Transfigurasi

2.8K 320 107
                                    

"Menyingkir dari jalanku, Malfoy."

Hermione Granger dan Draco Malfoy adalah satu kesatuan yang tidak dapat dijauhkan dari sesuatu yang bernama pertengkaran. Seperti pagi ini, kelas pertama dihari Senin, mereka memulai pertengkarannya lagi-lagi karena masalah yang bisa dianggap sepele.

"Sudahlah, Mione," Harry menengahi mereka, entah mengapa saat Gryffindor dan Slytherin mendapat kelas yang sama dan saat Hermione dan Draco terlibat pertengkaran, maka ia akan mejadi satu-satunya orang yang paling waras untuk menengahi mereka, lagipula Harry pun jengah jika paginya harus dimulai dengan argumen absurd temannya.

Dilain pihak, kubu Slytherin, Blaise dan Goyle sang antek-antek pangeran Slytherin malah ikut mengolok-olok dengan cara membuat muka konyol kehadapan para Gryffindor.

Lain dengan Slytherin yang selalu mendukung Draco dengan mengejek, maka Ron selalu mendahulukan otot ketimbang otak. Dan itulah alasan mengapa Harry selalu menjadi yang paling waras diantara kubu yang berseteru ini.

"Jalanmu? Seriously, Granger. Kau pikir siapa dirimu?" Draco menyeringai remeh.

"Aku Hermioe Granger yang dihadang jalannya oleh bandit-bandit idiot Slytherin."

"Mana ada bandit setampan aku?" ujar Draco narsis.

Mungkin Ron akan memuntahkan isi perutnya jika mendengar perkataan Draco tadi. Sayangnya, Ron sedang menjalankan detensi dari Professor Snape.

"Aku tidak mengatakan kalau bandit itu kau, Malfoy," Hermione mendengus malas. Ini menjengkelkan, ia hanya ingin masuk kelas Transfigurasi dan memenangkan beberapa poin untuk asramanya dengan menjawab pertanyaan yang di lotarkan Prof. McGonagall nanti. Tapi Malfoy dan pengikut bodohnya ini dengan tidak diminta merusak rencana yang tersusun di otaknya kala itu.

"Yang terpenting adalah aku tetap tampan dan akan selalu tampan. Maka dari itu kau tidak boleh menggunakan jalan yang digunakan oleh orang tampan seperti aku."

Oh, jadi si Ferret ini ingin adu ke-narsisan denganku, batin Hermione.

"Seriuslah, Malfoy," ujar Harry dengan ekspresi jijik.

"Kalau begitu, aku adalah orang cantik yang akan menendangmu dari jalanku!" Nah, sekarang Hermione malah ikutan narsis.

"Kau? Dengan rambut semakmu, kau bilang itu cantik? Rambumu yang tak pernah disisir itu kau bilang cantik?" Draco terkekeh sementara Blaise dan Goyle di belakangnya tertawa terpingkal-pingkal mendengar hal tersebut.

Hermione dengan wajahnya yang memerah menahan emosi menggenggam tongkatnya erat-erat. Ia menarik nafas dalam lalu menghembuskannya dengan kasar. Matanya berkilat marah pada Malfoy tunggal di hadapannya. Jika aku mematahkan hidungnya mungkin akan seru, hati Hermione berkata sadis. Sementara Harry yang melihatnya hanya menggenggam tangan Hermione, "Sudahlah, Mione. Jangan urusi dia lagi."

"Kau dengar temanmu, Semak? Carilah jalan lain. Si Potty itu cukup cerdas rupanya."

"Kau diam saja, Harry. Biar aku yang memberi pelajaran mulut besarnya itu."

"Ow, ow, ow. Lihat, si semak ini mau memberi pelajaran pada bibirku yang seksi."

"Akan kau apakan dia, Granger," tanya Blaise remeh.

"Menciumnya?" tebak Goyle.

Blaise dan Goyle kembali tertawa dan hal itu membuat Hermione semakin panas. Dia memejamkan matanya sejenak guna meredam emosi yang siap meledak kapan saja, "Tentu saja."

"WOAAH, COME ON GUYS. HERMIONE GRANGER AKAN MENCIUM DRACO MALFOY."

Teriakan Blaise menimbulkan kekacauan sejenak disekitar mereka, anak-anak perempuan menjerit kecil, sementara Pansy Parkinson berteriak tidak percaya, sebagian yang lain hanya menatap tidak percaya dan sisanya memandang kearah mereka dengan penasaran.

"Apa yang kau lakukan, Hemione?!" Harry berbisik pada Hermione, apa yang akan dilakukan gadis itu sekarang. Jika sudah begini yang dipertaruhkan adalah harga diri, pikir Harry.

"Tenang, Granger. Tak kusangka kau adalah tipe gadis posesif. Kalau begitu dimana kau akan menciumku? Disini?" tanya Draco menunjukkan bibirnya pada Hermione dan jeritan kecil kembali terdengar.

"Terimkasih atas saranmu, Malfoy. Tapi aku punya pilihan sendiri, apakah itu tidak apa-apa?"

Harry melotot tidak percaya, benarkah Hermione akan mencium Draco?

"Anytime, Granger. Tentu saja aku tidak keberatan. Lakukan saja, dan tolong jangan terlalu liar, Granger, kita punya banyak penonton disini," dan seringai Draco semakin lebar.

"Lebih dari liar, aku adalah singa yang ganas, Malfoy. Semoga kau tidak keberatan dengan itu," Hermione menyeringai senang dan iatampak tenang-tenang saja berbeda dengan aura sekitarnya yang mewanti-wanti hal yang akan terjadi.

"Oh, kita lihat saja."

"Baik kalau begitu."

Orang-orang yang menonton hanya menahan napas. Mungkin sejarah permusuhan Slytherin dan Gryffindor akan berubah mulai dari sekarang.

BUG!

Seluruh gadis berteriak histeris dan para pria bertepuk tangan dengan meriah.

...

Draco Malfoy tidak dapat fokus pada kelas Transfigurasi kali ini. Beberapa meja dihadapannya berdiri Prof. McGonagall yang menjelaskan cara cara merubah barang menjadi sebuah ranjang empuk dan nyaman. Tapi Draco terlalu sibuk berkutat dengan pikirannya mengenai peristiwa beberapa menit sebelum kelas dimulai.

Flashback

Draco tidak tahu hari ini akan tiba. Hari dimana dia berhasil menaklukan singa betina Gryffindor dengan amat mudah. Tentu saja, dengan senang hati ia akan menerima ciuman dari Hermione yang ditawarkannya secara suka rela. Kejadian seperti ini tidak akan datang dua kali padanya.

Namun, ciuman Hermione sedikit berbeda dari orang kebanyakan. Dia-Hemione- mendekatkan jari tangan pada bibirnya, sedikit mencium jarinya sendiri. Dengan cepat mengepalkan tangannya dan menonjok hidung Draco dengan keras.

"Sudah kuperingatkan, Malfoy. Aku adalah singa yang ganas. Semoga harimu menyenangkan," Hemione menggaet tangan Harry yang sedang melongo menatapnya dengan tidak percaya. Ia meninggalkan Malfoy dan antek-anteknya dengan senyum kemenangan. Jika seperti ini, ia tidak keberatan jika harus mencium Draco setiap hari.

"GRANGER!"

Flashback Off

"Mr. Malfoy."

Sial.

Draco tertangkap tidak memperhatikan pelajaran oleh Prof. McGonagall, kesialan apa lagi yang akan menghinggapinya pagi ini.

"Sepertinya kau sudah menguasai semua materi kelasku bukan begitu? Tolong sebutkan satu keahliamu dalam mengubah sesuatu dalam kelasku, Mr. Malfoy. Kau harus menjawab dengan baik dan akan lebih baik jika kau membuatku terkesan karena jika tidak, mungkin aku akan mempertimbangan potongan nilai untuk asramamu, Mr. Malfoy."

Seluruh kelas menatap kearahnya kecuali si Granger. Lihat, mungkin gadis itu senang berhasil merebut satu ciuman dariku. Masih dengan menatap Hermione ia menjawab

"Aku dapat merubah Hermione Granger, musuhku, menjadi kekasihku."

Seluruh siswa menjerit terkecuali Hermione yang berusaha mengendalikan debaran pada rongga dadanya juga wajah yang memerah entah karena marah atau malu

Bagaimana menurutmu?

another wancut tanpa revisi, h3h3h3h3h3h3h3h3h3h3h3 bodok si. mood gua bagus banget buat nulis ficlet gini. dapet ga si greget unyu unyu najisnya? aqu tidak menyangka melahirkan 2 ff hari ini. dalam satu hari. yawla pencapaian terbesar q

hominahominahomina

Nih aqu kasi telolet

Muach

TransfigurasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang