2

67 11 5
                                    

malam itu Daiva cepat membaur dengan kami. Dia orang yang menyenangkan, enak diajak bercanda, tidak malu-malu walaupun ini pertama kalinya ia bergabung dengan kami. Bahkan ia terlihat paling antusias diantara kami.

Dan setelah kuperhatikan, dia ternyata sangat cantik. Jangan heran mengapa aku baru menyadarinya, aku jarang peduli dengan orang yang ada di sekitarku. Untuk apa memikirkan cantik atau tidak. Buang-buang waktu.

Pagi harinya saat di sekolah kami terlihat lebih akrab dari biasanya. Dan kami lebih sering menghabiskan waktu bersama. Sudah terlihat seperti geng saja. Tapi tidak, ini bukan geng, melainkan persahabatan.

seperti saat ini, kami sedang duduk di kantin menyantap makanan kami. Aku dan Bianca dengan semangkok siomay kami. Dan Lia, Isha, dan Daiva dengan sepiring nasi goreng di hadapan mereka.

Tak hanya suara sendok dan garpu yang beradu, mulut kami pun ikut mengoceh membicarakan apapun. Mulai dari Pak Wahyu yang notabenya merupakan guru matematika ter-killer, sampai apa yang terjadi jika buku pelajaran ditandatangani Cameron Dallas.

Yap, saking tidak bermutunya pembicaraan kami sampai-sampai kami tidak dapat menahan tawa keras kami, dan itu sangat memalukan.

Tapi tawa kami harus terhenti karena gebrakan meja yang terdengar cukup keras. Spontan semua orang di kantin terdiam dan menoleh ke sumber suara.

Di sebelah kiri kami, berjarak satu meja, Aku bisa melihat kakak kelas kami, kalau tidak salah namanya kak Bella sedang memelototi seorang siswi yang sepertinya seangkatan denganku. Aku tidak tahu siapa namanya. Cewek tersebut terlihat menunduk takut.

Kak Bella tidak sendiri, ada dua temannya yang berdiri di belakang Kak Bella ikut memelototi Cewek tadi.

" LO TUH JADI ADEK KELAS TAU DIRI DONG!!" Kak Bella mulai berteriak hingga semua orang di kantin dapat mendengarnya.

"CEWEK CULUN KAYAK LO TU GA PANTES SUKA SAMA KEVIN!! NGACA DONG!! MANA MAU KEVIN SAMA LO!!" kak Bella mulai kasar dengan mendorong kepala cewek tersebut dengan telunjuknya.

Ya. Kak Kevin, cowok tinggi, putih, dengan jambul membahana dan alis tebalnya, kapten tim basket, dan tajir. Siapa sih cewe yang ga suka? Aku sih sekedar nge-fans. Lumayan lah liat sodaranya Manu Rios.

But, what?! Masa ketauan suka aja dilabrak. Senior macam apa ini? Emang dia siapanya kak Kevin?

"JANGAN BERANI-BERANI LAGI SUKA SAMA KEVIN. ATAU LO BAKAL DAPET BALASAN DARI GUE. BALASAN YANG LEBIH KEJAM" kak bella kembali mendorong kepala gadis tersebut.

Kemudian mereka berlalu. Dan saat melewati meja yang kutempati ia sempat melihat ke arahku, dan kubalas dengan tatapan datar. Dan akhirnya ia yang mengalihkan pandangan terlebih dahulu- dengan sombongnya.

Ternyata sedari tadi orang-orang diam menyimak pelabrakan itu. kulihat cewek tadi sedang terisak sambil ditenangkan teman-temannya.

"anjir serem gila. Kalo gue jadi cewe tadi udah depresi kali." kata Lia dengan wajah ngeri.

Aku hanya mengendikan bahu acuh dan melanjutkan makanku yang sempat tertunda tadi.


OoO

'Dung ding ding! jam kelima akan dimulai dalam 5 menit! ding dung ding dung!'

Kami segera kembali ke kelas. Kelas kami masih berada dalam satu lantai, jadi kami tidak perlu berpencar.

Saat menaiki tangga aku masih saja terpikir dengan pelabrakan di kantin tadi. "eh masa suka sama senior aja dilabrak sih? Ga banget deh." tanyaku pada mereka.

"tau tuh! itu senior ga bener kali otaknya!" jawab Bianca ikut tersulut.

"Ati-ati kalo ngomong, kalo tiba-tiba kak bella di belakang lo gimana coba?" timpal Lia.

Bianca kemudian menengok ke belakang "mana? ga tuh!"

Karena Bianca menengok aku jadi ikut-ikut menengok ke belakang, dan--

Brukk!

tiba-tiba aku menabrak seseorang yang ada di depanku sampai aku kehilangan keseimbangan. Hampir saja aku mencium lantai kalau saja tidak ada yang memegangi lenganku.

Huft! aku bernafas lega. Aku benar-benar harus berterima kasih pada orang tersebut, dan meminta maaf tentunya. Dan ketika aku menoleh ke orang tersebut--

Deg! Kak Kevin!



===================================================

weeeewww akhirnya update yaaa.

penyakit magernya lagi kambuhh, maapkaan. ini baru sembuh tapi ga tau bsk kambuh lagi apa engga. semeweww

part ini pendek ya, maafkan.

itu diatas aku tambahin fotonya manu rios biar pada dapet penyemangat yaayy!

thankyou for reading and don't forget to vote! baay!

(Im)perfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang