under water .. above moonlight

515 50 17
                                    

Walking on the moonlight

Genre : Romance, Fantasy, Supernatural
Rate : Pg-16
Author : S.S Donquixote
Cover : S.S Donquixote

.
.
"Apa yang kau suka?" tanya namja yang bernama Chanyeol.

Chanyeol telah mencuri waktu istirahat Jiyeon. Ia mengunci kegiatan Jiyeon tepat ketika Jiyeon mengembalikan bukunya ke loker. Namja itu langsung datang dengan telapak tangan menebak pintu loker yang bersebelahan dengan telinga kanan Jiyeon, memojokkan Jiyeon di loker.

Setidaknya Jiyeon sungkan berada di posisi begitu. Setiap siswi di sekolahannya berandai-andai di posisi Jiyeon sekarang, yang dipojokkan di pintu loker oleh Chanyeol-pangeran Serigala.

Tak dapat disangkal bahwa rubah berekor sembilan mempunyai paras elok. Dan di sekolah menengah atas, Polluxs, sekolah istimewa yang menampung beragam makhluk mythology hanya Park Jiyeon jelmaan rubah berekor sembilan. Bisa dibilang para siswa menggilai Jiyeon. Terutama Chanyeol.

Maka dari sekian hari Jiyeon terbiasa digoda. Kini Jiyeon bersandar di loker sambil memeluk bukunya, mendongakkan kepalanya menatap intens Chanyeol. Menunggu kalimat Chanyeol sampai selesai.

"Hati manusia," Jiyeon mengeluarkan smirk-nya.

"Menjadi manusia sama sekali tidak keren, Jiyeon-ah," desusnya seraya menyisipkan rambut Jiyeon ke belakang telinga. "Gimana nanti kita pergi ke Wales atau ke Paris, Kai bisa mengantar kita dalam sekejap," rayu Chanyeol.

Chanyeol hendak mencium Jiyeon namun jemari Jiyeon menahan bibir Chanyeol. "Aku tak bisa percaya dengan serigala, kebohogan kalian sudah mendarah daging sejak dulu," Chanyeol memincingkan salah sudut bibirnya, "bawa orang lain ke ranjangmu Chanyeol," sindir Jiyeon.

"Berhentilah jual mahal, aku tau sebenarnya kau menahannya," goda Chanyeol.

"Bukannya jual mahal, hanya saja aku sedang bosan bermain dengan siapapun termasuk denganmu, Park Chanyeol," parau Jiyeon menatap Chanyeol sayu.

"Chh," Chanyeol mendesis lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Jiyeon, "kau sedang bermain tarik-ulur, kan," bisik Chanyeol.

Jiyeon mengelengkan kepala, "Liburan musim panas lalu, selama dua minggu Sehun mengunciku di kamarnya," smirk Jiyeon keluar, "dia posesif sekali, badanku sampai sekarang masih pegal, eottokhe ~"

Urat kepala Chanyeol menegang, "Pantas saja aku telpon dimatikan, ternyata dia mendahuluiku, chh,"

"Guere, mian Chanyeol-ah," ucapnya pura-pura menyesal.

"Jiyeon!" panggil Sungjae.

Lantas Jiyeon dan Chanyeol menoleh ke arahnya. Sungjae mendatangi mereka. Raut wajah Sungjae selalu pucat cocok dengan ekspresi datar-dingin, kulit tubuhnya kaku berwarna kebiru-biruan. Bangsawan vampire seperti Sungjae menawan hati para siswi.

"Chh, pengganggu di mana-mana," dengus Chanyeol.

Sungjae sudah mendekati Jiyeon selama empat bulan. Alur pikiran serta permainan Jiyeon susah ditebak, mengait Jiyeon ibarat mengambil jarum di tumpukan jerami. Bisa ditemukan juga bisa menusuk tangan.

Apalah arti perjuangan jika Sungjae menyerah. Sungjae bersikukuh mendapatkan tempat dihati Jiyeon.

Kini Sungjae menarik lengan Jiyeon ke arahnya. Perlahan namun terkesan memaksa, membebaskan Jiyeon dari sergapan murahan Chanyeol. Jiyeon mengikuti kemauan Sungjae, berada di tengah-tengah Sungjae dan Chanyeol. Para pejantan saling menyorot tajam.

Lalu Sungjae beralih menatap Jiyeon, "Aku membawa makanan kesukaanmu, ayo kita makan bersama,"

"Berhenti mengganggunya," sahut Chanyeol dingin.
Sungjae menatap Chanyeol dingin, "Kau siapa?" sindir Sungjae.

Walking On The Moonlight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang