.1.

19 1 0
                                    

"Oy bangun oy"

"Mm-hmm di...tunggu 5 menit yaa"

"Zachelio Pratama!!"

"Ay ay captain!" sontak laki laki yang tengah menikmati syahdunya yang damai kini terperanjat mendengar gelegar suara yang tentunya bukan suara guntur tapi sangat di kenalinya. Ucapannya pun mengundang gelak tawa seisi kelas sekaligus menyulut emosi Bu Kinan, guru matematika garis miring wali kelasnya garis miring guru paling killer di sekolahnya buka kurung musuh bebuyutannya dan jangan lupa di tutup kurung.

"Kamu ini bisa bisa nya tidur di mata pelajaran saya!!" ucapnya dengan ganas siap menerkam mangsa lawan bicaranya kapan saja.

"Semalem saya abis merawat adik saya yang sakit bu jadinya say- "

"Ibu tidak butuh penjelasan kamu dan terlebih faktanya kamu itu anak tunggal!! " hampir saja mata bulat milik Bu kinan keluar dari rongganya.

"Kok Ibu bisa tau tapi maksud saya adik kucing sa- aakk aaw kit" belum selesai mengucapkan perkataanya kini telinga kanan Zachel telah menjadi sasaran pelampiasan Bu Kinan.

"Kamu gak bosen bosennya bikin Ibu kesal ya Zachel" ucapnya sambil menggiring siswanya tersebut keluar kelas. "Sana cari tempat yang lebih pantas untuk kamu tidurin" sambungnya dengan nada sedikit mengusir.

Memberi kesempatan atau mengeluarkan Zachel dari dalam kelas bukanlah merupakan hal yang tepat. Mungkin sebagian murid lainnya ini merupakan hal yang fatal tapi tidak dengan Zachel, ini malah di jadikan ajang untuk mendapatkan kesenangan untuknya.

"Sayonaraa semuanyaa" teriak Zachel dengan wajah cerianya yang tidak berdosa dari luar kelas sambil melambaikan tangannya ke teman temannya yang di hadiahi sorotan tajam dari Bu Kinan.

Sudah empat batang tembakau dan segelas kopi hitam tandas oleh Zachel. Dengan sisa kewarasan yang ada dan sebelum di pergok oleh ibunda nobita, ia langsung menyegerakan langkahnya balik ke kelas setelah mendengar bel pergantian pelajaran dengan sebelumnya menyemprotkan parfum di sekujur tubuhnya untuk menyembunyikan bukti yang ada.

"Assalamualaikum" salam Zachel seusai mengetok pintu.

"Waalaikumssalam" jawab seisi kelas kompak.

"Abis dari mana kamu?" tanya Pak Soni yang entah sejak kapan telah menggantikan posisi Bu kinan.

"Toilet Pak" opini Zachel kalem menuju mejanya.

"Awas gue mau duduk" ucapnya setelah melihat Josua mengambil alih kursinya.

"Eng- lo ud udah di pindahin s-sama Bu Kinan di sebelah Renata" jawab Josua gugup takut takut melihat kelanjutan dari ekspresi Zachel.

Zachel mengembuskan nafasnya kesal lalu ia membereskan peralatannya dengan berat hati menuju meja di samping Renata ia harus merelakan singgasananya yang strategis untuk sekedar tidur, mengobrol ria, apalagi dengan kegiatan nyontek menyontek tanpa takut terjamah oleh guru karena keberadaanya di pojok kelas kepada Josua.

"Eh si ena ena" ucapnya setelah berhasil menduduki bangku di sebelah Renata.

"Bacot"

"Galak amat"

"Bisa bisanya Bu Kinan ngasih temen duduk macem lo gini ke gue ya" ucap Renata serta merta sekilas melirik Zachel dengan tatapan pindah-kek-lo.

"Karena Bu Kinan tau gue sukanya yang ena ena" senyum jahil milik Zachel mengiasi wajahnya saat ini.

Sebelum serentetan cuap cuap milik Renata menyembur keluar, kini Pak Soni membuka suara.

"Ya anak anak kumpulkan tugas yang bapak kasih minggu lalu" suara Pak Soni menginterupsi seluruh kelas.

"Duh dimana ya kok ga ada" gumam seseorang membuat Zachel menoleh kan kepalanya ke belakang.

"Gak mungkin, kenapa dia mirip banget sama... " batin Zachel menebak nebak.

















Halloo ini cuma iseng aja kok bikinnya hhehe yaa jadi maafin aja kalo emang gak nyambung hahahaha.

Kalo ada yang kepencet bintang atao tertarik untuk sekedar berkomentar gapapa kok aku terimaa dengan senang hati.
#emnggataudiri.
#gapapalahya.

Terima kasih yang udah ngeluangin waktunya buat baca.
See you! 💕

Nyowie.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 30, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZuckerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang