Jakarta, Juli 2006“GEI mau denger lagi!” Pinta Geisha dengan senyuman lebarnya.
Galang dengan gitar yang lebih besar daripada tubuhnya hanya mengangguk mengiyakan permintaan gadis cantik dihadapannya. Lalu suara merdunya terdengar kembali.You and I
We’re like fireworks and symphonies exploding in the sky
With you, i’m alive
Like all the missing pieces of my heart, they finally collide
So stop time right here in the moonlight
Cause I don’t ever wanna close my eyes
Without you, I feel broke
Like i’m half of a whole
Without you, i’ve got no hand to hold
Without you, I feel torn
Like a sail in a storm
Without you, i’m just a sad song
I’m just a sad song…“Gigi suka?” Tanya Galang seraya meletakkan gitar yang dipinjamnya di sisi tubuhnya.
“Suka banget. Suara Gelang bagus. Hehehe…”
“Ih, udah dibilangin jangan panggil Gelang, namaku Galang. G-A-L-A-N-G, Galang!” ujar Galang berpura pura kesal untuk menutupi kesenangannya ketika Geisha memujinya. Siapa yang tidak tersipu jika gadis yang disukainya memujinya?
“Halah! Gelang aja sering manggil aku Gigi, padahal namaku Geisha. Tapi aku nggak marah tuh, jadi, gak usah sok marah kalau aku panggil Gelang! Anggep aja panggilan kesayangan.” Balas Geisha dengan senyuman lebar yang menunjukkan deretan gigi kecilnya yang tidak rata.
“Oke, aku nyerah debat sama anak kecil kayak kamu!” Ujar Galang menaikkan kedua tangannya di atas kepala tanda menyerah. Hal itu membuat Geisha kesal, bukan karena tingkah Galang, tapi ucapan bocah itu yang berlagak seperti orang dewasa! Padahal umur mereka sama sama tujuh tahun, mau delapan tahun bulan depan.
“Gelang nyerah ngomong sama anak kecil kayak Gei, terus Gelang sendiri udah gede gitu. Masih anak kecil juga ngomongin orang anak kecil. Wuuuuu….”
Galang tertawa kecil dan dengan kecepatan yang ia miliki, tangannya gencar menggelitiki tubuh mungil Geisha. Geisha tertawa ngakak dan berusaha melepaskan tangan Galang dari sisi tubuhnya yang sensitive.
“Gelang ampunnn!!! Astaga!! Geli banget, hahaha… Gelang… Gei nyerah, sumpah geli, hahaha…”
Gelang menghentikan kegiatannya dengan sisa tawa yang masih menghiasi wajahnya. Geisha menarik nafasnya pelan lalu menghembuskannya, ia melakukannya berulang kali hingga ia merasakan tubuhnya kembali normal.“Mau ngelawan Galang lagi?” Tanya Galang dengan nada menantang. Geisha menatap Galang kesal namun tidak berani melawan. Kekuatan Galang lebih besar darinya! Akan sangat tidak mungkin ia akan mendapatkan serangan yang tidak terduga jika ia berani melawan.
“Nggak deh, Gei takut sama Gelang, Gelang nakutin.”
“Emang Galang pocong apa? Pakek takut segala… Ya, udah deh, gimana kalau kita nyanyi lagi, tapi Gigi ikut nyanyi juga. Suara Gigi bagus kalau bareng Galang.”
“Okeeee…” Galang tersenyum kecil dan mengambil gitarnya lagi, tangan mungilnya memetik tiap senar gitar dengan lihai, menimbulkan alunan nada indah yang membuat Geisha tersenyum bahagia.
Galang kembali menyanyikan bait lagu pertama seperti tadi hingga Geisha menyambungnya dengan suara kecilnya yang lembut.
With you I fall
It’s like i’m leaving all my past in silhouttes up on the wall
With you I’m beautiful mess
It’s like we’re standing hand in hand with all our fears up on the edge
So stop time right here in the moonlight
Cause i don’t ever wanna close my eyes
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love Song
Teen FictionI'm just a sad song... Lagu yang sering Galang nyanyikan untuk Geisha ketika usia mereka masih 7 tahun. Tak ada debaran kala itu mereka bersama. Namun, setelah beberapa tahun pergi meninggalkan Geisha, pertemuan mereka menimbulkan sesuatu yang belu...