Prolog

75 8 1
                                    

"Rani!"

Panggil seseorang,

Merasa namanya dipanggil, gadis yang sedang duduk di kursi panjang di depan teras rumahnya itu menengok ke asal suara.

"Tasha!"

Rani langsung pergi memeluk gadis yang dipanggilnya Tasha itu, "Kamu kemana aja, Sha? Aku kangen tau!" cibir Rani memajukan bibir merah muda nya beberapa centi.

Lawan dari pelukan Rani langsung membalas pelukannya, bahkan ia mengeratkan. Menghilangkan jarak diantara mereka.

"Aku janji, gak akan kemana-mana lagi!" ucap gadis berambut sebahu yang tak lain adalah Tasha.

Rani melepaskan pelukannya, "Yaudah janji ya!"

Tasha mengangguk, Rani merasa sahabatnya sudah berjanji ia pun tersenyum bahagia. Lalu Rani mengapit tangan Tasha pergi meninggalkan teras dan membawa sahabatnya terbaik yang ia rindukan selama ini menuju kamarnya.

***

"Ayo, Sha, masuk. Ini Udah malam, kamu udah izin ke Papa kamu kan, kalo mau menginap disini? Tanya Rani begitu memasuki kamarnya.

Tasha mengangguk mendengar pertanyaan Rani. Ia mendorong koper berwana biru sambil berdecak kagum Tasha begitu memasuki kamar Rani,

"Ck, Waw hebat banget, Ran. Sekarang kamar kamu penuh sama origami ya!?"

Merasa dipuji, Rani tersenyum lebar. Kemudia Rani mengajak Tasha duduk di kursi bermodel doraemon. Rani melihat kearah jam dinding dikamarnya yang bergambar doraemon.

"Pas banget udah jam 10:10!" batin Rani

Lalu, Rani mengeluarkan dua buah lembar kertas origami dari laci khususnya, kemudian ia memberikan satu lembarnya kepada sahabat didepannya.

"Aku kangen tau Sha," tutur Rani. "Kangen setiap hari buatin kamu bentuk dari origami yang ditulis pakai tinta biru! Terus aku juga inget banget kalo kamu dulu sering minta buatin puisi ke aku, kata kamu buat siapa namanya? Itu loh gebetan kamu, En...nnnn, oiya Seno ya namanya?" lanjutnya.

Tasha terlonjak kaget, ia tidak tau harus berbuat apa saat mendengar pertanyaan sahabatnya. "Eh, iya Ran. Seno namanya hehe"

"Oiya Sha, aku banyak cerita tau. Kamu mau denger gak?" tanya Rani sambil melipat kertas origaminya bermotif bintang dengan fokus, sampai ia tidak melihat bagaimana keadaan wajah sahabatnya sekarang,

"Em..mm mau, iya mau kok." jawab Tasha gugup

"Kamu tau gak, kalo Dennos sekarang punya pacar dan gak tau kenapa dia kaya ngejauh gitu sama aku, Sha. Dan Dennos bilang, pacarnya jago bikin puisi yang ditulis di kertas origami pakai tinta biru. Aku sangka, cuma aku yang hobi kaya gitu, tapi ternyata ada juga ya cewek yang suka nulis puisi di kertas origami pakai tinta biru" tutur Rani sambil tetap melipat kertas origaminya

"Terus gak lama denger kabar itu, dia pindah ke Malang. Aku langsung drop denger kabar kalo selama ini perjuangan aku ke Dennos itu sia-sia, Sha. Aku sia-sia dong setahun itu ya. Sia-sia pada setiap jam 10:10 pagi naro kertas origami yang berisi tulisan didalem lokernya." lanjut Rani sambil tertawa miris

Begitu mendengar tutur kata dari Rani, Tasha tersenyum kecut, wajah nya berubah menjadi sedikit pucat. Dan ia baru sadar telah menyakiti hati sahabatnya demi meraih cintanya.

"Oiya Sha, bukannya kamu kan setahun pindah ke Malang. Pernah ketemu Dennos gak?"

Pertanyaan Rani barusan membuat Tasha semakin menyesal.

Tak lama kemudia Tasha bertekad, apapun yang terjadi setahun belakangan ini, Rani harus mengetahui semuanya. Walaupun ia tau apa resikonya, entah apakah Rani masih bisa menganggap Tasha ini adalah sahabat terbaiknya atau Rani akan menganggap Tasha sebagai musuh dalam selimut?

***

Author Note.

AAAAA! AKHIRNYA CERITA PERTAMAKU KE PUBLISH JUGAA. GIMANAA? AKU HARAP GAK MENGECEWAKAN WALAUPUN AKU TAU KALO CERITANYA JELEK..

LANJUT ATAU ENGGA NIH? AKU BUTUH VOTE DAN COMMENTS DARI KALIAN:(

Salam

-Hanif-

Ahya & AlkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang