Chapter ini mungkin akan terdapat beberapa gambar yang kurang menyenangkan. Buat yang takut atau kagetan mohon baca dalam keadaan offline agar gambar tidak termuat.
Terima kasih... . . . . .
*****************
-Author's POV-
Saat ini di hadapan Jinwoon, Yoochun dan Ashley berdiri sesosok wanita bergaun putih dengan rambut panjang menutupi bagian depan wajahnya.
"Yukiko..." bisik Ashley dengan wajah pucat karena rasa takut yang mulai menjalari hati dan tubuhnya. Namun gadis tersebut berusaha menguatkan tekad dan menggenggam belati peraknya erat-erat.
"Dia tidak semenakutkan yang aku bayangkan." ucap Yoochun memperhatikan sosok di depan mereka dengan kuda-kuda penuh.
"Itu bukan wujudnya yang sesungguhnya, Boy. Arwah gentayangan yang mati dengan membawa dendam tidak pernah berwujud sesederhana itu." kini Jinwoon yang buka suara. Dan perkataannya sukses membuat tengkuk Yoochun dan Ashley meremang.
Benar saja. Sesaat kemudian, sosok wanita bergaun putih dengan rambut panjang yang menutupi bagian depan wajahnya itu mulai bergerak.
Tubuhnya yang kurus tampak bergetar dan tiba-tiba tubuhnya seolah terlipat hingga menekuk dengan kepala berada di bawah.
Ashley menjerit dan menyembunyikan dirinya di balik punggung Yoochun saat wajah pucat dan mata hitam pekat hantu Yukiko menatap ketiganya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Masih dengan posisi tertekuk seperti itu, makhluk tersebut berjalan dengan cepat ke arah mereka.
Yoochun menggunakan kekuatan psikokinesisnya bermaksud untuk menjauhkan arwah Yukiko. Namun arwah penasaran tersebut tiba-tiba menghilang sebelum kekuatan Yoochun menghantamnya.
"Kemana perginya hantu itu..." ucap Ashley dengan wajah ngeri.
"Waspada!!" peringat Jinwoon setelah ketiganya kini saling beradu punggung dengan posisi siap.
"Aku tidak melihatnya dimanapun..." desis Yoochun mulai panik.
"Ya, Tuhan. Lindungilah kami." bisik Ashley yang matanya juga menyapu kesekitar dengan awas.
