Adalah kamu. Laki-laki yang mulanya tak pernah terbayang namun akhirnya tak pernah lekang.
Adalah kamu. Laki-laki tanpa kaca mata yang akhirnya membuatku cinta.
Adalah kamu. Laki-laki yang pernah aku abaikan tapi kembali berjuang hingga akhirnya menjadi pemenang.
Teruntuk kamu, seseorang yang hadir dan membuatku merasa bermakna.
Terimakasih. Terimakasih telah mau menerima aku apa adanya. Saat yang lain memandang sebelah mata.
Terimakasih. Terimakasih telah mendukungku dengan cara yang berbeda. Suatu bentuk dukungan yang begitu unik.
Terimakasih. Terimakasih telah perhatian saat yang lain seperti tak peduli sama sekali.
Terimakasih. Terimakasih telah berusaha menjadi romantis saat biasanya aku yang puitis.
Terimakasih kamu, laki-laki manis tanpa kaca mata.
Terimakasih kamu, laki-laki gagah yang juga banyak bercanda.
Terimakasih. Untuk semuanya. Untuk kebersamaan kita.
Terimakasih sudah mau memperjuangkanku hingga akhirnya aku tahu bahwa kamu memang layak dijadikan tempat untuk bersandar.
Terimakasih kamu, laki-laki yang punya sifat dewasa dan bijaksana.
Dulu, aku paling suka hujan. Kini, aku lebih suka kamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa
General FictionSelamat tinggal kamu. Setelah pergi, aku lupa cara kembali. Tidak sama seperti terbang, aku tidak mau belajar pulang~ Aku tidak marah karena kamu tidak peduli. Aku hanya sedikit menyesal pernah lebih mencintaimu daripada diriku sendiri~ Terbanglah d...