Part 10

12 3 0
                                    

Hai jangan lupa voment yaa:)

Dering ponsel Dika ketika sarapan pagi itu membuat Dika menghentikan santapannya, ia tahu persis siapa orang yang mengiriminya pesan pagi ini
Alia
Rahmalia anggina good morning Dikaayy😘
Andika putra hai cantik good morning too
Rahmalia anggina hari ini aku bimbel sampe malam huhhhh
Andika putra semangaattt cantik 😘 aku juga eskul, aku berangkat dulu yaa
Rahmalia anggina be carefull Dik😘

Dika menggendong tasnya ia langsung bersiap di motor sport miliknya
Laju motor Dika semakin kencang pagi itu udara dingin dan gerimis menjadi sambutan bagi Dika di hari Rabu kali ini
Dika mengendarai kendaraan semakin kencang
Roda motor nya kehilangan keseimbangan, tubuh Dika ambruk seketika mobil truk putih datang dari arah kanan siap menghantam tubuh dan motor sport Dika,  seketika saja tubuh Dika terguling ke arah rerumputan, keningnya terbentur ke bebatuan, darah mengalir seketika dari kening tubuhnya menjadi lemah terkulai tak berdaya
Dika membayangkan wajah Alia ada di hadapannya namun pandangan itu buram semakin lama semakin buram hingga tak terlihat apapun hingga akhirnya gelap

~~~~
Rara berlarian menuju rumah Alia panasnya matahari tak menghalanginya sama sekali
"tante... Permisi tante... " Rara mengetuk pintu rumah Alia dengan nafas terengah-engah

"iya..  Rara ada apa ya? Kok panik gini? " tanya ibu Alia pada Rara

"Tante aku nyari Alia"
Nafas Rara masih terengah-engah

"Aduh Alia kan bimbel sampe malam"
Ibu Alia berkata dengan wajah bingung

"Alamat bimbelnya dimana tante? "
Dengan cepat Alia bertanya

"Jalan Sumatera itu Al tau kan?"

"Aku tau tante makasih ya"

Rara langsung berlari terburu-buru meninggalkan rumah Alia sore itu,  Ia langsung bergegas menaiki angkutan umum untuk menuju ke bimbel Alia.

Jantung Rara berdebar kuat semakin kuat
Kakinya melangkah menghampiri Alia yang saat itu sedang mengobrol dengan teman bimbelnya

"Alia!!!!!"
Teriakan Rara tak terdengar sama sekali dikarenakan suara kendaraan

"Rahmaliaaaa!!!!!"
Kali ini teriakan Rara langsung terdengar
Alia kaget bukan main dibuat Rara yang datang secara tiba-tiba ke tempat bimbelnya dengan keringat bercucuran dan baju yang keliatan lepek

"Ra? Amara?"
Alia menunjuk ke arah Rara dengan rasa tak percaya..

"Ini gue Al!! "
Rara kesal karena Alia tak mengenalinya

"Abis gue ga percaya ini lo, ada angin apaan lo kesini? Gue dibikin bingung sama lo Ra"
Wajah cantik Alia terlihat kebingungan, ia memasukan bukunya ke dalam ransel ungu tua kesayangannya dan segera menyalakan motor

"Yuk pulang Ra ngapain lo disini?"
Ajak Alia

"Gue mau ngomong Al penting"
Rara berusaha menormalkan napasnya ia memainkan tangannya seraya mengatur napas

"ngomong apaan? Penting ya sampe lo ngejer gue ke bimbel? "
Alia mencolek dagu Rara dengan menggoda

"Gue serius Alia" wajah Rara berubah menjadi serius

"Ngomong apa Ra?"
Alia meletakan helmet nya iya menunggu Rara berbicara

"Dika, dia.. "
Rara tak mengerti bagaimana menjelaskan pada Alia, pesan line yang ia dapatkan dari Adit tadi pagi membuatnya terkejut membuat Rara tak mengerti bagaimana cara menjelaskannya pada Alia,

"Dika kenapa?" suara Alia meninggi air mukanya penug dengan selidik

"Dika kecelakaan... "
Rara memejamkan matanya tak kuat mengatakannya pada Alia

"ke-kecelak-kaan???"
Pertahanan Alia runtuh hatinya hancur, sakit menyerbu ke seluruh tubuhnya bagai ditusuk ribuan belati

"Al lo harus kuat dengernya ya"
Rara menggenggam bahu Alia

Alia hanya mengangguk setuju

"Tadi pagi Dika kecelakaan motor waktu dia perjalanan ke sekolah kepalaya kebentur batu dia jatuh dr motor, terus.. "

Rara masih tak sanggup menjelaskan pada Alia
Mata Alia terlihat berair tak kuasa menahan pertahanan dirinya

"lo tau semua ini dari Adit?"
Tanya Alia sambil mengusap air mata yang jatuh di pipinya

"iya Al"
Jawab Rara

Alia mengecek ponselnya dan tanpa ia sadari ia telah menemukan kejanggalan

Hari ini kamu ga hubungin aku sama sekali Dik, ternyata kamu kecelakaan bodohnya aku ga ngehubungin kamu duluan bodohnya aku ga bertanya sama kamu Dika

"Al? Are you ok? "
Rara ragu-ragu bertanya pada Alia. Gadis itu menangis sambil menggenggam ponselnya

"Terus apa Ra? "
Alia mendongakan kepalanya sambil mengusap air matanya

"Dika amnesia"

Kata-kata Rara begitu sakit di dengar Alia.
Dika hilang ingatan
Ingatan tentang dirinya semuanya kini telah hilang dari Dika

Air mata Alia tumpah begitu deras
"Al kita pulang ya Al gue yang nyetir motor lo ya"
Ajak Rara pada Alia, Rara menuntunnya dengan sabar hingga mereka siap untuk melaju pulang

Dalam perjalanan Alia hanya terisak dibalik helmet nya dan memandangi bintang di langit yang mulai malam ia menyebut nama Dika setiap saat
Ia tak menyangka jika ini semua akan terjadi pada Dika

Jangan lupa vote and comment ya.. 

Dan, ketika cinta memilihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang