Pindah?

87 6 1
                                    

Iya.. kita akan pindah rumah Rabu depan! Aku kembali mengingat perkataan papa yang masih melayang layang di pikiranku.

Pindah rumah? Aku sudah bertahun tahun hidup disini. Mengalami suka duka yang tak bisa diungkapkan dengan kata kata!

Papa menyuruh kami sekeluarga agar pindah gara gara rumah lama kami ini akan ditempati oleh adik papa ( om Vero beserta keluarga). Mengapa? Karena rumah mereka terbakar habis beserta isinya. Karena merasa kasian, papa memberikan rumah hasil kerja keras nya itu kepada adik kandungnya. Papa punya dua rumah, yang ini dan satunya lagi lumayan jauh daru sini. Tapi rumah baru akan lebih dekat dari sekolah. Mm.. katanya mama rumah baru kita akan lebih mewah sih.. Terlalu mewah malah! Mama pun sampai tidak mau tinggal disana dikarenakan nanti dikira sombong oleh tetangga sekitar. Ya.. mama kan kalau memakai perhiasan tuh banyak. Takut hilang dirumah dan trauma akan kehilangan barang barang berharga dirumah yang dirampok sekelompok perampok.

***

Dan tibalah saat ini. Hari rabu, hari yang ditunggu tunggu oleh papa. Tapi tidak olehku.

Set jam kita sampai dirumah baru. Wawww! Kok besar sekali sih! Takut ada hantunya! Aku tidak terlalu suka rumah besar besar. Cukup yang tidak tingkat, namun luas itu udah lebih dari cukup.

"Elisa bawa barangmu sendiri. Dan silahkan kamu pilih kamar mana yang akan kamu pakai!" Perintah papa.

Aku menurut saja. Dan langsung membawa barang barangku sendiri. Dan aku membuka pintu pintu yang ada dilantai atas. Rumah ini berlantai tiga. Lantai bawah untuk ruang tamu, dapur, ruang makan, kolam renang dan garasi. Lantai tengah atau lantai dua untuk kamar kamar, ruang keluarga+tv, dua kamar mandi. Lantai tiga untuk jemuran, tempat santai, dll. Males buat jelasin. Hehehe.

Dan pintu ketiga yang kubuka. Terasa cocok buat badanku istirahat. Sudah di wallpaper temboknya! Waw..

Cocok nih! Kamar lain nya cocoknya sih buat orang tua. Dan juga kakaku. Kamar adiku palingan disebelah kamarku. Sudah dipakai wallpaper juga. Gambar disney princess tapi.. Mungkin papa sudah merancang kamar kamar disini sebelum kita pindah rumah. Kalau aku motif garis garis hijau putih. Segar kalau melihatnya.

Aku merebahkan diriku di atas kasur yang empuk ini. Mm.. ternyata pindah rumah tak seburuk yang kubayangkan. Nyaman juga.

Aku membuka jendela kamar. Dan melihat alam yang sedang gelap. Perlahan tetes hujan mulai membasahi bumi. Dan semakin lama, semakin deras. Udara sangat dingin. Kumatikan AC. Tak terasa aku menitikan air dari mataku. Loh? Menangis?

Ataukah aku ikut menjatuhkan air seperti yang sedang dilakukan oleh awan saat ini?

***

Namaku Elisabeth Titian. Elisa panggilanku. Aku kelas dua SMP Bina Bangsa. Ternyata jaraknya dekat loh dari rumah baru. Jadi tak kerepotan. Tak seperti waktu masih di rumah lama yang sekarang ditempati oleh om Veri dan keluarga.

Aku sudah pulang sekolah. Uhh cape nya! Aku mengganti pakaianku, lalu langsung mandi. Ini sudah jam 4 sore. Aku jadwal buat hari besok. Belajar sebentar dan tidur.. Sebelum tidur, aku membuka hp ku. Dan ada notif dari grup kelas ku bahwa seminggu kedepan, sekolah libur karena guru guru akan berlibur ke Balikpapan.

Yeayyy!!! Akhirnya aku libur!! Senin depan berarti aku libur. Ahh besok kan hari jumat. Lagian hari rabu aku kan libur karena pindah rumah. Ah malas banget buat sekolah! Dan aku pun membolos dua hari. Sebelum aku tidur, aku melakukan kegiatan dibawah ini.

Ini masih hari jumat. Dan aku keliling rumah.

"Bi, boleh ikut aku gak?" Tanyaku.

"Ngapain non? Kemana?" Tanya bibi Yanti sambil mencuci piring.

"Keliling rumah ini!" Jawabku bersemangat.

"Ahh bibi sudah memutari rumah ini. Dan rasanya malas kalau mau memutarinya lagi." Jawab bibi. Aku pun memaksa bibi buat ikut bersamaku. Karena aku takut, rumah sebesar ini aku kelilingi sendirian? Ini sudah sore dan otw malam. Orang tua ku masih kerja. Kakak adiku tidak tau dimana. Paling mereka pergi ke tempat hiburan.

Akhirnya bibi mau menurutiku. Lantai bawah dan dua sudah. Giliran lantai tiga yang belum.

"Non.. bibi takut. Bibi belum melihat lantai tiga non! Bibi hanya melihat sekilas, lalu berlari kebawah. Bibi takut sekali!" Jelas bibi.

"Bibi penakut ihhh" kesalku. Saat kita sudah berada di lantai tiga, entah kenapa sekujur tubuhku langsung merinding. Begitupun bibi.

Puk.

"Aaaaaaaaaa!!" Aku berteriak karena ada yang memegang pundaku. Aku tidak berani menoleh. Aku langsung berlari. Dan meninggalkan bibi disana. Namun,, perkiraanku salah. Bibi sudah duluan pergi meninggalkanku. Lahhh!!

Namun ada yang memanggilku.
"Elisa.." aku menoleh perlahan. Dan ternyata itu.. mama.

Arrghhhhhhh!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Misteri Ruang Lantai3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang