"Ada banyak hal yang masih aku pertimbangkan...
Tentang kemantapan hati...
Rasa cinta dan kasih sayang...
Rasa saling percaya satu sama lain...
Harapan baru...
Semuanya masih dalam proses untuk segera dituntaskan..."
-Yuki Anindia Prameswari-
>>>
Suasana di rumah itu begitu menegangkan. Semua itu karena si empunya rumah yang mengeluarkan aura tak sukanya pada seorang wanita yang kini berdiri di balik punggung anak semata wayangnya.
Ditatapnya dengan tajam sang anak laki-laki. Empat hari lalu mereka sempat bertengkar lagi. Sang Mama tak terima calon menantu idamannya diabaikan begitu saja di salah satu restoran Jepang.
Semua ternyata karena si anak laki-laki sudah memiliki tambatan hati sendiri. Sang anak bilang akan memperkenalkan calon istrinya pada sang Mama ketika tiba-tiba sang Mama telepon.
Tentu saja, Ira tak suka dengan ucapan sang anak semata wayang yang ingin membawa kekasihnya datang ke rumah ini untuk diperkenalkan sebagai calon istri . Ia sudah menjodohkan Al sejak lama.
Ia tak ingin Al salah memilih wanita pendamping. Apalagi, Al adalah calon pewaris tunggal bisnis almarhum suaminya.
Dari awal melihat wanita yang dibawa Al, rasa tak suka menyelimuti hati Ira. Terlalu sederhana dan terlalu terlindungi oleh Al.
Seakan apapun yang terjadi pada gadis itu, Al akan siap menjadi tamengnya. Ira sedikit merasa cemburu. Ya...sebagai Ibu kandung Al. Ira tak merasa mendapat perlakuan special itu.
Memang sejak lama Al memilih tinggal sendiri di apartement. Ia menghindari konflik berkepanjangan dengan sang Mama yang selalu memaksanya menikah dengan Vita.
"Jadi wanita ini Al?" tanya Ira dengan raut wajah angkuhnya.
Al mengangguk mantap, ia semakin mempererat genggaman tangannya pada tangan mungil Yuki yang terasa begitu dingin.
Kekasihnya begitu gugup sekarang...
"Kenalin Ma, ini Yuki, calon istri Al!" ujar Al dengan begitu tenang.
Sedangkan Yuki yang masih berdiri di balik punggung Al, terkejut bukan main. Ia sampai tak sadar semakin menguatkan genggaman tangannya pada lengan Al.
"Ayo Love !, kenalan sama Mama aku!" titah Al dengan lembut sambil menoleh pada Yuki.
Dengan ragu,Yuki mulai mengulurkan tangannya pada Ira. Ia memasang senyum semanis mungkin meski rasanya bibirnya itu kaku untuk digerakkan.
"Nam-ma sa-ya Yuki , Tante. Yuki An-Anindia Prameswari" ucapnya dengan tergagap.
Lama uluran tangannya tak terbalas oleh Ira. Mama Al hanya menatapnya dengan pandangan meremehkan lalu dengan cepat membalas jabatan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG RASA
RomansTentang rasa yang tak pernah kumengerti sedetail ini. Tentang rasa yang bukan berdasarkan nafsu tapi rasa yang tulus dari dalam hati. Aku selalu mengingatmu " Yuki Anindia Prameswari " Aku akan selalu kembali dan kembali untukmu. -AL FARIZI- "Sela...