2. Gara-gara Tugas

46 7 1
                                    

Pertanda baik untuk semua murid-murid setelah mendengar bel sekolah berbunyi 10 menit yang lalu, karena telah bebas dari pelajaran sebab, saat ini jam belajar mengajar telah usai dan waktunya untuk pulang.

Tapi ini tidak pertanda baik untuk Cahya, gadis ini sedari tadi hanya duduk di kelas tanpa berniat untuk pulang.

"Ahya, ayo, kita pulang" ajak Yona dengan menarik tangan Cahya

Tapi, Cahya bergeming ditempatnya, ia enggan untuk menerima ajakan Yona pulang.

Yona merasa tangan yang ia tarik tidak merespon iapun berbalik badan mengarah Ahya, "Lo itu kenapa sih?"

Cahya menengok seluruh isi didalam kelas ini, ternyata kelas sudah sepi. Tidak ada orang lagi kecuali dirinya dan Yona

Cahya menghela nafas, "Gue gak mau kerja kelompok hari ini, Yon." jawab Cahya sambil menatap mata Yona

"Lha, kenapa?"

Akhirnya Yona penasaran dan kembali duduk di tempat duduk depan Cahya bergeming, mengarah ke depan wajah Cahya

"Gue.. Gue gak mau bareng Malka!" ucap Cahya tegas dengan memalingkan wajahnya dari wajah Yona

"Lo kenapa? Takut baper?"

Pertanyaan Yona barusan mencekatkan tenggorokan Cahya, sepertinya Cahya tidak dapat menyembunyikan apapun dari Yona

"Udah deh, ayo, gak usah kaya bocah. Buru lo ikut ke parkiran, kita ngambil mobil gue baru pergi ke rumah lo" ucap Yona

Memang benar, setelah mengetahui bahawa Cahya, Yona, Rian dan Malka sekelompok, Yona memutuskan mengeluarkan pendapat bahwa hari ini juga, selepas pulang sekolah mereka mengerjakan tugas kelompok di rumah Cahya.

"Tapi Yon, gue tak-"

Belum sempar Cahya melanjutkan ucapannya, Yona memotong ucapannya terlebih dahulu "Gak ada tapi-tapi an!" ujar Yona kembali kenarik tangan Cahya dan menyeret ke arah parkiran.

***
Saat ini, posisi yang tidak ingin Cahya harapkan. Di depannya ada dua orang laki-laki, yaitu Rian dan Malka.

Posisi inilah yang ia hindari selama beberapa bulan ini kepada Malka. Posisi dimana Malka menatap matanya dengan lekat,

"Eh, gue ke dapur dulu. Kalian mau makan apa?" tanya Cahya memalingkan tatapan kepada Malka

"Apa aja, Ahya." jawab Rian singkat

Kemudian Cahya pergi meninggalkan Yona, Rian dan Malka di ruang tamu dan pergi menuju dapurnya

Cahya mencari beberapa snack dan minuman kaleng, ketika sudah mendapatkannya Cahya menghela nafas, ia malu untuk betemu Malka. Pertahanannya selama beberapa bulan ini runtuh untuk menjauh dari Malka.

Jika kalian mengira bahwa Cahya dan Malka memiliki hubungan jawabannya adalah salah. Cahya dan Malka hanyalah sebatas teman biasa, layaknya teman sekelas. Tapi setelah Malka memergoki kejadiaan Cahya diruang musik membuat Cahya menjauh.

Kemudian Cahya memejamkan matanya, mengingat memori apa saja yang telah terjadi dengan dirinya beberapa bulan belakangan ini. Sulit, untuk Cahya jalani, Patah hati untuk Cahya lanjutkan jatuh cinta, Pengkhianatan yang Cahya terima.

Kemudian ia menghela nafas kembali, dan berniat pergi menuju ruang tamu, tapi ketika berbalik badan. Cahaya menemukan Malka tepat di pintu dapurnya

Cahya terlonjak kaget, sehingga menjatuhkan beberapa snack yang ia pengang.

Malka mendekati Cahya yang terlihat sedang berjongkok mengambil beberapa bagian snack yang jatuh ke lantai

Cahya semakin gugup, tak lama ia pun bangkit dari jongkoknya dan berniat untuk melanjutkan pergi dari dapur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ahya & AlkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang