"Wow...." Keo menyapu sekeliling lorong dengan matanya. Perhatiannya beralih cepat dari cosplayer satu ke cosplayer lainnya. Dengan ribut, disebutkannya karakter-karakter yang ia kenal. Noaki mendengar nama-nama dari seri Naruto, Attack on Titan, Assassin's Classroom, Pokemon, Star Wars, Marvel Super Heroes, dan entah apa lagi. Hanya beberapa yang Noaki tahu, lebih banyak yang asing.
Keo menemui para cosplayer itu satu per satu. Mengambil fotonya. Sesekali menyuruh Noaki ikut berfoto. Anak itu bertekad memotret semua karakter. Keo tiba-tiba berteriak. "Itu Dr. Strange. Seb suka Dr. Strange. Ayo Noa, kamu foto sama dia."
Noaki melihat lelaki tinggi besar berjubah merah menyeruak kerumunan orang dan hendak keluar dari gedung. Keo mengejarnya.
"Dr. Strange! Doctor! Wait! Excuse me, may I take your picture, please? Noaki, ayo cepat ke sini."
Noaki bergegas menyusul. Kenapa namanya dokter aneh, pikirnya geli. Lalu mengkeret ketika cosplayer itu memberi isyarat agar ia mendekat. Itu tangan atau piring, pikirnya lagi, lebar sekali. Noaki mendongak dan mendapati senyum ramahnya. Terdengar serangkaian klik saat Keo mengambil gambar mereka.
"Thank you, Dr. Strange!" Keo menyalaminya dengan gembira. Dan sedetik kemudian, anak itu sudah berbalik untuk mengejar yang lain lagi.
Noaki geleng-geleng. Dibiarkannya Keo berlarian. Asalkan masih terlihat dari tempatnya berdiri menunggu, mestinya aman. Selama beberapa hari ini, mereka sudah menjelajahi semua bangsal, dan tak terhitung berapa banyak stand di dalamnya. Ada keasyikan tersendiri melihat-lihat buku dari berbagai negara dalam aneka bahasa. Tapi di hari Sabtu ini, Frankfurt Book Fair terbuka untuk umum. Baru kali ini Noaki melihat sebegitu banyak orang, dari berbagai bangsa, bergerak tiada henti ke semua arah. Lebih istimewa lagi, banyak di antara mereka memakai kostum. Noaki benar-benar takjub mengamati setiap cosplayer yang lewat di depannya.
Dan tiba-tiba saja kucing kelabu belang biru dengan seringai menggoda tertangkap matanya. "Cheshire Cat!" serunya seperti melihat lagi sahabat yang sudah lama tak bertemu.
"Mana?" Keo ternyata sudah kembali ke sisinya. "Oh benar, itu di sana! Kamu mau berfoto dengannya?"
"Ya," sahut Noaki tanpa ragu. "Aku suka Cheshire Cat. Bagus banget kostumnya. Kelihatan empuk dan hangat. Pengin tahu kayak apa orang di dalamnya."
Keo tertawa. "Ayo. Kita kejar dia sebelum menghilang!"
Keduanya menerobos pintu keluar dan disambut udara dingin. Lapangan Agora dipenuhi lebih banyak cosplayer dan pengunjung yang bergerombol di sekitar tenda-tenda penjual makanan. Mereka mengedarkan pandangan. Tapi seperti karakternya di buku Alice in the Wonderland, Cheshire Cat lenyap begitu saja. Noaki menyemburkan napas yang membentuk kabut tipis di depannya. Temperatur sekitar 8 derajat Celcius. Mantel, syal, sarung tangan, kaus kaki dan sepatu bot cukup melindungi. Tapi mukanya yang terbuka mulai terasa kaku. Mereka sudah menjauh dari bangsal pameran buku yang hangat.
Keo tiba-tiba menoleh kepadanya. "Kamu baik-baik saja?"
Noaki mengangguk. "Balik lagi saja, yuk?" Suaranya ragu dan langsung terabaikan karena Keo sudah ribut lagi menunjuk-nunjuk.
"Itu dia!"
Noaki mengikuti Keo berlari menuju sosok kelabu belang biru di dekat jembatan. Tapi beberapa meter sebelum sampai di sana, langkah mereka terhambat oleh rombongan Walking Dead. Berjalan tertatih-tatih sambil menggerapai. Pakaian compang camping kotor dan berdarah-darah. Salah satunya--dengan dada tertembus pasak--mengulurkan tangan kepada mereka. Noaki menjerit kaget. Keo tertawa-tawa dan sibuk membidikkan kamera ponselnya. Ketika para zombie itu berlalu, Cheshire Cat tidak tampak lagi di jembatan. Noaki melihatnya berjalan menjauh.
YOU ARE READING
Keo&Noaki di Frankfurt: Oh, Cheshire! (Complete)
Short StoryKeo&Noaki adalah novel serial tentang persahabatan dan suka duka bertumbuh. Edisi cetak volume 1-4 diterbitkan Kepustakaan Populer Gramedia sejak Maret 2015, dan volume 5-6 terbit mandiri. Seri ini dipamerkan dan dipresentasikan di Frankfurt Book Fa...