menghindar

1.6K 169 0
                                    

*Bagian (y/n)

"(Y/n).." panggil Dino ke arahku pelan.
"Akan aku jelaskan.." jawabku pelan sambil menunduk.

Skip!!

"Jadi dari awal semua itu hanya bohongan, begitu?" tanya Dino mulai mengerti.
"I..iya" jawabku sambil mengangguk.

Dengan cepat Dino memelukku erat.
"Dino?!" panikku dan berusaha mendorong badannya.
"Aku senang! Dari dulu aku berharap kalau ini semua hanya bohongan, dan sekarang menjadi nyata!" kata Dino dengan semangat dan tidak lama melepas pelukannya lalu menatapku.

Aku tidak bisa bicara apapun karena Dino terlihat sangat senang.
"Tapi.. Perasaanku pada Jun.." pikirku, aku tidak berani memberitahu Dino kalau aku menyukainya.

"Tapi Dino.." kataku terputus
"Aku tau kau tidak menyukaiku, kita hanya teman kan?" kata Dino sambil memegang pundakku.
"Selagi pria yang kau sukai bukan Jun, aku baik baik saja" sambung Dino sambil tersenyum dan aku pun membalas senyumannya walaupun terpaksa.

"Kalau begitu bisakah kita berkencan?!" tanya Dino semangat.
"Haha, kau sudah tau kan apa jawabanku?" jawabku sambil tertawa

Skip!!

Aku berjalan ke arah Manager-ku dan duduk di sampingnya lemas sambil menghembuskan nafasku berat.
"Apa yang kau bicarakan dengan Dino?" tanya Manager-ku khawatir.
"Dino sudah tau" jawabku pelan tanpa melihat ke arah Manager-ku.

"Hah?! Untung dia anak yang polos" balas Manager-ku sambil meminum segelas air.

"Kau lebih baik hindari Jun mulai sekarang, kalau perlu buat Jun marah padamu! Kalau tidak Jun akan membuat masalah lagi di agensi-nya" kata Manager-ku tegas.

"Tapi.."
"Hanya kau yang bisa membuat Jun berhenti, kau tau? Aku sangat bingung dengan Jun, kenapa dia selalu mendekatimu? Apa dia menyukaimu (y/n)?" Tanya Manager-ku bingung dengan Sikap Jun padaku.

"Jun menyukaiku?" pikirku.

Tiba tiba aku teringat kata kata Hyejin "Apa kau tidak berfikir kalau dia masih menyukaiku?", seketika aku terdiam dan menatap manager-ku.

"Dia tidak mungkin menyukaiku Manager, jadi kau tenang saja.. Aku yang akan mengurus semuanya" jawabku sambil berdiri dari dudukku.

"Baiklah.. Ayo kita mulai sesi pemotretannya" kata Manager-ku sambil tersenyum.

Skip!!

"Cekrek! cekrek!" suara kamera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cekrek! cekrek!" suara kamera.

"(Y/n).. Sekarang ganti baju berikutnya!" kata fotografer-ku.
"Baik!" jawabku bersemangat

------------------
Waktu terus berjalan dan sekarang terlihat sudah mulai Sore, selesai pemotretan aku mengganti bajuku, dan aku langsung berjalan ke arah Manager-ku.

"(Y/n)" panggil Manager-ku dari kejauhan.
"Ya? Kenapa?" tanyaku dan mempercepat jalanku ke arah Manager-ku.
"Jun menunggumu" jawabnya sambil melihat ke arah pintu ruang pemotretan.

"Dia.."
"(Y/n).. Agensi Jun tadi menelfon-ku, aku sarankan kau mengikuti apa yang aku katakan padamu, mengerti?" Suruh manager-ku, aku pun hanya mengangguk pelan dan berjalan ke arah Jun.

"Jun.." panggilku
"Kau sudah selesaikan? Ayo aku antar pulang" kata Jun sambil melihat ke arahku.
"Iya aku sudah selesai, tapi aku bisa pulang sendiri" jawabku pelan.

"Apa maksudmu pulang sendiri?" tanya Jun bingung.
"Hentikan.. Kenapa kau selalu menemuiku?!" bentakku tanpa melihat mata Jun.

"(Y/n) kenapa kau bicara begitu di tempat ramai begini?" tanya Jun.

"Benar.. Aku dan Jun harus terlihat sedang bertengkar di depan banyak orang, dengan begitu para wartawan tidak akan kaget saat ada berita kami putus". Batinku, dan langsung mengepalkan tanganku erat.

"Dari awal kita tidak cocok, kita hentikan saja.." jawabku ketus, tanpa menjawab Jun hanya menghembuskan nafasnya berat sambil melihat ke arah lain.

"Apa Jun marah??" pikirku sambil melihat Jun sekilas.

"(Y/n) ayo pulang! Pemotretan sudah selesai kan?" tiba tiba ada Dino berteriak ke arahku dan berjalan mendekatiku.
"Dino? Sedang apa di sini??" tanyaku bingung.
"Hah?! Kau kan sudah janji mau pergi denganku" jawab Dino dengan memperbesar suaranya.

"K..kapan.."
"Lho?! Ada Senior Jun di sini?" Kata Dino memotong kata kataku.

"Heh.. Kenapa kau berubah jadi sok imut begini padaku?" tanya Jun ketus ke arah Dino.
"Aku memang imut, baru tahu?" jawab Dino kesal.
"Jadi kau akan pergi bersama Dino?" tanya Jun ke arahku, tanpa memperdulikan Dino.

"Iya.. Kau pergilah!" jawabku ragu ragu, tanpa menjawab Jun hanya menatapku setelah itu langsung berjalan meninggalkan aku dan Dino.

Skip!!

Beberapa jam kemudian aku sampai di rumah, saat sampai di kamarku aku membanting badanku sendiri di atas kasur.

"Hah~" aku menghembuskan nafasku berat.

"Pasti dia sangat marah padaku.." gumamku sambil memejamkan mataku.

"Rasanya sakit membohongi diri sendiri!" pikirku dan tanpa sadar air mataku mengalir.

"(Y/n)!! Ayo turun, kita makan dulu.." kata Ibuku tiba tiba dari depan pintu kamarku.
"Iya.." jawabku singkat sambil duduk dari tidurku dan menyeka air mataku.

Dengan cepat aku ke kamar mandi dan mencuci mukaku, saat aku melihat cermin di depanku "Uwah!!" kagetku saat aku melihat ada poster Jun tertempel di pintu kamar mandiku.

Dengan cepat aku ke kamar mandi dan mencuci mukaku, saat aku melihat cermin di depanku "Uwah!!" kagetku saat aku melihat ada poster Jun tertempel di pintu kamar mandiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapa yang menempel ini di sini?" kataku bingung sambil melepas posternya.

Setelah itu aku berjalan menuruni tangga sambil membawa poster Jun di tanganku.
"(Y/n).. Poster itu mau di bawa ke mana?" tanya Ibu-ku sambil merapikan piring di meja makan.

"Aku mau buang ini di depan, karena ini sudah sobek dan ujungnya sudah basah" jawabku panjang lebar dan langsung kembali jalan ke arah pintu rumah.

Saat aku sudah membuka pintu rumahku, tanpa sengaja aku mendengar Ibu bergumam "Aneh.. Biasanya poster lecek saja dia simpan, apalagi itu poster Jun".

Aku pun langsung keluar rumah dan menutup pintu rumahku rapat, lagi lagi air mataku keluar dan rasanya sesak.
"Aku baru sadar, selama ini memang hanya aku yang menyukai Jun, aku lupa kalau aku ini hanya fans yang beruntung!!" batinku. Karena kesal aku mengepalkan tanganku dan membuat poster Jun di tanganku remuk.

Bersambung...
-------------------------^^
Jangan lupa vote.. Dan mohon maaf kalo ada banyak typo ya..

Terima kasih.. Tunggu ya kelanjutannya 🙋

Fake Love Story of an Artist (Jun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang