Like Star, Like You

45 15 6
                                    

"Hoy, lamunin apa sih?? Kok jadi diem gitu?"ucapnya yang menyadarkan ku dari lamunan masa lalu.

"Ha!"ujarku kaget membuat diriku tersadar dari alam bawahku.

"Ya, gwaenchana? Kamu mikir apa sih sampe kaget gitu? Jangan bilang kamu mikir yang aneh-aneh!"ucapnya yang menjailiku.

"Ihh, mana ada aku mikir yang gituan.Aku cuma teringat masa lalu kok"ucapku sambil memandang langit lagi.

"Hye Seul- ah, kamu tau dua bintang yang ada disana?"tanyanya padaku sambil menunjuk jauh dua bintang yang saling berdampingan.

"Molla, mungkin bintang yang paling terang diantara semuanya?"jawabku ngasal sambil tertawa.

"Sebenarnya dua bintang itu bukan bintang yang sesungguhnya.."ucapnya dengan serius yang membuatku menghentikan tawa.

"Jadi sebenarnya mereka itu apa kalo bukan bintang?"tanyaku sambil menatap wajahnya yang seakan ingin mengatakan sesuatu.

"Mereka itu planet, venus dan jupiter.Yang paling besar Jupiter dan yang kecil disampingya itu Venus.Mereka itu mirip sekali dengan kita berdua, aku si Jupiter dan kamu adalah venusku"ujarnya tulus sambil menatap lurus seakan memberikan sebuah signal.

"Kamu puitis banget yaa.. aku sampe terhura lohh!"ucapku bercanda untuk mengahlikan pikiran dan perasaan aneh yang merasukiku.

"Venus itu kuat loh..ketika malam dia memancarkan cahayanya untuk menghiasi langit dan ketika sinar matahari yang kuat muncul venus tetap menampakkan dirinya melawan matahari sedangkan jupiter hanya akan menampakkan diri ketika malam hari, dia itu sungguh pengecut tau!"ujarnya sambil menunjukkan ekspresi tidak sukanya.

"Haha, terus kenapa mereka mirip kita berdua??"tanyaku sambil bersyukur pikiran dan perasaan aneh itu telah lenyap.

"Karena aku seorang pengecut yang hanya bisa bersembunyi di balik malam.Dan aku iri padamu yang dapat selalu ceria seperti sinar venus.Dan aku tidak dapat selalu bersamamu dan hanya muncul di saat-saat tertentu.Aku sungguh membenci diriku yang seperti itu..."jawabnya yang lagi-lagi membuat pikiran dan perasaanku yang aneh menggerayangiku lagi.

"Kenapa harus berpikir seperti itu? Yang terpenting adalah bagaimana kamu menghargai waktu yang kamu lalui bersamaku dan juga kamu selalu ada bersamaku di saat-saat aku membutuhkan seseorang untuk bersandar, jadi mulailah hargai dirimu sendiri..."ucapku sambil tersenyum manis padanya.

"Aku nggak mengerti kenapa, tapi ketika aku melihat senyumanmu membuatku menjadi tenang dari segala pemikiranku.."ujarnya sambil menatap mataku dalam-dalam.

"Dasarr!"ucapku sambil tertawa dan kembali bermain ayunan.

"Hye seul -ah, aku nggak mau jadi sahabatmu lagi.. aku nggak mau terjebak dalam friendzone!"ucapnya tiba-tiba sambil menghentikan ayunanku yang membuat seluruh tubuhku kaku.

"Ya, apa maksudmu?? Kamu bosan temenan sama aku?"tanyaku yang bingung mendengar ucapannya.

"Dasarr bodoh! Maksudnya aku ingin lebih dari sekedar sahabat!"
"Aku menyukaimu..."ucapnya jelas dan dengan nada yang terdengar malu.

"Ha!? Young -ah obatmu habis kah??"ucapku yang mengalihkan pembicaraan walau sebenarnya aku tau apa maksudnya.

"Aku sudah menyukaimu sejak kita kecil, tapi aku takut ingin mengatakannya karna kurasa menjadi sahabat mungkin merupakan jalan yang lebih baik. Tapi tidak untuk sekarang aku hanya ingin kamu untukku, walau itu terdengar cukup egois..karna itu terimalah perasaanku!"ujarnya yang pasrah setelah mengungkapkan semua itu.

"Nado..."ucapku sambil tersenyum senang dengan memandang wajah laki-laki yang ada disampingku.

"Nado?? Apa maksudmu??"tanyanya padaku dengan tampang lucunya yang membuatku ingin mencubitnya.

You're My VenusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang