7. Untuk pertama kalinya

18 2 1
                                    

***
Pagi-pagi sekali, Rina memutuskan untuk menelfon sahabatnya yang sedang pulang. Rina yang sejak semalam menginap dikost temannya merasa tidak betah tanpa adanya Vania

Disentuhnya touch ponsel Rina mulai menelfon Vania. Beberapa kali Rina menelfon Vania, namun tak ada jawaban sama sekali. Rina khawatir dengan keadaan Vania, namun Rina memutuskan untuk menanyakan perihal keadaan Vania kepada Dion—kekasih Vania

***

Dari sejak shubuh Vania dan Mamanya melakukan aktivitas yang biasa mereka lakukan saat bersama, yaitu jogging, memasak dan menikmati teh hangat di pagi hari
Namun kegiatan yang pertama mereka lakukan hari ini yaitu pergi ke pasar sedangkan Papa dan Dion jogging berkeliling di perkampungan
Vania  dan Amia pergi berjalan kaki ke pasar, karena memang jarak rumah dan pasar tidak terlalu jauh

"Nia?"

"Iya Ma?"

"Dion pacar kamu?"
Vania terdiam, bingung harus menjawab ya atau bukan

"Mama yakin Dion pria baik-baik"

Disaat itu Vania sangat merasa bahagia, bagaimana tidak. Dengan ucapan Mamanya tadi sudah mengisyaratkan bahwa Mama sudah memberi lampu hijau untuk hubungan Vania. Vania hanya bisa tersenyum dan berkata dalam hati semoga Dion memang pria yang baik Ma

***

Sejak bangun tidur, Dion belum melihat Vania. Yang ia lihat hanya Adnan—Papa Vania yang sedang duduk di meja makan sambil menatap koran paginya. Ah ya, karena memang ini pekerjaan seorang ayah ketika libur di pagi hari

"Sudah bangun kau rupanya"

Dion yang tersentak kaget mendengar sapaan dari Adnan pun merasa sangat malu karena bangun tidur yang telat

"Iya Om, maaf saya kesiangan"

"Gapapa, om juga tahu pasti kamu capek karena perjalanan semalam"

"Hehe Iya om, ngomong-ngomong Vania kemana ya om? Kok saya gak liat?"

"Vania sama Mamanya pergi kepasar, sebenernya om mau ngajak kamu jogging keliling kampung disini, mau ikut?"

"Wah kebetulan banget om, saya udah lama gak jogging karena sibuk kuliah"

"Oh iya berarti sekarang kamu gak masuk kuliah gara-gara nginep disini?"

"Saya ada jam siang om"

"Baguslah kalo gitu, jadi kamu gak bolos kuliah cuma gara-gara nganterin anak saya"

"Gapapalah om, sekali-sekali juga berkunjung kesini"

"Yasudah, ayo kita jogging "
Dion pun meengikuti Adnan—Papa Vania yang keluar dari rumahnya

——————****——————
Part-nya pendek, gjlsbgt 😁
Sedikit dimaafkan kalo ada typo 😄

Vote & Commentnya 👇

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DefenseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang