Satu : Sabrian Ribaldi

30 1 0
                                    

Pria tampan berhidung mancung itu melemaskan otot tubuhnya perlahan. Mengenakan kaos putih polos di padu dengan celana jean's biru pudar, ia sekarang bisa tersenyum lega sebab pekerjaan menata beberapa buket besar bunga sudah selesai.

Ia mengambil gambar dan mengirimkan pada Sintya, mamanya.

Brian : Ini sempurna, ma. Ternyata aku ada bakat jadi pegawai toko bunga.

Sifat manjanya seakan terlihat dari pesan yang di kirim pria itu pada wanita yang di panggilnya mama itu.

Sifat manjanya seakan terlihat dari pesan yang di kirim pria itu pada wanita yang di panggilnya mama itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ponsel berbunyi, balasan pesan yang Brian kirim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ponsel berbunyi, balasan pesan yang Brian kirim.

Ibu : Good boy, jangan kecewakan pelanggan mama ya.

Brian : Pangeranmu ini tidak pernah mengecewakan, ma.

Brian tersenyum sembari membaca pesan, lalu meletakkan ponsel di meja. Jujur baru pertama ia melakukan pekerjaan ini. Menjaga toko bunga. Sendirian pula.

Biasanya Brian menghabiskan waktunya dengan komunitas fotografi yang ia ikuti, dan sekarang profesinya berubah. Menjadi pegawai toko bunga. Berkat perintah atau tepatnya paksaan mama tercinta.

Ia masih tidak percaya mamanya mendapat ide darimana, sampai menjadikan anaknya yang tampan mempesona itu menjadi pegawai florist untuk seminggu ke depan.

Kemarin, Brian barusaja pulang dari rumah salah seorang teman yang memintanya menjadi fotografer dadakan. Sampai di rumah ia langsung di perintah oleh ibunya, yang meminta Sabrian Ribaldi meng-handle Sintya's Flowers selama Sintya bepergian ke Bali, melihat perkembangan usaha florist tante Inne, adik Sintya.

Brian yang selama ini tidak pernah mengerti dengan bunga atau apapun mengenai itu, yang ia tahu hanya mengantar ke toko yang sekitar 5 tahun lalu di kelola mamanya. Brian tidak pernah berlama-lama di sana. Tetapi sekarang dirinya menjadi florist boy. Great!

Brian yakin, hari ini pelanggannya akan banyak berkat pancaran auranya yang menguar memenuhi ruangan ini, bahkan meluber sampai keluar toko. Brian adalah tipe pria tampan namun konyol dengan percaya diri yang tinggi.
Apalagi jika berhadapan dengan wanita.

Sexy RedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang