DUA

145 5 0
                                    

Setelah Anggi sampai di Rumah Pohon. Ia tanpa ragu langsung menaiki tangga menuju rumah tersebut. Saat sampai di atas, ia menatap Angga yang masih mengenakan seragam olah raga tadi, sedang asik bermain ponselnya

"Lama amat sih lo?" Tanya Angga

Anggi hanya mendengus, kemudian memilih meletakkan kue dari Ibunya di dekat Angga. Sementara ia memilih untuk membuka kotak miliknya dan Angga, disana terdapat banyak barang barang miliknya

"Widiiihhhh!!! Gue dapet kue gratis nih" Seru Angga heboh

Anggi hanya mencibir, dan kembali asik melihat Kamera miliknya. Salah satu benda berharga dari mendiang Ayahnya, Kamera yang entah sampai kapan akan selalu jadi Kamera favoritenya

"Selalu Enak, Tante Dea, the best deh!" Seru Angga lagi

Anggi kemudian benar benar mengalihkan pandangannya pada Laki laki itu, yang kini sedang memakan Cupcake dari Ibunya dengan sangat lahap. Bahkan dengan tidak tahu malunya, Angga mengacungkan jempolnya kearah Anggi

Anggi menghampiri Angga, dan menyalakan Kamera itu

Dulu, kamera itu terisi oleh foto fotonya waktu kecil, foto keluarganya. Namun semua itu hilang karena Anggi dengan tidak sengaja menghilangkan memory card kamera tersebut

Dan kini. Kamera tersebut berisi foto fotonya, Ibunya, dan tentu Angga. Laki laki itu bahkan sering mengajaknya Selfie, walau ia tidak yakin mereka berdua akan benar benar masuk kedalam foto tersebut

Nyatanya tidak. Tapi Angga tetap dengan bangga mengajaknya foto

"Mau di Cuci gak Film-nya?" Tanya Angga

Anggi menatapnya, "Lo maunya gimana? Gue sih maunya di Cuci, biar bisa pajang di tembok" ujar Anggi

Angga mengangguk, "Yaudah. Nanti gue cuciin deh"

Kemudian Anggi menyerahkan kamera tersebut pada Angga. Lalu ia memilih keluar menuju Balkon dimana rumah pohon itu berada. Jujur saja, Anggi menyukainya, setiap kali ia berada disana. Setiap kali ia merasa Angin sejuk itu menghembuskan rambutnya

Rasanya seperti ingin disana, selamanya.

"Mulai sok sok-an kaya Putri raja" sindir Angga yang sudah berada di sebelahnya

Anggi memilih tidak menanggapi. Ia lebih menarik menatap pemandangan indah didepan dari pada menanggapi ucapan sahabatnya yang tidak penting

"Ga, gue boleh tanya satu hal gak?" Tanya Anggi

Angga menatapnya heran, "Lo mau nanya apaan Gi? Gue cinta sama lo atau ngak? Ya ngak lah! Cewe tengil kaya lo bukan tipe gue deh" ujar Angga tertawa keras

Anggi tersenyum sinis,

Ya. Ia tahu bahwa Angga jelas tidak akan jatuh cinta dengannya, Anggi sangat sadar dengan statusnya dengan Angga. Sangat sadar karena ia tahu bahwa ia tidak akan bisa bertahan lama di sebelah Angga

Tidak. Dan ia tidak ingin mengubah apapun, perasaan yang Angga miliki untuknya.

"Nanya Apa Gi?" Tanya Angga

"Anggi!! Bengong mulu lo! Ntar dipatok burung terbang loh" ujar Angga

Anggi hanya tertawa hampa, "Bawel! Dasar Gagap" ledeknya membuat Angga mendengus kesal

"Yee.. Dasar Gitong!"



***

Tbc

Friendship Or Relationship (FOR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang