Moon Chae Won || oneshot 🔫

D A R D

Main Dardon Ko Paas Bitha Kar Hi Soun

I sleep keeping pain beside me

Jo Tujhe Lagta Baarish Hai, Wo Main Hoon Jo Roun

You think it is rainfall, but it is actually me who is crying

Main Dardon Ko Paas Bitha Kar Hi Soun

I sleep keeping pain beside me

Gadis yang menginjak usia kepala tiga itu tergugu diantara tekukan kakinya yang menumpu wajah serta kepalanya. Dipeluknya lutut yang tertutupi selimut rumah sakit itu.

Dadanya sesak, nafasnya sesak, penghilatannya buram.

Sudah berapa tetes air mata yang dia alirkan? Dia sendiri tak bisa menghitungnya.

Sudah berapa malam ia habiskan dalam kesendirian?

Moon Chae Won tidak tahu.

Dia tidak mau tahu.

Yang dia ingin tahu adalah ketidak benaran bahwa sang kekasih telah pergi.

Pria berjuta karisma itu telah tiada dengan tiba-tiba.

Gong Yoo.

Kreek.

Pintu ruangan 23 itu terbuka. Lagi-lagi menampakkan dokter yang menjaganya kembali datang.

"Chae Won-ssi."

Pundaknya ia pegang untuk memastikan pasiennya masih baik-baik saja meski pria berjas putih itu tahu bahwa pasiennya tidak baik-baik saja.

Pasiennya ini bukan lagi sakit fisik, pasiennya ini sudah sakit psikis.

"Chae Won-ssi." dokter bername tag dr. Song Joongki itu kembali memanggilnya dengan lembut.

Chae Won mendongakkan wajahnya. Matanya memerah, pipinya memerah, hidungnya memerah.

Dokter Joongki langsung mengangkat pasiennya itu dan membaringkannya ke atas ranjang. Seperti biasa dia lakukan pemeriksaan alat vital wanita cantik itu.

"Dok."

"Iya?"

"Apakah Tuhan itu adil?"

Khushiyon Se Milna Bhool Gaye

I forgot what happiness is

Tum Itna Kyun Humse Door Gaye

Why did You go so far away from me

Koi Kiran Ek Din Aayegi

One day a ray of light will come

Tum Tak Humko Leke Jaayegi

And take me back to You

"Chae Won-ah!"

"Oppa!"

Wanita muda itu langsung memeluk lelaki tampan nan gagah berkharisma itu erat.

"I miss you so much." ucap sang lelaki dengan lembut dan tulus.

"I miss you more." jawab si wanita dengan serak. Saking rindunya, air matanya ikut menetes.

"Apa kabar?" sekarang mereka berdua berjalan berdampingan dengan jemari yang saling bertautan.