Kisah 5 Serangkai Dari Kp.Setu

22 2 0
                                    

Pada saat matahari mulai tenggelam ke 5 serangkai itu mulai bepergian dan berkumpul di mushollah untuk melaksanakan sholat magrib berjamaah. Ke 5 serangkai itu adalah Ikhwal yang selalu garing, jefri yang selalu Jayus, Eddoy yang selalu ngebully, Ahmad yang selalu galau dan Dika yang selalu sucu. Setelah ke 5 serangkai itu sudah tiba di mushollah, dan pada saat itu sudah waktunya adzan magrib.

"Wal adzan wal", suruhan jefri.
"Oke brader", jawab ikhwal dengan santai.

Dan sementara itu Ahmad pun selalu memainkan hand phonenya itu dan wajahnya begitu ceming dan mutam seakan ia ingin menangis.

"Mad lu kenapa mad?", tanya dika.
"No What What kok dik", jawab Ahmad dengan merenung.
"Boong lu mad! Keliatan dari muka lu mad", kata eddoy.
"Lah emang kenapa muka gw do??", tanya ahmad kepada eddoy.
"Muka lu mad, mirip vokalis tahu bulet wkwk", lawakan eddoy yang membuat ahmad tersenyum kembali.
"Hahahahaha", tawaan yang ngakak dari dika, eddoy, & jefri.
"Sudah-sudah wudhu dulu yuk, adzan sudah mau abis tuh", kata dika.

Dan ikhwal pun sudah selesai mengumandangkan adzannya itu.

"Ada apa ini? Sepertinya ada yang seru!", ikhwal bertanya-tanya.
"Tau ni ahmad wal, mukanya kusut bener", jawab eddoy.
"Hah kusut?? Kaya tukang gorengan", tanyaan ikhwal sambil melawakan kegaringannya.
"Krik-krik, krik-krik garing loh wal, lu sehat wal?", kata eddoy.
"Anjir-_- lu do, gw sehat do", jawab ikhwal dengan tersipu malu.
"Mad lu kenapa mad? Bilang aja sama kita berempat mad, jangan takut, kan kita best friend for ever (5 serangkai)", kata jefri.
"Iya mad bener kata si jepri", kata dika.

Dan ahmad pun menjawabnya sambil merenungkan semuanya.

"Gw abis di putusin sama cewe gw jep", kata ahmad.
"Bhahaha ya elah mad di putusin cewe aja sampe segitunya, tenang mad gw cariin yang lebih cakep dari dia, oke" kata ikhwal.
"Sudah-sudah sholat dulu yuk lah", ajakan dika untuk sholat.
"Tumben lu dik bener", kata eddoy.
"Sudah-sudah. Jep komat jep", suruhan ikhwal.
"Oke lah kalau begitu", jawab jefri.

Dan sholat itu berlangsung dengan khusyu tetapi tidak tahu dengan si ahmad. Setelah sholat magrib di laksanakan dan setelah berdo'a ke 5 serangkai itu berkumpul di depan mushollah dan berbicara lebih lanjut ke ahmad.

"Mad tadi lu khusyu gk sholatnya?", tanya dika.
"Alhamdulillah khusyu", jawab ahmad.

Dan ke 5 serangkai itu berdiam diri di mushollah dengan ke sibukannya masing-masing yaitu bermain hand phone, tetapi tidak dengan ahmad. Ahmad malahan membaca kitab suci Al-Qur'an.

"Tumben mad baca Al-Qur'an", kata eddoy.
"Lagi galau doang kali si ahmad bacanya wkwk", kata dika.
"Bhahaha", tertawa terbahak-bahak ke empat temannya itu.
"Sudah lah kita lanjut lagi permainan tahu bulatnya, gw udh level 90 nih", kata jefri.
"Betle aja dulu sama gw", jawab si dika.
"Oke siapa takut", jawab jefri.

Dan mereka berdua pun akhirnya betle tahu bulat. Dan tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 19.00 ini waktunya adzan isya.

"Do adzan do", suruhan dika.
"Siaaaap dik", jawab eddoy.

Setelah adzan eddoy pun langsung ke kamar mandi dengan lari terbirit-birit.

"Do lu kenapa do", tanya ikhwal.
"Mules gw wal kebelet berak", jawab eddoy.
"Bhahaha, cepet do sholat isya mau dimulai nih", kata ikhwal.
"iya wal, bilangin imamnya tungguin gw", suruhan eddoy.
"Iya do", jawab ikhwal.
"Dika komat dik", suruhan ahmad.
"oke mad" jawab dika.

Dan akhirnya ke 5 serangkai itu sholat berjamaah dengan khusyu. Setelah melaksanakan sholat isya, ke 5 serangkai itu semuanya langsung pada bepergian untuk pulang ke rumah.

"Woy gw balik y, Assalamualaikum" kata ikhwal.
"Waalaikumsalam", kata ke empat temannya itu.

Dan mereka pun satu per satu pulang ke rumah.

Kehidupan Si Anak SederhanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang