Tidak pernah dalam diri Myunghee terpikir bahwa ia akan pergi ke kantor bersama dengan Kyuhyun. Ia sudah menolak habis-habisan ajakan Kyuhyun untuk pergi ke kantor bersama tapi pria itu begitu sangat keras kepala dan begitu mendominasi dengan segala perintahnya yang membuat Myunghee hanya bisa pasrah.
Selama perjalanan ke kantor, Myunghee hanya diam dengan pandangannya terus melihat keluar dari jendela mobil. Ia akan melihat apapun kecuali melihat pria yang duduk di sampingnya itu.
Tadi pagi ia sudah bertekad bahwa ia akan melupakan perasaannya pada Kyuhyun karena ia sangat sadar bagaimana perbedaan latar belakang mereka yang begitu sangat jelas. Sangat mustahil bagi mereka untuk bersama.
Myunghee berjanji dalam hatinya bahwa ini terakhir kalinya ia terlibat dengan Kyuhyun karena mulai sekarang ia akan berusaha sebisa mungkin untuk menghindari interaksi apapun yang berhubungan dengan pria itu meskipun hanya sekedar bertemu di dalam lift.
Myunghee bisa melihat mobil Kyuhyun sudah dekat dengan kantor. Gadis itu sedikit melirik ke arah Kyuhyun. Pria itu terlihat sibuk dengan tab di tangannya. Mengumpulkan keberaniannya, akhirnya Myunghee bersuara.
"T-Tuan Cho, bisakah Anda turunkan saya di depan saja?" Myunghee bersyukur bisa menemukan suaranya yang terdengar cukup lancar.
Kyuhyun menoleh pada Myunghee dengan kening berkerut. "Kenapa berhenti di depan? Aku bisa mengantarmu sampai di kantor." Kyuhyun menatapnya seolah-olah dirinya adalah makhluk aneh.
Myunghee berdehem pelan untuk membersihkan tenggorokannya. "Tidak, turunkan saya di depan saja. Saya bisa berjalan kaki dari sana, lagi pula kantor sudah dekat. Bisakah?" tatapan Myunghee terlihat seperti memohon.
Kyuhyun mendengus pelan membuat Myunghee menjadi gugup. "Kenapa? Kau tidak mau orang-orang kantor melihat kita berangkat bersama?" tanya Kyuhyun sarkatis.
"I-Itu sudah jelas bukan. Lagi pula Anda bisa malu, tuan Cho. Apa kata mereka nanti jika melihat CEO mereka berangkat bersama dengan karyawan rendahan seperti saya," ucap Myunghee sambil menundukkan kepalanya saat Kyuhyun menatapnya dengan tajam membuat nyali Myunghee menciut tapi ia tidak akan menyerah.
"Jadi begitukah? Kau berpikir aku akan malu karena tertangkap sedang berangkat bersamamu? Atau sebenarnya kau yang merasa malu?" nada bicaranya terdengar tidak suka.
"Tidak. Bukan begitu, tuan Cho. Saya mohon! Saya hanya ingin bekerja dengan tenang. Ini hari kedua saya bekerja," ujar Myunghee terdengar seperti berbisik tapi nadanya seperti orang yang benar-benar memohon.
Myunghee hanya tidak ingin menjadi bahan gosip orang-orang kantor. Terlebih ia adalah karyawan baru, itu akan memperburuk reputasinya di mata orang-orang karena mereka pasti akan berpikir yang tidak-tidak tentang dirinya. Lagi pula ia melakukan ini juga untuk Kyuhyun sendiri. Karena pria itu pasti akan menjadi malu karena dirinya.
Terdengar tarikan nafas kasar dari Kyuhyun. "Henry, tolong berhentikan mobilnya di depan!" perintah Kyuhyun dengan dingin pada sopirnya yang ia panggil Henry.
"Baik, tuan Cho." sahut Henry lalu pria itu memberhentikan mobilnya di tepi jalan.
"Terima kasih untuk tumpangannya, tuan Cho. Dan terima kasih karena sudah menolong saya tadi malam dan tadi pagi. Dan untuk bajunya, saya akan membayar Anda nanti."
Kyuhyun menatap tajam ke arah Myunghee. Pria itu terlihat sangat marah membuat Myunghee sedikit gugup dan merasa terintimidasi dengan tatapan itu.
"Kau tidak perlu membayar apapun, Myunghee. Baju itu untukmu!"
"Tapi saya tidak bisa menerimanya begitu saja. Anda hanya perlu mengatakan berapa uang yang harus saya bayar dan saya pasti akan membayarnya," setelah Myunghee mengatakan itu terdengar suara gemelatukan gigi Kyuhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
[IWY #1] I Want You To Be Mine ✔
Fanfic[21+ // Versi Revisi] (PROLOGUE + 46 PART + EPILOGUE) ✔ 🍁 "I WANT YOU SERIES" 🍁 📌1) I Want You To Be Mine (Completed) 📌2) All I Want Is You SINOPSIS: Keinginan Kim Myunghee untuk memulai kehidupan baru setelah orang tuanya meninggal akibat kecel...