Bagian 12

23.3K 2.5K 142
                                    

Bagian 12

Ali menolehku kaget. Selama ini, aku bertahan dengan segala sikap psikopatnya karena aku pikir dia benar-benar menyayangiku. Ternyata, dia bahkan menganggap aku ini orang lain.

"Prill-"

"Apa salahku, Li? Kamu bilang aku ini orang lain? Lantas, untuk apa kamu meminta aku buat jadi pacar kamu?"

"Nggak begitu."

"Terus bagaimana? Kamu sendiri yang bilang kalau aku ini orang lain!" Aku menepis tangannya yang ingin menyentuhku, "kalau tujuan kamu cuma mau bikin aku jatuh cinta sama kamu... selamat! Kamu berhasil! Kamu berhasil bikin aku jatuh cinta sama kamu! Belum cukup kamu sakiti aku selama ini?"

"Please-"

"Cukup Li, cukup!" Aku mengusap kasar air mataku, "kamu nggak bisa mengelak lagi! Kamu bohong! KAMU BOHONG! Aku benci sama kamu! Kita putus!"

Aku berlari keluar dari rumah Ali dengan perasaan yang kacau. Rasanya begitu menyakitkan. Kenapa aku baru mengetahui ini saat aku sudah mencintainya?

Apa alasannya menjadikan aku seorang kekasih secara tiba-tiba? Apa alasan yang membuat dia tidak pernah melepaskan aku? Jika kenyataannya, aku tak diharapkan. Aku adalah orang lain baginya.

Aku menyesal pernah mengatakan bahwa dia adalah salah satu lelaki yang berarti dalam hidupku. Aku menyesal pernah memujinya di depan kalian. Bahkan dia tidak lebih baik dari Bintang. Tidak sama sekali.

"Aku nggak pernah sesakit ini sebelumnya, Li. Aku mungkin bisa terima segala macam luka fisik yang kamu beri selama kamu nggak bunuh aku, tapi sepertinya cukup untuk luka di hati."

🌹🌹🌹

"Prilly!"

"Prill!"

"Prilly! Berhenti! Prill, please!"

Aku menepis tangannya kasar. Dia sudah tidak mempunyai hak apa pun lagi atas diriku. Semuanya sudah berakhir terhitung sejak semalam.

"Jangan pernah ganggu gue lagi!"

"Kamu belum dengar penjelasan aku."

"Penjelasan apa? Penjelasan kalau lu hanya mempermainkan gue? Atau penjelasan kalau lu hanya menjadikan gue pelampiasan? Iya?"

"Nggak. Bukan aku-"

"Kita sudah selesai," dia menarik lenganku kasar ketika aku berbalik, "lepas!"

"Nggak! Kamu nggak bisa ambil keputusan sepihak!"

"Kenapa enggak? Lo pikir, cewek mana yang nggak sakit hati dengar cowoknya kangen sama orang lain dan anggap ceweknya itu orang lain?"

"LO SALAH PAHAM!"

"LO NGGAK ADA HAK BUAT BENTAK GUE LAGI! NGGAK ADA HAK ATAS DIRI GUE! Lo itu nggak lebih dari sekedar MANTAN buat gue!" Dia mengatupkan bibirnya rapat dengan rahang mengeras. Sejenak aku lupa bahwa dia adalah psikopat. Rasa sakit di hatiku sudah menutup ketakutanku padanya.

"Aku harap kamu nggak lupa aku siapa."

"Siapa? Alifaro Farhan, seorang cowok famous di sekolah yang begitu dipuji? Tapi, nggak lebih dari sekedar cowok brengsek yang main perempuan!"

Psychopath Boyfriend [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang