First - Nice Sunday

59.1K 880 24
                                    

Violete pov

"VIOLETE!!" teriakan itu membuatku tersentak seolah olah tertarik dari dunia mimpiku. "Bangunlah, sekarang sudah pukul 8 pagi" Oh astaga, tak tahukah ia kalau aku baru saja bermimpi sedang bercinta dengan Christian Grey, kalian tahu kan tokoh di film Fifty Shades Of Grey itu?

Aku menyelimuti tubuhku hingga kepala. "VIOLETE AVERYN MALDIEV!!!!" kali ini ia meneriakan namaku lebih kencang. Aku terduduk dan menjambak rambutku pelan.

"JANGAN MENGGANGGUKU TIDUR LEO. DEMI TUHAN, INI BAHKAN HARI MINGGU!!!" aku berteriak dengan putus asa. Samar samar kudengar ia tertawa di ruang keluarga sana. Mengapa ia sangat senang menjailiku?

Aku berbaring kembali di kasurku dan mulai memejamkan mataku untuk menyambung mimpiku yang tengah bercinta dengan Christian Grey.

"VIOLETE!!!" teriakan itu kembali menggema saat aku hampir tertidur dengan pulas. Aku bangkit dan berjalan keluar dari kamarku lalu berlari menghampiri Leo dan memukulinya dengan bantal sofa tanpa ampun membuatnya mengaduh kesakitan.

"BERHENTILAH MENGGANGGUKU DI HARI MINGGU!!" teriakku frustasi. Aku baru saja tidur jam 6 pagi karena semalaman aku menonton drama korea favoriteku walaupun belum sampai selesai.

"Baiklah baiklah aku minta maaf" ujarnya sungguh sungguh.

"Ma, kalo Leo ganggu aku lagi omelin aja, kalo perlu jewer" ujarku sambil menaiki tangga. Kulihat Mama -yang tengah berada di ruang keluarga- menganggukan kepalanya- aku memasuki kamarku dan menutupnya dengan kencang. Leo itu sebenarnya kakakku, namun ia tak ingin di panggil bang, mas, ataupun kak karena menurutnya ia masih lebih muda daripada diriku padahal ia lebih tua beberapa detik daripada diriku. Yap, ia kembaranku.

Namaku Violete Averyn Maldiev. Aku berumur 17 tahun. Masih tergolong muda bukan? Aku dan Leo bersekolah di SMA yang sama namun kita berbeda kelas. Aku bersyukur untuk itu. Stop disini dulu perkenalannya.

Omong-omong, sepertinya aku akan melanjutkan kembali tidurku yang tertunda. Aku menaiki kasurku yang terlihat begitu menggiurkan lalu memakai selimut dan mulai memasuki alam mimpiku.

*****

Aku melangkahkan kakiku memasuki dapur, semoga masih ada makanan yang tersisa karena aku sangat lapar.

Syukurlah masih ada beberapa sandwich. Aku memakan sandwich itu sambil menuang susu ke gelasku. Sandwich ini sangat lezat, perpaduan sayuran, daging, keju serta bumbu bumbu lainnya terasa nikmat dan seakan akan menggodaku untuk memakan sandwich itu lagi dan lagi. Oke, mungkin itu penggambaran yang berlebihan hanya untuk sebuah sandwich tapi aku bersungguh sungguh saat mengatakan bahwa sandwich ini lezat.

Aku menegak susuku hingga habis saat telah menghabiskan 2 potong sandwich.

"Mama sama Papa mana?" tanyaku saat melihat Leo memasuki dapur. Ia membuka kulkas dan mengambil minuman isotonik. Okey aku tebak ia pasti habis berolahraga. Ia memang sangat rajin dalam bidang olahraga, tak heran jika bentuk tubuhnya sangat terbentuk dan juga perutnya yang sixpack itu bagaikan roti sobek.

Ku akui aku memang pecinta pria dengan perut sixpack seperti Shawn Mendes, Justin Bieber, Cameron Dallas, Jamie Dornan, Robert Pattison, dan kalian bisa menambahkan sendiri siapa yang memiliki perut sixpack. Walau aku menyukai pria sixpack, namun Leo sangat tak termasuk kategori itu. Ia kakakku dan ia sangat menyebalkan makanya ia tak masuk.

"Mama ke supermarket bareng Papa, tau deh kenapa mereka berdua pengen banget berduaan belakangan ini" ujarnya membuatku mengangkat bahu. Biarkan saja kedua orang tuaku itu merasakan kembali masa masa seperti saat mereka berpacaran dahulu.

"Ehh katanya nanti malem sekitar jam 7 malem temen bisnisnya Mama sama Papa bakalan dateng kesini" sambungnya. Aku menganggukan kepalaku pura pura mengerti padahal kenyataannya adalah kebalikannya. Salahkan otakku yang dangkal ini.

Dominant And Submissive [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang