Protective Friend

51 5 3
                                    


I Hope You Like This Story

~

Qia dan Vin adalah dua sahabat yang tidak bisa dipisahkan, mereka selalu bersama-sama dari kecil. Qia cewek berperawakan mungil yang imut, rambutnya panjang bergelombang indah, kulitnya sawo matang, kulit khas pribumi. Sedangkan Vin cewek tomboy yang memiliki postur tubuh tinggi bak model-model Victoria secrets's, rambutnya pendek sebahu, kulitnya putih bersih. Secara keseluruhan mereka bisa jadi cewek popular di SMA Pradana. Tapi sayangnya sikap Vin yang seperti laki-laki, jago bela diri membuatnya sedikit disegani para murid. Hanya Qia yang berani mendekati Vin, karna jelas Vin tidak akan pernah menyakiti Qia.

Suatu waktu SMA Pradana heboh akan aksi main pukul Vin terhadap Joshua, cowok beken di sekolah mereka yang sedang gencar mendekati Qia. Padahal teman-teman Joshua sudah memperingatkan Joshua untuk tidak main-main dengan Qia, karna Qia memiliki Vin sebagai bodyguard pribadinya. "Vin sudah cukup" suara cempreng Qia membuat Vin berhenti memukuli Joshua yang sudah tidak berdaya. Anak-anak yang mengerubungi mereka meringis ngeri melihat kondisi Joshua yang memprihatinkan.

"jangan pernah mempermainkan sahabatku" bugh! Satu pukulan keras mendarat untuk yang terakhir kalinya diwajah Joshua. Vin berdiri tegak, menatap sinis tubuh Joshua yang tidak sadarkan diri, lalu pandangannya menyisir seluruh murid yang menontonnya "ini juga berlaku bagi kalian semua" peringat Vin dengan suara dan raut wajah yang dingin.

~

Joshua di temukan tewas di gudang belakang sekolah. Berita itu menggemparkan seluruh pelosok sekolah SMA Pradana, tersangkanya jelas mereka pikir adalah Vin yang dua minggu lalu membabak belurkan Joshua. "Vin jawab pertanyaan Ibu, apa benar kamu yang membunuh Joshua?" Ibu Ine selaku wali kelas Vin kembali menginterogasi Vin di ruang BK.

"aku tidak mungkin mau mengotori tanganku dengan darah pria sok itu ibu" Vin memberikan jawaban yang sama setiap kali Ibu Ine mempertanyakan hal itu. Sudah dua jam Vin terjebak di Ruang BK ini untuk di interogasi oleh wali kelasnya, sementra Vin yakin, setelah ini dia juga akan di interogasi ulang oleh polisi yang sudah mengamankan jasad Joshua.

Ibu Ine menghembuskan napasnya lelah, Vin adalah salah satu murid terpintar di kelasnya bahkan di sekolah. Ibu Ine memang yakin bahwa bukan Vin lah yang membunuh Joshua, tapi kalau begitu siapa yang membunuh Joshua? "Vin dulu kamu sudah di skors selama satu minggu, apa sekarang kamu mau masuk penjara? Jujurlah Vin" Ibu Ine memberikan ultimatumnya.

"saya benar-benar tidak membunuh Joshua Ibu"

"lalu siapa?"

"Qia"

~

"Vin, kamu enggak kenapa-napakan? Ibu Ine bilang apa?" Qia langsung menghampiri Vin ketika Vin baru saja keluar dari Ruang BK. Rupanya selama ini Qia selalu setia menunggui Vin yang sedang di interogasi Ibu Ine.

Vin memberikan senyumnya pada sahabat kecilnya, lantas menggeleng pelan "kita kekantin yuk, aku lapar nih" Vin menggandeng Qia meninggalkan Ruang BK.

Pandangan anak-anak seolah menghujat Vin ketika mereka melewati koridor sekolah menuju kantin. Qia mendongakkan wajahnya melihat ekspresi Vin yang tenang-tenang saja. "jangan hiraukan mereka Vin" bisik Qia. Vin hanya tersenyum.

"aku rasa, sebenarnya mereka berdua itu lesbian yang menjijikan" salah satu siswi berbisik keras kepada temannya. Jelas sekali siswi itu sengaja melakukannya. Pandangan anak lain semakin menceomoh kearah mereka, seolah menyetujui perkataan siswi itu.

PROTECTIVE FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang