Richelle POV
Aku, Naya dan Linda sudah berada di kantin sekolah. Naya dan Linda sudah duduk di tempatnya sedangkan aku? Aku masih membawa minumanku yang tadi ku pesan. Vanilla milkshake... hmm tak sabar aku ingin menyeruputnya.
Keadaan kantin ini sunyi.. sunyi? Oh ya kenapa sunyi 'kan biasa berisik banget.. Sampai akhirnya ada suara adik kelasku.
"Eh, tau gak sih ada anak baru dan dia itu pacarnya si Kak Austin yang ganteng itu lho," ucap Vita kepada Jovan. Ya, sekarang Austin sudah berubah. Dia tidak lagi bergaya culun dan pemilik hatinya adalah si cewek kecentilan itu, Bella.
"Cantik banget!! Bahkan lebih cantik daripada Kak Richelle!" lanjut Vita.
"Eh, jangan gitu lho.. Gitu-gitu juga Kak Richelle yang ngajarin kita buat UN tahun kemarin, dia yang bikin kita lulus, jangan ngebanding-bandingin sama Kak Richelle lah!" peringat Jovan.
"Ya.. Emang tapi kan gue ngomong yang sejujurnya lagian liat aja tuh di sana," ucap Vita sambil menunjuk ke arah seorang pria dan perempuan.
Ku edarkan pandanganku. Penasaran.
Di ujung sudut sana terdapat seorang lelaki dan seorang perempuan yang berpakaian seragam sekolah kebanggaan kami.
Kalian masih ingatkan dengan Austin, sejak kejadian waktu itu, kami jadi tidak sedekat dulu.
Yaa.. yang menjadi pusat perhatian adalah Austin dan wanita cantik itu, Bella duduk dengan santai.
Dan seperti yang kalian tau, aku membawa nampan yang berisi minumanku dan berjalan melewati mereka.
Mataku memanas serta hatiku berdenyut kencang. Sakit. Aku masih saja melihat Austin yang tengah tertawa dan tersenyum dengan Bella. Tawanya sangat lepas, tak pernah Kak Austin tertawa seperti itu karena aku. Ntah mengapa aku sedih melihatnya tertawa begitu lepas karena perempuan itu.
Aku melewatinya. Kami saling bertatap maksudku aku dan Austin. Austin memperhatikan aku juga.
Aku segera melewati meja mereka. Dengan langkah yang sedikit ku percepat.
PRAANNGG!!
Minuman yang ku bawa tumpah begitu saja.. aku sudah jatuh terduduk di atas lantai Dan--
Degh!!
Minumanku tumpah tepat di kepala wanita berkulit putih itu, Bella. Gelas minumanku pecah begitu saja, tidak pecah di kepala gadis itu melainkan karena berbenturan dengan lantai.
Bella menatapku dengan tatapan yang... Eughhh, sulit ku artikan.
"Argghh.. aww.. Austin kepalaku pusing," erangan kesakitan Bella kepada Austin mulai berkicau beserta ekspresinya yang sangat menjijikan.
Austin sudah berada di samping Bella. Dia mulai mengusap kepala Bella dan mengelap wajah Bella dengan tissue.
Ya, kuakui itu salahku tapi aku tak terima perlakuan Austin kepadanya.. itu sangat menjijikan!!! Kepala Bella tidak apa-apa, tidak ada yang luka.
Padahal Bella hanya tersiram minumanku dan tak terkena gelasnya. ARGHH!! Aku sudah muak dengan tingkah lakunya.
Ku bangkitkan tubuhku. Ku tajamkan tatapanku pada Bella
"GAK USAH BANYAK AKTING DEH, JIJIK TAU GAK!!"
"JANGAN SOK CARI PERHATIAN SAMA AUSTIN!!"
"DASAR CEWEK HIDUP PENUH DRAMA!!!"
"KERJAANNYA NGEDEKETIN COWOK MULU, NEMPEL SANA NEMPEL SINI. CARI PERHATIAN MULUUU.... GAK BOSEN APA?! JANGAN KURANG-AJAR YA MENTANG-MENTANG ANAK BARU!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Rumus
Fiksi RemajaMenceritakan tentang seorang gadis pintar yang tidak pernah mengimpikan pelajaran Matematika dapat digemarinya. Richelle Aditama, namanya.. periang, penyayang dan sangat perduli dengan lingkungan sekitar. Menceritakan seorang pria berwajah tampan da...