'Akhir sebuah cerita telah ditentukan'
'Lalu apa aku harus berlutut dan memintamu kembali?'
***
Seoul, 2016
***
"Aku akan hidup noona, jadi berhentilah menangis!"
Jongdae mendengus sebal tiap kali noonanya yang cengeng itu menangis. Selama ini dia tidak pernah takut mati, apalagi saat jantungnya terkena kelainan- yang apalah namanya saja ia lupa. Noona nya menangis saat ia di vonis penyakit jantung itu, dan sekarang menangis lagi karena ia akan mendapat donor jantung.
"Jangan jangan kau tidak mau aku hidup?" tanya nya asal yang malah disambut tangisan noona nya semakin keras.
"Aku akan mengadukanmu pada junmyeon hyung, aku akan bilang padanya kalau kau tidak mau aku hidup"
Setelah Jongdae mati matian membuat noonanya berhenti menangis-dengan menakut nakutinya-akhirnya noonanya mau diam juga.
"Jangan! kalau Junmyeon oppa tahu dia akan mendatangiku dan menakut nakutiku sepanjang malam seumur hidupku, membayangkannya saja sudah membuatku merinding...." sergah gadis itu buru buru sambil mengambil tisu dan mulai merapikan make up diwajahnya yang basah.
Jongdae tersenyum, ia senang dengan sikap noonanya yang aneh ini. sikapnya mudah ditebak sehingga membuatnya mudah dikendalikan. Meskipun kadang cemas noonanya ditipu orang, Jong dae tau noonanya itu super kuat dan tidak mudah ditipu.Terkadang dia juga merasa kasihan pada noonanya itu, karena noonanyalah yang membiayai semua kebutuhan hidup mereka selama ini selama hampir lima tahun lamanya. Hyungnya, Kim junmyeon meninggal 5 tahun yang lalu karena kecelakaan. Tabrakan, tapi bukan tabrak lari. Orang yang menabrak Junmyeon bertanggung jawab. Pria yang baik. Awalnya ia sempat merasa marah dan ingin mengamuk saat hyungnya yang segar bugar dan selalu tersenyum itu ditabrak orang. Namun pikirannya berubah saat si penabrak meminta maaf, dan Jongdae bisa melihat ketulusan pria itu.
"Oh hyung kau sudah datang?" sapa Jongdae pada pria yang berdiri di ambang pintu.
Pria itu mengangguk,tersenyum lebar menampilkan giginya yang putih.
"Kudengar kau akhirnya mendapat donor? syukurlah, akhirnya noonamu tidak perlu menemanimu terus dan mengabaikanku" ucapnya jenaka.
Jongdae memutar bola matanya, sedikit menyeringai.
"Tapi sepertinya noona malah lebih suka aku mati seperti tikus" ujarnya kemudian.
Pria itu - kim minseok-kekasih noonanya, lebih aneh dari pada Kim joori noonanya. Minseok jatuh cinta pada joori disaat situasinya benar benar tidak tepat. Bayangkan saja, orang yang telah menabrak dan membuat Junmyeon mati adalah Kim minseok yang ini. Bagaimana kau bisa bertahan setiap melihatnya? itulah pikiran awal Jongdae saat dengan terang terangan Minseok mengatakan bahwa ia menyukai noonanya dari pertama ia melihat Kim joori yang sedang menangis di lorong rumah sakit.
"Aku tidak berkata seperti itu" sergah joori dengan nada yang lebih tenang, seakan akan dia tidak menangis tadi.
"Aku hanya senang dia mendapat donor, jadi aku menangis." tambahnya.
Sikapnya berubah seketika. Kim joori yang ini menjadi Kim joori dewasa yang tenang. Jongdae dan Minseok tahu sikapnya yang selalu berubah ubah ini. Jadi mereka tidak ambil pusing.
Minseok mangalihkan pandangannya pada Joori lalu menariknya kedalam pelukan hangat. Jongdae memutar bola matanya muak. Apalagi saat ia melihat Minseok menyeringai kearahnya saat memeluk kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
lost [HIATUS]
FanfictionKim joori tau bahwa Kim minseok itu gila. Mana ada orang waras dan sehat yang mau mendonorkan jantungnya pada orang yang baru dikenalnya selama beberapa tahun saja. Nyatanya Kim minseok malah mendonorkan jantungnya pada Kim jongdae-adik Kim joori- y...