka sudah banyak kali menasehati Jimin tapi dia tetap dengan kenakalannya. Yoongi semakin khawatir kalau sampai Jimin terkena penyakit. Tapi, kenakalan Jimin bukan setakat itu.
A week later
"Yoongi, jaga Jimin ne"
"Sip appa"Ayah mereka akan ke Daegu sekali lagi buat menjenguk nenek mereka yang sedang sakit. Yoongi melambai ke arah ayah mereka. Jimin lagi di sekolah.
Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, Yoongi mundar-mandir di hadapan pintu utama, menunggu adiknya pulang.
"Astaga sudah sangat larut, bocah itu kemana saja?"
Bersamaan dengan itu, pintu rumah terbuka menampilkan sosok Jimin yang berantakan dan seorang wanita seksi yang memapahnya. Siapa yang tidak kaget coba?
"Kajja Seulgi-ah, mari kita bersenang-senang"
"TIDAK! KAU! KELUAR!"Seulgi yang ketakutan mendengar suara teriakan keras Yoongi langsunh buru-buru keluar. Jimin mendengus kesal.
"Jimin naik!"
Bukannya mematuhi kakaknya, dia malah mendekati Yoongi. Menggenggam tangan sang kakak dan menuntunnya naik ke kamar. Yoongi ikut aja karna dia tidak mencium bau alkohol pada tubuh Jimin. Sampai di kamar, Jimin mendudukkan Yoongi di kasur sebelum mengunci pintu kamar mereka. Yoongi panas dingin melihat tatapan Jimin yang sukar diartikan.

YOU ARE READING
I'm just A Sad Song you produce
De TodoHanya berisi drabbles tentang pasangan fav bunny Main cast; MinYoon BTS Other cast: random