Prolog

9 0 0
                                    

"Oppa!!! Tunggu aku"

"Ayo kemarilah. Kenapa kau lambat sekali"

"Oppa kau tahu aku sedang lapar bukan!?"

"Tidak,aku tidak tahu ayo lari"

Deruan ombak kini membuat suara percikan air yang dibuat oleh kaki gadis dan lelaki itu tak terdengar. Semakin kuat. Tertawa lepas. Bergandengan tangan. Saling menatap. Dua wajah kini saling mendekat.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Hachhu!! Oppa aku kedinginan" kata gadis itu seraya mengusap hidungnya.

"Hey! Bukan kah tadi itu adegan yang sudah ku impi-impi kan. Kenapa kau harus mengacaukannya!" Lelaki itu kini berdecak kesal.

"Aku tidak meminta mu untuk melakukannya padaku" Gadis itu kini berjalan meninggalkan lelaki yang tadi duduk bersamanya.

"Kau tidak tahu cara berpacaran yang seru!!!"

🎀~~~~~~~~~~~~~🎀~~~~~~~~~~~~🎀

"Hey, ini untukmu"

Bocah itu kini menggenggam lollypop yang gadis itu berikan. Menatap bingung ke gadis tersebut.

"Kyaaa!!! Kau manis sekali. Aku akan menunggumu tumbuh besar. Akan ku jadikan kau milikku"

"Noona,apa kau yakin aku akan menerima mu?"

Gadis itu mengangkat alis kanannya. Sedikit mengkerutkan dahinya.

"Tentu saja. Aku kan cantik"

"Noona. Tapi kau sudah tua. Kau lebih pantas menjadi nenek ku nanti. Aku tidak keberatan"

Tawa kecil terdengar dari berbagai penjuru di taman itu. Kalimat-kalimat seperti
"hey apa dia tidak punya malu haha" dan
"Tentu saja dia akan menjadi neneknya nanti haha" terdengar dan menusuk kedalam hatinya. Apa ini. Noona dengan bocah kecil ini akan bersama. Sepertinya tidak.

"Hey! Kau masih kecil berani sekali kau ber- "

"Noona aku ingin pulang, terima kasih atas permennya. Aku akan menunggumu untuk menjadi nenek ku dan sering memberikanku permen"

Bocah bertas merah itu berlari secepat mungkin sambil tertawa. Senang hatinya karena ia di beri permen gratis. Di ujung gang menuju rumahnya. Bocah itu diam sejenak dan membuka plastik yang membungkus permennya tersebut. Ia menggigitnya pelan,memperlihatkan gigi kelincinya. Dan kini wajah nya terlihat senada dengan permennya.

🎀~~~~~~~~~~~~~🎀~~~~~~~~~~~~🎀

"Noona, bagaimana menurut mu dengan yang ini" Ucap adik laki-laki nya sambil memperlihat foto seorang gadis.

Noona itu sedikit memiringkan kepalanya. Mencoba untuk menilai gadis yang terlihat di foto tersebut.

"Rambutnya tidak cocok dengannya. Dan apa ini, baju apakah tidak terlalu ketinggalan zaman?"

Adik laki-lakinya hanya mengangguk-anggukan kepalanya. Mencoba mencarinya lagi di SNS. Lincah jari jemari nya menyentuh layar handphonenya. Noonanya hanya fokus dengan televisi di depannya. Menatap drama favoritnya dengan penuh perhatian. Tidak mengedipkan mata sekali pun, tak terasa air matanya akan jatuh searah dengan arah gravitasi bumi. Dan ini adegan yang membuat ter

"NOONA!!! BAGAIMANA YANG INI!!!"

Teriakan adik laki-lakinya membuat noonanya kesal. Bagaimana bisa adik laki-lakinya itu membuyarkan aura drama yang sedang mempengaruhi nya. Dengan sabar ia menghadapi adik laki-laki nya dan mengambil handphone yang telah tepat di salah satu akun seorang gadis.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 30, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ShineWhere stories live. Discover now