Rico membaringkan diri di atas ranjang. Tubuhnya terasa lelah sekali. Tadi ia menghabiskan waktu Minggu siangnya dengan menghadiri acara reuni SMA. Acara yang ternyata tidak hanya membuat lelah tubuhnya, namun juga hati dan pikirannya.
Acara reuni yang diadakan setahun sekali ini biasanya jarang ia hadiri. Malas. Selalu kata itu yang ia utarakan setiap kali Andre mengajaknya pergi. Akhirnya, Andre pun jarang hadir di acara reuni, karena Andre tidak akan mau pergi jika Rico tidak menemani.
Andre dan Rico memang bagaikan anak kembar yang tak terpisahkan. Mereka bekerja bersama, olahraga berdua, nongkrong di kafe berdua, hunting foto berdua, bahkan nonton konser jazz pun berdua. Akan terasa aneh menghadiri acara reuni jika hanya seorang diri.
Apalagi pasca Andre berpisah dari Sellina. Andre tidak mau menghabiskan waktu hanya untuk meladeni pertanyaan teman-teman SMA mereka tentang kapan dirinya dan Sellina akan menikah, yang kemudian berganti dengan tatapan iba dan pertanyaan lanjutan, kenapa Andre dan Sellina bisa berpisah.
Tahun ini, Andre mau menghadiri acara reuni, karena Andre tidak sendiri, ada Rico yang mau menemani. Entah kenapa, tahun ini Rico mau hadir. Kehadiran yang kemudian justru ia sesali.
Bagaimana tidak menyesal dan bagaimana tidak kesal, jika setiap kali menghadiri acara reuni, pertanyaan yang sama selalu menghampiri: Kapan menikah? Mana istrinya? Mana pacarnya?
Menikah? Istri? Pacar? Tanyakan saja pada rumput yang bergoyang!
Rico heran, kenapa pertanyaan favorit orang Indonesia jika sedang berkumpul bersama teman atau keluarga selalu saja seputar pernikahan. Seolah pernikahan adalah sebuah prestasi yang patut dibanggakan atau harus dipamerkan. Seolah tidak ada pertanyaan lain yang pantas untuk diajukan, misalnya sekarang melanjutkan kuliah S2 atau S3 di mana, hobinya apa, atau mungkin apakah sudah berani memulai wirausaha dan berhenti menjadi karyawan. Itu 'kan contoh pertanyaan yang lebih berbobot dan lebih membahas tentang kualitas pribadi seseorang, ketimbang pernikahan yang sebenarnya tidak hanya terjadi karena kemampuan seseorang tetapi adanya campur tangan Tuhan yang seringkali dilupakan.
Itulah yang membuat Rico kesal. Orang-orang Indonesia selalu membanggakan pernikahan, pasangan, dan anak-anak mereka dengan cara yang terlalu berlebihan. Mereka seolah melupakan bahwa semua yang mereka miliki bukan hanya hasil kerja keras, tetapi juga anugerah dari Tuhan.
Jika saja, pasangan hidup bisa diperoleh dengan cara bekerja mati-matian, tentulah parah buruh pabrik yang seringkali harus bekerja lembur akan menjadi orang-orang yang paling cepat mendapatkan pasangan. Kenyataannya tidaklah demikian.
Apabila keturunan bisa didapatkan semudah membeli telur di warung lalu membuat telur mata sapi yang enak dengan bantuan kompor, minyak, dan penggorengan, tentu dokter spesialis kandungan dan bayi tabung sudah sejak dahulu kala gulung tikar.
Pada kenyataannya, sama seperti rejeki dan umur, ada campur tangan Tuhan di dalamnya. Ada rahasia Tuhan yang tidak bisa manusia mengerti, kenapa si A sudah berkali-kali kawin lagi, sedangkan si B masih sendiri.
Menurut Rico, manusia seringkali mengagungkan kesombongannya dan terlalu mudah menilai seseorang berdasarkan sudut pandang dan pengetahuan mereka yang terbatas.
Padahal mereka hanyalah termasuk golongan yang beruntung, karena Tuhan berbaik hati dengan menganugerahkan pasangan dan keturunan. Jika saja dibalik, mereka yang berada pada posisi yang belum memiliki pasangan atau
keturunan, tentulah mereka tidak akan menjadi pihak yang berbangga diri atas pasangan dan anak-anak yang mereka miliki, bahkan mungkin, merekalah yang akan menjadi pihak yang 'dicaci'.Rico memijat kepalanya yang terasa pening. Reuni tadi bukan hanya menguras energinya, tetapi juga emosinya. Sebenarnya bukan hanya dirinya yang menjadi 'korban'. Hal serupa juga dirasakan oleh teman-teman yang belum memiliki pasangan atau sudah lama menikah tetapi belum dikaruniai momongan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandung Cinta Vania
ChickLitVersi ebook tersedia di Playstore. Cerita kedua dari "Serial Keajaiban Cinta". Prekuel "Marrying Mr. Perfect". Hanya tersisa part 1 - 52 (Part 13 dst private) Senandung Cinta Vania Sepenggal kisah tentang kehidupan, cinta, persahabatan, harapan, dan...