1. Introduction

103 11 3
                                    

Author : xyzze (@masihanakemak)

Length : Chaptered

Genre : Romance, Drama, Teen

CHAPTER 1

Matahari sudah bersinar. Cahaya nya bahkan mulai memasuki sela-sela tirai kamar tidur Jinhye. Tapi sayangnya, bukannya gadis itu bergegas bangun untuk berangkat ke sekolah, ia malah asik terlelap dalam pulau kapuk.

Demi Choi Seungcheol dan mata besarnya, ini adalah hari pertamanya sekolah!

Tak lucu lagi bukan, jika ia harus mengangkat satu kaki dan menjewer kedua telinganya sendiri karena terlambat di tahun ajaran baru?

Atau, dia harus membersihkan seluruh toilet wanita saat istirahat?

Hukuman itu memalukan, sungguh.

Tapi entah gadis itu yang kebo atau bagaimana, sedari tadi ia hanya mengubah posisi tidurnya dari ke kanan menjadi ke kiri, ke kiri menjadi ke kanan, dan tengkurap menjadi telentang. Seperti itu terus-menerus.

"Nona, ireonna. Sudah pagi. Apa nona tidak sekolah?"

Bibi Nam mengguncangkan lengan gadis itu perlahan. Bibi? Kenapa Jinhye memanggilnya bibi? Hmm karena, ahjumma satu ini adalah pembantu di rumahnya. Oh, tidak. Jangan berpikiran bahwa Jinhye adalah gadis malang yang ditinggal sendirian oleh orang tua di rumahnya hanya dengan pembantu rumah tangga.

Karena, bukan dia satu-satunya, sebenarnya. Maksudku, masih ada Paman Jang yang mengantarkannya kemanapun ia pergi. Ya, supir. Jadi, rumah Jinhye memiliki empat orang anggota keluarga. Ia, ibunya, bibi Nam, dan paman Jang.

"Ahh.. Apa?"

Walaupun terasa berat, Jinhye akhirnya membuka kedua matanya perlahan. Perlahan ia bangkit dari kasur empuknya dan mendudukkan tubuhnya di pinggir kasur.

Sang bibi hanya mengelus pelan lengan sang anak majikan. Tangan kirinya berusaha mengusak rambut dark brown sang gadis perlahan.

"Sudah pagi nona. Bukankah ini hari pertama nona kembali sekolah?"

Gadis itu hanya mengerjapkan matanya bingung. Walaupun terbilang jenius, otaknya butuh waktu lama untuk mencerna omongan bibinya barusan. Wajar saja kawan, gadis ini baru bangun tidur.

Selang beberapa menit kemudian, tubuh gadis itu bejengat kaget.

"Sial. Sekolah. Aku baru ingat."

Jinhye dengan sigap langsung berlari cepat menuju kamar mandi. Oh, bahkan jangan lupakan moment saat dahinya mencium tembok saking terburu-burunya. Bibi Nam yang melihatnya hanya dapat tertawa kecil sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.

------------------------------

Mungkin, Jinhye harus berterima kasih kepada Dewi Fortuna saat ini. Gerbang yang kosong tanpa penjaga, guru konseling yang mendadak tak ada di ruangan membuatnya dapat menyelinap masuk ke dalam area sekolah dengan mudah. Apa ini? Keajaiban kah? Ini sudah pukul tujuh lewat lima belas menit. Yang artinya Jinhye sudah terlambat setengah jam yang lalu.

For God shake,

What a precious Mondays.

Tapi, sayangnya ada satu masalah lagi.

Setengah jam yang lalu,

Upacara. Bendera. Baru. Saja. Selesai.

Bukan, bukan. Jangan dikira Jinhye menyesal karena tak mengikuti upacara itu.

Sama sekali tidak.

Dia hanya ketinggalan acara pembagian kelas barunya. Setiap tahun ajaran baru dimulai, akan diadakan pembagian kelas lewat upacara bendera. Jadi otomatis saja gadis introvert itu kini kelewatan acara pembagian kelasnya.

Prfct Sch DiariesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang