Renata Astriara; Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
◎◎◎
Renata Astriara Edrian, atau yang kerap disapa Nana dari kata Renata ini adalah satu dari empat orang yang telah divonis sebagai jomblo akut karena kisah cintanya yang bertepuk sebelah tangan.
Selain kisah cinta yang menyedihkan, Nana juga menganggap bahwa ia memang dilahirkan untuk menjadi sial. Kenapa? Karena Nana memiliki seorang adik yang annoying bin songong.
Namanya Nathanael Adiar Edrian, atau Nathan.
Masih SMP kelas 8, tetapi kelakuannya sudah kayak paling benar sendiri. Tidak heran kalau hampir setiap hari kediaman Edrian selalu ramai.
Iya, ramai karena Nana dan Nathan yang bertengkar.
Dari hal kecil yang dibesar-besarkan, sampai hal besar yang dikecil-kecilkan.
Intinya mereka tidak cocok.
Brak!
Bahkan saat ini keduanya tengah bertengkar tentang kaus putih kesayangan Nana yang entah diapakan oleh Nathan, hingga warnanya berubah menjadi rainbow.
Katanya sih, Nathan ingin membuat kaus Nana menjadi lebih indah. Biar tidak polos-polos saja gitu, jadi dia menggambar spider-man yang mungkin lebih terlihat seperti super dede.
Maksudnya memang baik.
Tapi, ya sudah lah.
"Ya Lord, kenapa lagi tuh muka? Kusut amat." Vally angkat suara saat sosok Nana muncul dari balik pintu kamar setelah menutupnya kencang-kencang.
"Biasa, si anjing nyari masalah." Nana menghempas tubuhnya ke atas kasur.
"Nathan? Kenapa lagi yayang gue itu?" kini Siera yang terlihat antusias.
"Najisun," Nana mengibaskan tangannya ke udara, "masa baju kesayangan gue digambarin super dede pake cat. Gak waras tuh anak."
"Baju lo yang mana dah?" Nayla menggeser sedikit posisinya agar dapat menghadap ke arah Nana.
"Yang putih, Quiksilver polos gue. Anjir kan? Kalo bukan adek mah udah gue bawa ke hutan terus gue tinggalin, biar mati dimakan beruang sekalian!"
Vally, Siera dan Nayla cekikikan di tempatnya mendengar curhatan Nana.
"Jangan ke hutan, Na, ke rumah gue juga nggak apa-apa, gue ikhlas lahir batin." Sambung Siera di akhir tawanya.
Nana menoleh ke arah Vally dan Nayla bergantian dengan wajah memelas, "temen lu?"
"Bukan temen gue." Jawab Vally seraya bergidik.
"Inget Arsen, Ra." Nayla bersuara dan malah mendapat toyoran dari orang di sisi kirinya.
"Gak usah lo bilang juga gue udah inget ko," Siera lalu mengarahkan kedua tangannya ke depan dada, "Mas Arsen kan selalu di hati."
"ASTAGA NAJIS!" pekik Nana lalu melempar salah satu bantal ke arah sahabatnya itu.
Semua orang yang ada di tempat itu langsung tertawa terpingkal-pingkal, terkecuali Siera pastinya. Gadis 16 tahun itu memanyunkan bibirnya beberapa senti.
Di sela-sela tawa mereka, sebuah notifikasi masuk ke ponsel Nayla, membuat Nayla mengambil ponselnya dan melihat siapa si pengirim pesan.
Seketika, mata dan mulut Nayla membulat sempurna, ia langsung menarik satu tangannya untuk menutupi mulutnya sendiri.
Semua yang melihat perubahan Nayla berhenti tertawa dan mengernyit.
"Kenapa?"
"Richard nge-line gue."
"Hah? Serius lo?" Nana, Siera, dan Vally sontak ikut membulatkan mata.
"Iya! Dia bilang besok dia mau balikin botol minum gue, dia ngajak ketemuan." Nayla bercerita dengan rasa gembira yang sudah menggebu-gebu.
"Akhirnya gue bakalan dapet pajak jadian lagi dari Nayla." Siera berucap asal.
"Kalo rencana gue berhasil, gue gak jomblo lagi!" teriak Nayla dengan senangnya.
Sementara itu, Nana justru mencebik kesal, "iya jadian, dan gue jomblo sendiri lagi." Nana menjeda, "tobatlah wahai Nayla, lo baru putus kemaren sama Rendy, masa sekarang udah dapet gebetan baru?"
"Sirik aja lo, jomblo akut." Nayla memeletkan lidahnya lalu kembali berkutat pada ponselnya sembari tersenyum tidak jelas.
"Makanya jangan stuck sama cowok gak peka kayak Deva." Kini Vally yang menimpali.
"Sorry ya, menurut prinsip seorang Renata Astriara, cinta itu harus dikejar. Karena cinta sejati gak pernah melewati jalan yang mulus." Nana tersenyum penuh arti. "Bijak banget gak sih gue?"
"Mati aja lu sana jadi perawan tua." Siera kembali meledek.
"Kampret."
"Cukup! Gue tau lo harus ngapain biar bisa deket sama Deva, Na." Nayla mendongak, mengalihkan wajahnya dari layar ponsel setelah selesai membalas pesan Richard.
"10 tips pdkt sama cowok ala Nayla. Mau tau gak?"
"Nggak," Nana tersenyum memaksa, "makasih. Gue bisa bikin Deva suka sama gue dengan cara gue sendiri."
"Dih? Yaudah. Tapi liatin aja, dalam seminggu, tips gue ini bakalan berhasil ke Richard," dengan sombongnya Nayla berucap, "kicep-kicep lu nanti."
"Iya deh, kalo dalam seminggu lo jadian sama Richard, gue bakalan ikutin apa kata lo." Nana memberi pernyataan yang sebenarnya bermaksud untuk mengejek Nayla.
"Pegang janji lo ya, Na."
"Iya, Nay, iya."
◎◎◎
Haiiii!
Maafkan ketidak jelasan part 1 ini, karena masih perkenalan sih. Hehe
Baidewei, ini sequel Sister's Boyfriend,
Ya sudah, semoga kalian suka. Thankiess❤Jan lupa vomment nya keyy..
KAMU SEDANG MEMBACA
After Ten
Genç KurguI'm just too afraid of being the only one who falls || Copyright © 2017, Michelle Kimberly - All Rights Reserved