"Hitungan kelima sudah bentuk barisan" jerit senior paskibraku.
Aku dan seluruh junior segera membentuk barisan.
Ya, aku adalah anggota paskibra. Entah kenapa saat pertama kali masa pengenalan lingkungan sekolah di SMA aku langsung tertarik dan memutuskan untuk ikut ekskul paskibra.Karina Attala, aku biasa dipanggil teman-temanku 'Karin'. Jiwa paskibra sepertinya mengalir deras di darahku, latihan di tengah terik matahari dari siang hingga hari tak lagi bercahaya akan aku lakukan demi meningkatkan dan memperbaiki gerakan. Aku sekolah di SMA N 28 Palembang. Sekolah yang biasa saja, bukan sekolah percontohan ataupun sekolah unggulan. Jarak sekolah dan rumahku lumayan jauh, mungkin butuh 15 menit untuk sampai ke sekolah menggunakan kendaraan bermotor.
Paskibra di sekolahku bernama "PASDUPAN". Anggota pasdupan di angkatanku berjumlah 27 orang, kami angkatan ke-22. Kebersamaan dan kerja sama adalah hal yang kami utamakan. Saling membantu tentunya sangat dan harus dilakukan.
. . .Hari ini ada lomba Ekstrakulikuler se-Kota Palembang di SMAN 10 Palembang termasuk ekskul Paskibra, sebagai junior kami belum mengikuti lomba jadi kami hanya datang untuk melihat para senior yang ikut lomba dan memperhatikan gerakan dari SMA lain. Saat sedang asik duduk dengan Rena di koridor, tiba-tiba ada senior yang menjeritkan namaku dan Rena.
"Karinn Renaa, kenapa masih disini? Yang lain udah dari tadi nyari nomor hp" kata kakak senior.
"Iya kak iya" aku dan Rena langsung lari ke ruangan mengambil kertas dan pena.
"Kita misah?" tanyaku pada Rena.
"Okee" jawabnya.
Dari koridor, aku lihat ada teman cowok angkatanku yang sedang minta nomor hp sama anak cowok dari SMA lain. Langsung saja aku mendekat ke arah mereka.
"Nal, bantuin mbak kali" kataku pada Rinal.
Rinal adalah teman seangkatan yang baru aku kenal di SMA tapi kami sudah sangat akrab, walaupun dia lebih tua dariku, dia memanggilku 'mbak' karena alasan yang menurutku aneh.
"Minta aja sendiri mbak", kata Rinal menolak.
"Pelit amat sih jadi adek"
. . .Ukhti tomboy. Begitu teman-teman mengenalku. Ukhti adalah perempuan dalam bahasa arab, dan tomboy yang seperti biasa di kenal pada umumnya, sedikit laki.
Kalau aku menggunakan baju olahraga, mungkin orang-orang akan bingung melihatku dari belakang yang sangat seperti cowok, karena aku hobi sekali menggunakan jaket dan menutupi kepalaku yang tertutup jilbab dengan topi yang ada pada jaket.
Tapi jika aku sedang memakai rok abu-abu ataupun pramuka itu akan sangat sulit membedakan penampilanku dengan anak rohis, jilbab panjang yang menutupi badanku, baju yang longgar, dan rok yang menyentuh lantai, persis seperti para ukhti rohis. Walaupun begitu aku tetap seorang paskibra, orang yang terbiasa dengan terik matahari, terbiasa dengan push up di tengah lapangan yang membakar kulit. Ya, aku paskibra.
.
.
.
#Anakpaskibra
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA AKU KAU DAN PASKIBRA
Teen FictionApa yang kamu ketahui tentang paskibra? Hanya sekelompok muda-mudi yang berlatih dibawah terik sinar matahari? Tentu tidak hanya itu. Karena ada banyak cerita dibaliknya. Kebersamaan dan kekeluargaan yang anggota Paskibra yang sering mereka elu-elu...