13. Suffer

1.2K 245 57
                                    



Aku mendongak ke langit

Ia marah dan menangis

Lalu muncul pertanyaan dibenakku

Bagaimana caraku menghibur sang langit?

.

.

.


Joohyun dan Hana –Ibu Taehyung- berjalan mendekat menatap Taehyung yang masih dipasangi alat bantu pernapasan dan alat yang menempel di tubuhnya yang penuh perban. Joohyun menatap wajah lelaki itu dalam dan tiba-tiba saja hatinya membuncah menatap wajah tenang itu.

"Aku bisa saja diam dan membiarkan kalian tinggal di sini!" Joohyun berucap membuat Hana menatapnya, "Aku juga akan memaafkan kebohongan imo selama ini. Tapi dengan satu syarat."

"Apa itu?"

"Aku ingin dia menjadi milikku!"

Hana sontak terkejut menatap Joohyun, "Apa maksudmu Joohyun-ah?"

Joohyun tersenyum tipis, "Aku fikir, aku jatuh cinta pada pandangan pertama," ia berbalik menatap Hana, "Kau mengijinkannya, kan?"

Hana menatap gadis itu lembut, "Aku mengijinkannya. Tapi semuanya tergantung Taehyung, apa dia akan menerimamu. Karena yang ku ketahui-" Hana menunduk pelan, "Ia sangat mencintai gadis lain."

"Aku akan membuatnya menghapus kenangan bersama gadis itu!" Joohyun berbalik arah, "Dan aku harap Imo tak akan menghalangiku sedikit pun!" ujarnya lalu berjalan keluar dari ruangan.

Gadis itu menarik napas pelan ketika telah berdiri sedikit jauh dari pintu kamar itu. Ini adalah perasaan aneh yang ia rasakan, namun ia yakin perasaannya tidak salah. Entah karena alasan apa, melihat Taehyung mampu membuat dirinya merasa bahagia. Melihatnya, membuat dirinya ingin mengetahui lelaki itu semakin dalam.

Joohyun berbalik menatap wanita berkacamata yang diketahui sebagai assisten pribadi Lee Hana, ia tampak memainkan alisnya seakan memberi kode agar wanita itu mengikutinya.

Mereka berhenti di ruang baca utama rumah megah tersebut, "Jadi itu anak yang kau katakan?"

"Ya, nona! Dia adalah anak sulung nyonya Hana, Kim Taehyung!"

"Masih memiliki keluarga, berani sekali dia mendekati Ayahku dan membuat Ayahku melupakan Ibuku!"

Wanita berkacamata itu menarik napas pelan, "Apa yang ingin Anda lakukan pada mereka? Bukankah sejak dulu Anda membenci Nyonya Hana?"

Joohyun tersenyum, "Keinginanku untuk menyingkirkannya sangat kuat, tapi dia mengambil peran penting dalam perusahaan ayahku dan semua dewan direksi tampak mendukungnya. Dan sekarang aku fikir, aku sudah menemukan pion kelemahannya. Yaitu anaknya sendiri!"

"Apakah Anda ingin menghancurkan anaknya agar Lee Hana juga ikut hancur?"

Joohyun menggeleng pelan, "Aku tertarik untuk memiliki anaknya, aku punya cara lain untuk menghancurkannya"

"Bagaimana caranya, nona?"

"Kau memiliki koneksi ke korea utara, bukan?"

The Bridge To Dreams [Jilid II] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang