Prolog

33 3 9
                                    

Bertemu denganmu bukan bagian dari list kehidupan yang aku impikan. Bagiku, kau bukanlah sosok pangeran yang pernah ku harapkan untuk datang. Menghampiri, lalu membawaku pada titik kenyaman yang tak pernah bisa ku bayangkan sebelumnya, mengajakku tuk tertawa, dan setia menjadi sandaran sedih sedan tangisku.

Tetapi, di ujung sana, sosok pangeran sempurna menungguku dengan sabar. Menantiku memeluknya dengan berjuta rasa rindu, memohonku dengan tulus untuk kembali bersama, dan mengharapkan sapaan "sayang" kembali terucap dari bibirku.

Aku tak bisa memilih, haruskan aku melupakanmu. Sekalipun kau yang mampu mengukir senyum di wajahku, menghapus air mata dari kedua pipiku, dan sekalipun kau yang mampu mewarnai hidupku.

Aku suka sunset. Seperti kamu menyukai sunrise, dan seperti aku menyukaimu. Sama-sama hangat, saat aku sedang berdekatan dan menatap pesona indahnya, indahmu, dengan kedua bola mataku.

Sunrise or sunset?
Aku disini,
Tetap setia dengan sunsetku dan kamu yang setia menantikan sunrise mu.
Haruskah aku mengikuti apa yang kau suka agar kau mau benar-benar pulang kepadaku?

Sunrise or sunset?
Aku tidak akan pernah tau jawabannya, selain senyuman yang kau tujukan padaku sore itu. Tidak akan pernah.

Aku tahu,
sunrise dan sunset tidak bisa kita nikmati pada waktu yang bersamaan.

Walaupun sejujurnya aku, seorang felicia bermimpi mendapatkan sunset ku yang sempurna dan menemanimu menyaksikan sunrise terbaikmu.

•••

Haloo guys, ue balik lagiiii...
Semoga aja kalian suka sama cerita #sunriseorsunset 😊

Btw, Happy mother's day to the greatest mom in the world 👩🏻

Jangan lupa vote and comment.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 22, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Sunrise Or SunsetWhere stories live. Discover now