Saat ini sedang jam istirahat di sekolah ku. Tak ada yang mengajakku ke kantin, perpustakaan ataupun tempat lainnya, hanya ada tatapan sinis untukku. Aku melihat sekelilingku, tak ada yang menarik. Akhirnya aku putuskan untuk pergi ke taman belakang sekolah sendiri saja, lagi pula jika aku mengajak seseorang pasti orang itu tak akan mau. Sesampainya di taman belakang sekolah aku duduk dibawah pohon yang rindang, aku hanya ingin santai dan rileks. " Ya tuhan, apa salahku sehingga kau berikan aku cobaan seperti ini? Apa kesalahanku tuhan?" kataku lalu menangis tanpa suara agar tak ada yang tahu. Aku memeluk diriku sendiri, aku menekukkan kakiku lalu ku tenggelamkan wajah ku kedalamnya, gelap, sunyi, dan pengap. " Tak ada teman, aku sendiri disini." kataku berharap tuhan merasa iba padaku " Ya tuhan, tolong beri tahu aku dimana letak kesalahanku tuhan. Aku akan memperbaikinya" kataku lagi lalu kembali ke kelas dengan mata sembap. " Apakah kau tidak apa-apa?" tanya Glinda " Aku tidak apa apa kok" jawabku " Apakah kau menangis diam diam, Phine?" tanya Glinda kembali " Kau sangat baik padaku, tidak seperti yang lainnya" kataku " Sudah, jangan dipikirkan, jawab dulu, apakah kau menangis diam diam?" tanya Glinda lagi " Iya" jawabku, saat itu aku hampir ingin menangis lagi "jangan khawatir, sekarang aku akan menjadi sahabatmu." kata Glinda " Terima kasih banyak" kataku lalu kami berdua pergi kekelas bersama, kebetulan tempat duduk kami bersebelahan. " Anak anak, hari ini Miss akan membagikan hasil ulangan kemarin" kata Miss.Grace " Pasti kamu lagi yang dapat nilai paling bagus" kata Glinda padaku " Siapa tahu kamu" balasku " Hahahahaha" tawa kami berdua " Yang mendapat nilai paling tinggi adalah Phine dan Glinda!" kata Miss.Grace " Ini bukan mimpi kan?" kata Glinda tak percaya " Hey! ayo kita ambil ulangan kita" kataku lalu kami berdua mengambil ulangan " Nilaiku 100" kataku " Aku 98" kata Glinda " Beda 2!" kata kami bersamaan " Sombong!" kata Lyra " Kami tidak sombong!" kata Glinda " Sudah, biarkan saja" kataku. Saat ini aku ada di rumah, aku beranjak ke meja makan dan mengambil sedikit spaghetti double chese buatan mama. Aku membawa Spaghettiku ke rumah pohon di belakang rumah, " Sangat membosankan, tak ada teman sama sekali." kataku lalu merogoh hpku, kulihat ada SMS yang masuk, " Hi! Aku Glinda, Phine, kita jalan ke Mall yuk!" begitu SMSnya lalu aku membalas " Ok! Jemput aku di taman ya!" sangat senang rasanya " Siap" jawab Glinda. Spaghettiku langsung ku habiskan, aku turun kerumah dan pergi ke kamar untuk ganti baju, "Pakai baju hijau muda, rok berstocking biru. It's nice!" kataku lalu memakai baju yang kupilih, kuambil tas selempang kuningku. Aku turun kebawah untuk ke kamar mama " Ma, aku izin mau ke Mall sama Glinda." kataku " Boleh, kamu udah bawa uang?" tanya mama " Oh iya! Aku belum bawa uang dan aku gak ada uang" kataku sambil menepuk keningku " Nih, uangnya buat kamu" kata mama sambil memberiku uang 250.000 rupiah " Makasih ma! Mama yang terbaik dech!" kataku lalu pamit. Saat aku sampai di taman aku melihat mobil sedan berwarna silve dan anak memakai dress terusan berwarna hijau " Glinda!" kataku. Tetapi anak itu tak menyahut " Phine! Phine! bangun! kamu ketiduran di sini!" kata mama " Oh..." kataku, jadi yang tadi itu mimpi? aku kira betulan, batinku dalam hati. " Teman- teman mu mengajakmu ke taman" kata mama lalu turun. " Teman- teman?" kataku lalu turun dan pergi ke kamar untuk ganti baju. Aku langsung pamit sama Mama dan langsung pergi ke taman. Alangkah terkejutnya aku, semua teman sekelasku ada di sini! " Itu Phine!" kata salah satu temanku, lalu semuanya menengok ke arahku "Engh...ada apa? mengapa kalian mau bertemu denganku?" tanyaku takut "Maafkan kami Phine!" kata semua temanku " Untuk apa?" tanyaku bingung " Selama ini kita semua mengucilkanmu, untuk itu kami minta maaf" ujar Cherry " Aku sudah memaafkan, memangnya mengapa kalian bisa minta maaf sama aku? siapa yang buat kalian sadar?" tanyaku " Glinda!" jawab Rend " Terima kasih Glinda." kataku. " Sama sama" kata Glinda. TAMAT