~♥~
Natal. Rok span baru -ada isu yang tersebar di antara anak panti bahwa tahun ini rok itu akan bercorak-, kemeja pink baru, kaus kaki baru, setiap anak perempuan akan mengantri untuk bergiliran mengepang rambut mereka.Soojung duduk di atas ranjang kecil usangnya sambil memeluk lutut dan melamun memikirkan hal itu.
Ya, apa yang bisa Soojung ingat dari natal adalah hal-hal itu. Tidak pernah ada perubahan dari tahun ke tahun di panti asuhan ini. Lima belas tahun Soojung merayakan natal di tempat ini dan selama itu pula Soojung tidak menemukan perubahan. Mungkin satu, baju baru yang panti asuhan berikan pada Soojung ukurannya berbeda setiap tahun.
Soojung bangun dari ranjangnya dan melihat setelan "wajib" natalnya sudah tergeletak di ujung ranjang. Semua baru. Tapi tidak ada bedanya dengan tahun lalu. Kecuali rok spannya, dulu mereka selalu memberikan yang polos tapi kali ini semua rok bercorak kotak-kotak berwarna merah, isu itu benar. Suasana hati Soojung sedikit terobati setelah melihat rok barunya.
Soojung langsung berlari ke dalam kamar mandi sebelum teman sekamarnya bangun. Setelah Soojung menyelesaikan semua urusannya dia lalu keluar dengan handuk melilit di tubuhnya.
"Kau lihat? Ini bercorak sekarang!" Seru Seulgi senang sambil mengangkat roknya.
"Mereka akhirnya sadar kita harus tampil lebih menarik hari ini." Gumam Soojung.
Seulgi tersenyum cerah lalu berlari memasuki kamar mandi sambil membawa handuknya.
Soojung segera berpakaian dan mendandani dirinya. Dia lima belas tahun sekarang, dia mulai berpikir tentang mempercantik diri setidaknya untuk hari raya. Ini hanya satu tahun sekali.
Soojung memakai bedaknya dengan lebih rapi dan berhati-hati kali ini. Belum pernah dia memakan waktu selama ini hanya untuk memakai bedak. Lalu dia menyisir rambutnya dan membaginya menjadi dua bagian dari tengah untuk di kepang.
Dia menjalin segenggam rambut dengan dua genggaman lainnya dan begitu seterusnya. Lalu dia berhenti dan menatap dirinya. Sejak lima belas tahun lalu tatanan rambutnya tidak pernah berubah, selalu saja kepang dua.
Soojung membongkar kembali kepangnya dan membiarkan rambutnya tergerai, lalu dia mengikat setengah bagian atas rambutnya dan memasang jepitan sederhana dan indah untuk mengikatnya. Selesai dengan itu semua dia berjalan mantap keluar kamarnya.
Anak laki-laki memakai kemeja biru dengan celana hitam, anak perempuan memakai kemeja pink dengan rok span kotak-kotak berwarna merah. Mereka semua berkumpul di aula untuk sebuah acara. Mereka semua tahu bahwa akan ada banyak orang tua datang ke panti asuhan ini untuk mencari seorang anak, kegiatan rutin sehari sebelum natal.
Acara di mulai sekitar pukul sebelas siang saat semua anak yang berjumlah delapan belas orang berkumpul dan duduk. Soojung termasuk dalam golongan dengan usia tertua bersama dengan Seulgi dan tiga orang pria lainnya, sisanya usia abak di panti ini berkisar antara enam bulan hingga sepuluh tahun. Ada tiga pasang orang tua yang datang untuk mengadopsi tahun ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[KAISTAL'S DRABBLE COLLECTION]
Short StoryThe place where all the memories that last forever exist.