Kelas IX-IPA2 sedang mendengarkan penjelasan guru dengan baik. Yerim hanya membawa satu buku tulis di dalam tas nya.
"Dhila, gue minjem buku cetak boleh gak? Gue kurang ngerti apa yang dibilang Bu Rifa."
"Oh boleh, ambillah. Nanti lo pinjam catatan gue aja."
"Makasih!"
Kring. Kring. Bel istirahat berbunyi. Semua murid membereskan buku mereka dan meletakkan nya ke dalam tas. Yerim pergi ke kantin dan menggandeng tangan Dhila, teman sebangku nya.
~•🌲•~
"La, anak baru ya? Kenalin dong." Kata Lifia dengan wajah yang berseri-seri.
"Iya nih. Yerim, kenalin ini tetangga gue. Lifia nama nya."
"Oke. Nama gue Yerim. Salam kenal." Kata Yerim dengan ceria.
"Sini duduk sama kita-kita." Ajak Lifia.
"Oke."
"Halo."
Sapa seorang anak laki yang berkacamata datang dengan jus jeruk di tangan nya.
"Hai." Jawab mereka bertiga serempak.
"Gue minjem Dhila boleh gak? Mau ngomong sesuatu."
"Yaelah, ya kali lo kira dia barang?" Kata Lifia dengan sewot nya.
"Palalo, ayo La." Kamal menarik tangan Dhila untuk mengikuti nya. Dhila membuat isyarat 'maaf' dari mulut nya.
"Ambil noh. Gue juga ada yang temenin. Ya gak Rim?"
"Iyaa."
"Jadi, lo kok bisa pindah?"
"Ngikut kakak gue kemari. Bosan banget disana. Gak ada temen."
"Kakak lo cewek apa cowok?"
"Cowok."
"Nama?"
"Alvarel. Kenal lo?"
"Kenallah, siapa juga yang gak kenal sama ketos sekolah."
"Haha."
"Fia, lo kenal gak sama Julian anak kelas IX-IPS2?"
"Temen sekelas gue. Kenapa?"
"Dia wakil ketos sekolah?"
"Iya. Lo tau gak? Dia itu orang nya jutek, cuek sama cewek apalagi deket-deket."
'Tapi perasaan gue orang nya ramah kok. Kok di bilang jutek? Ya kali si Lifia salah orang.' Bathin Yerim.
"Kok bisa gitu?"
"Dia pernah cerita sama gue, kalau dia itu trauma dengan cewek."
"Trauma?! Emang nya itu cewek lakuin apa buat dia?"
"Alah biasa. Ditinggalin karna harta."
YOU ARE READING
I Can't Stop To Feeling You
Teen FictionI CAN'T STOP TO FEELING YOU "Eim!" Teriak seorang lelaki membuat Yerim menoleh ke belakangnya. "Hm, kenapa?" Kata Yerim dengan raut wajah senang. "Gue sayang sama lo." Ungkap lelaki itu. "Iya, gue tau kok" Ucap Yerim tersenyum. "Trus?" "Ya trus apa...